tag:blogger.com,1999:blog-73191774371187789522024-02-22T00:30:17.050+07:00Warna - Warni HidupMalau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.comBlogger68125tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-61033251304689981502022-03-29T10:01:00.001+07:002022-03-29T10:01:25.992+07:00Libur tapi Tetap Mekar<div>Libur tapi Mekar</div><div><br></div><div>2 minggu ini sesi akademis Ben masuk flexi mode karena mamak minggu ini UTS dan minggu lalu banyak tugas kelompok.</div><div>Apa pula itu flexy mode ? bukannya jd homeschooler juga udah otomatis flexy mode ? ð </div><div>Nah ini flexy di yang lebih flexy gitu lagi.. semacam libur tapi gak libur banget gitulah ya. #ribetbilangnya</div><div><br></div><div>Biasanya kl sesi akademis setiap hari Senin-Jumat sekitar 1-1.5jam belajar terstruktur sambil duduk (sesekali joget2 atau pose lain) belajar 5-6 mata pelajaran dengan mama jd fasilitator, tapi 2 minggu ini mama hanya biarkan Ben main yang lama dengan Liv di kolam atau di manapun dan beri 1 buku kumpulan cerita pendek fabel untuk Ben latihan membaca sendiri (Ben sudah bisa mulai membaca beberapa kalimat, jadi tujuan memberi buku ini hanya membiasakannya membaca 1 topik cerita yang panjangnya rata-rata hanya setengah halaman sampai selesai dalam sekali pembacaan.. berharap nantinya dia memahami apa yang dibaca sendiri).. selain itu bebas pilih buku mana dan aktifitas apa yang bisa dilakukan sendiri atau bersama adekLiv.. waktunya bebas.. </div><div>Di luar itu seperti biasa mengerjakan tugas rumah tangga yg sudah diberikan sebagai tanggung jawabnya setiap hari.. makanya kusebut semacam libur.</div><div>Aku percaya ketika anak dibiasakan belajar mandiri, dia akan menemukan atau membuat banyak hal menarik untuk mengisi waktunya.</div><div><br></div><div>Pagi ini ketika aku sedang masak, dengan bersemangat Ben datang dan bilang barusan baca dari bukunya tentang cerita "landak dan ular".</div><div>Biasanya akan kuminta tunggu sampai mama selesai masak supaya aku bisa dengar dengan penuh perhatian, tapi melihat wajahnya yang antusias kukecilkan api kompor dan menanggapinya.</div><div><br></div><div>Iseng tanpa ekspektasi banyak kutanya tentang apa itu ceritanya. Lalu Ben menarasikan yang dibacanya.</div><div>"Tadi itu ceritanya ada landak yang mau cari tempat tinggal, terus dia ketemu gua.. ternyata di gua itu udah ada keluarga ular.. dia mau tinggal di situ juga, jadi dia tanya sama mama ularnya kayaknya, boleh gak aku tinggal di sini juga.. mama ularnya me-nga-bul-kan nya.. apa mengabulkan, ma ? (kujawab singkat: membolehkan).. owh.. terus habis itu landak itu duri nya kan panjang2 dan tajam.. ularnya jadi kena-kena gitu sakit.. mama ularnya rasa kayaknya gak bisa kalau mereka tinggal sama-sama.. jadi landaknya diminta pergi lagi".</div><div><br></div><div>Terpesona sejenak aku, karena ini pertama kalinya Ben menarasikan bacaan yang dibacanya sendiri.</div><div>I do appeciate it. Entah pemahamannya benar atau tidak, setidaknya dia inisiatif membaca sendiri dan mencoba menceritakan kembali dengan bahasanya.. artinya dia mulai membaca dengan memaknai, bukan hanya asal baca.. buatku di situlah awal mula dia menemukan nikmatnya membaca sendiri.</div><div><br></div><div>Mama bilang terima kasih karena Ben sudah inisiatif membaca dan berusaha ceritakan kembali ke mama,.. mama jadi tau ceritanya bagaimana.</div><div><br></div><div>Juga ajak Ben melihat prosesnya yang dulu belum bisa baca, lalu pelan-pelan coba kenal huruf dan suku kata, lalu dengar dengan perhatian buku-buku yang dibacakan, dan sekarang mulai bisa baca dan ngerti yang dibaca. You doing great, son..!</div><div>Ben peluk dan senyum.. aku bisa merasa dia bangga pada dirinya juga sampai di tahap ini.</div><div><br></div><div>Tapi kemudian aku tergoda untuk melihat bacaannya benar gak.. karena aku belum pernah baca cerita yang itu.. ð Atau dia mengada-ngada.. #duh</div><div>Penyakit emak2 deh.. ðĪŠ eh bukan.. sebagai pendidik tentunya kita perlu cek-cek dong ya untuk melihat progressnya).. #eaaa ðĪ</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBmUFhGJ_86xLcfs_MKkgX0GWuVabvZdw9GqTTyr-GKsc5DoNg7KTNn1BoRPSQUZWKMON0Sfdb-HNzJ9wQAlTX7czpCrM773_6sZai0fHgJmJXoRlczFyA8ET6-Z5nnlPYPjRhRSme2do5/s1600/1648522871300249-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBmUFhGJ_86xLcfs_MKkgX0GWuVabvZdw9GqTTyr-GKsc5DoNg7KTNn1BoRPSQUZWKMON0Sfdb-HNzJ9wQAlTX7czpCrM773_6sZai0fHgJmJXoRlczFyA8ET6-Z5nnlPYPjRhRSme2do5/s1600/1648522871300249-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Dan saat membaca sendiri aku makin pengen peluk Ben.. apa yang dinarasikannya memang seperti itu maknanya di buku juga.</div><div><br></div><div>Aku melihat dan bersyukur bagaimana Allah yang menumbuhkan anak-anakku ketika aku sedang tidak melakukan apa-apa sekalipun.. tapi tidak menjadi alasan untuk menjadi abai menyediakan kebutuhan (fisik & spiritual) dan atmosfir yang diperlukannya untuk bertumbuh.</div><div><br></div><div>"..... yang menanam .... yang menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan."</div><div>(1 Kor 3:6-7)</div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-5160196054359845762021-12-15T10:58:00.001+07:002021-12-15T10:58:22.992+07:00Nurturing without Shaping<div>Refleksi 15.12.2021</div><div><br></div><div>Kemarin ketika outdoor time sore dengan anak2, karena merasa seru mengejar adekLiv yang naik sepeda, abangBen heboh sekali gerakannya.</div><div>Ku ingatkan untuk atur nafas, kendalikan diri dan suaranya karena kami di sekitar rumah tetangga yang mungkin akan merasa berisik.</div><div><br></div><div>Ketika adekLiv mau udahan dan ajak pulang, Ben masih heboh sekali kesana-kemari dan menyenggol tanganku lalu ponselku jatuh ke jalanan conblock dan membuat kamera belakang ponsel retak.</div><div><br></div><div>Aku kesal.. aku merasa Ben tidak mendengarkan peringatan untuk tidak heboh-heboh.</div><div>Ben minta maaf. Kubilang : "lihat kan, heboh-heboh selalu berakhir kayak gini". Lalu aku diam dan berjalan cepat ke rumah.. mereka tau mama marah.. mengikuti dari belakang.</div><div><br></div><div>Dalam hatiku aku tau dia tidak salah dan tidak sengaja.. tapi aku kesal.. ponselkuuuu.. ððĪ tapi anakku lebih penting dr ponsel itu.. tapi aku kesaal.. gak akan terjadi kalau saja dia ....bla..bla..bla.. *cerita mental bermunculan di kepala.</div><div>Aku sadar ini waktunya tekan tombol pause ku.. amigdalaku masih aktif.. inhale-exhale-inhale-exhale and don't say anything for a while.. sampai otak depanku kembali bertahta.</div><div><br></div><div>Sampai di rumah mereka auto-tertib.. sudah tau ketika mama begitu, mama perlu waktu untuk tenang lagi (entah berapa lama pun itu). Ben langsung ajak Liv mandi, menolong Liv membuka bajunya.</div><div>Aku bermain air sejenak (cuci piring), menolong menurunkan suhu tubuh.</div><div><br></div><div>Selesai mandi (tidak berendam di ember tampaknya) mereka turun, dan duduk di ruang tamu.. baca-baca buku.. dari ujung mata kulihat Ben melirik-lirik.</div><div>Aku masih diam sambil menyiapkan makan malam.</div><div><br></div><div>Lalu Ben membersihkan kandang kura-kuranya, mengganti airnya, dll sampai kinclong bener.</div><div>Khas anak-anak yg sedang berusaha mengambil hati mamaknya yg lagi on fire... yah, aku tau rasanya.. dulu waktu kecil aku juga gt kalau merasa mamak lagi marah.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ_LpbzHbmcVE1FLAxeiwuG_Y5R3oWomJjUuws1_6P-mMOFr_OWXm6_7CAEvUNuKTOOUoJf5wbUop4HI54KDeDHWsypklex9Cd2pAIOyZSoh3-DI3tfUNs3AqN31PcJN_N2AJF1IA_yHkF/s1600/1639540695429943-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ_LpbzHbmcVE1FLAxeiwuG_Y5R3oWomJjUuws1_6P-mMOFr_OWXm6_7CAEvUNuKTOOUoJf5wbUop4HI54KDeDHWsypklex9Cd2pAIOyZSoh3-DI3tfUNs3AqN31PcJN_N2AJF1IA_yHkF/s1600/1639540695429943-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Kasihan sih, tp biar ambil waktu break dulu lah untuk semuanya.</div><div><br></div><div>Selesai makan malam, kuajak Ben ngobrol berdua.</div><div>Membahas kejadian sore tadi.</div><div>Ma: abang tau kenapa mama marah ?</div><div>Ben: karena ponsel mama pecah kamera belakangnya</div><div>Ma: kenapa bisa pecah ?</div><div>Ben: tadi abang heboh-heboh lari2.. adek kayak hampir tabrak abang jadi abang mundur-mundur gak lihat mama terus abang tabrak tangan mama. Maaf ma.</div><div>Ma: owh.. mama tau abang gak sengaja, tapi mama tadi kesal.. mama sedih karena mama merasa abang gak dengar peringatan mama dan juga karena gak bisa foto2in lagi yang mama suka.. tapi mama lebih penting abang dari ponsel itu.. lain kali ingat untuk gak heboh2 supaya bisa kendalikan gerakannya ya. Mama jg lain kali pegang buku aja daripada pegang ponsel (merasa ditegur sih aku tu tentang screen timeku dengan kejadian ini).</div><div>Kita coba lagi baik2 sama2 yaa.. abang mau bilang sesuatu ? Tadi abang merasa gimana ?</div><div>Ben: abang sedih karena mama diam.. tapi abang terima aja karena memang salah.. abang tunggu mama sampai tenang aja dan kerjakan yang abang bisa.</div><div>(Hugs... *duh ! semriwing2).</div><div>-- </div><div><br></div><div>Pagi ini baca bagian pengantar buku "Raising Children Raising Ourselves", Naomi Aldort.</div><div><br></div><div>Diingatkan bahwa setiap anak akan memberi warna dan pelajaran yang berbeda dalam hidup kita. Juga mengenai pikiran yang tidak produktif yang seringkali menutup cinta kita sehingga kita melakukan hal yang sebenarnya tidak kita rencanakan (yang seringkali akhirnya disesali).</div><div>Ada ajakan untuk membersamai dan memelihara anak dalam bertumbuh menjadi anak yang mandiri dan memilih tindakan sadar yang didasari sukacita dan cinta, bukan karena rasa takut atau selalu meminta persetujuan.</div><div><br></div><div>To nurture without shaping, and let them acts out of joy and love, not out of fear or a need to earn approval.</div><div>Love is only love when there are no condition.</div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-51921259360206172202021-04-24T06:50:00.001+07:002021-12-02T18:08:38.526+07:00Perjalanan Belajar<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtRu02k7kViyhjnsyJ7ONbdUnSzRuDUts_WGpBnY66VXo1OzglTzcdw6KI9ZTeLSjDlyyaW2fUvFOhXm9kJUkZbIG08VhE8BOzSRjN1ibOM5-h7R7k1ENS1XUsZHOK6LetyNUp2V-bD9QD/s1600/1619221833176470-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtRu02k7kViyhjnsyJ7ONbdUnSzRuDUts_WGpBnY66VXo1OzglTzcdw6KI9ZTeLSjDlyyaW2fUvFOhXm9kJUkZbIG08VhE8BOzSRjN1ibOM5-h7R7k1ENS1XUsZHOK6LetyNUp2V-bD9QD/s1600/1619221833176470-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Dalam menjalani proses pendidikan dengan metode CM ini, tujuan akademis harus tetap diingat dan selalu kembali ke tujuan/visi awal : mendidik anak menjadi magnanimus person.</div><div><br></div><div>Seluruh teknis akan mengarah pada visi, dengan begitu kita bisa <span style="letter-spacing: 0.2px;">cek yg kita jalani benar atau tidak arahnya ke tujuan.</span></div><div>Tetap mengingat bahwa anak-anak adalah sosok pribadi yg utuh, dan ada proses masing2 ke arah magnanimus person. Tidak perlu membandingkan dengan pencapaian anak-anak lain, dan bukan soal menang atau kalah.</div><div><br></div><div>Teknis instrument pendidikan dalam metode pendidikan CM adalah kesatuan dari atmosfir, disiplin, ide.</div><div>Disiplin biasa ada jika ada ide, dan untuk membangun atmosfir perlu disiplin.</div><div>Kita perlu memasok ide, supaya bisa melatih kebiasaan baik dan kemudian akan terbentuk atmosfir.</div><div><div>"Education is an atmosphere, a disciplin, and a a life"</div><div><br></div></div><div>#Atmosphere#</div><div>Sebagai penyedia atmosphere,<span style="letter-spacing: 0.2px;"> orangtua pun perlu punya kurikulum belajar.</span></div><div>Orangtua tetap punya jadwal belajar yg benar, karena Ibu/orangtua perlu bertumbuh. </div><div>Perlu untuk:</div><div>* punya pasokan ide yg konsisten (misal: membaca);</div><div>* melatih kebiasaan baik dalam setiap rutinitas di rumah;</div><div>* manajemen diri, soal waktu, ekspektasi, dan emosi;</div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* refleksi teratur setelah ada ide yang masuk. R</span><span style="letter-spacing: 0.2px;">efleksi dengan ide akan berbeda dengan refleksi tanpa ide. </span></div><div><br></div><div>#Discipline/Habit Training#</div><div>Sesi akademis sarana latihan untuk mbentuk karakter, sama sekali tidak <span style="letter-spacing: 0.2px;">terpisah.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Dari setiap pelajaran-pelajaran yang diberikan ke anak, akan ada kebiasaan-kebiasaan yang dibentuk. Jadi sesi akademis itu adalah bagian dari habit training.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Beberapa kebiasaan yang akan dibentuk melalui sesi akademis : </span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* kebiasaan memusatkan perhatian (attention) - melalui narasi</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* mengingat (remembering) - narasi, hafalan kitab, mendikte</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* berimajinasi (imagining) - mencerna living book</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* mengamati (observation) - nature walk, science</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* berpikir (thinking) - mencerna living book</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* fokus (consentration)</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* perfect execution (mengusahakan yang terbaik) - penting untuk memberi yang sesuai kemampuannya</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* ketepatan (accuracy) - matematika, copywork</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* refleksi (reflection) - melalui narasi</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* thoroughness (ketelitian) - melalui matematika</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* art sense </span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* dll</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">#Life - Ide Hidup#</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">"Tugas orangtua adalah menyuplai kehidupan anak dengan ide-ide, sama pentingnya dengan menyuplai tubuh mereka dengan makanan".</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">(Parent and Children, hal.39)</span></div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Pendidikan harus mampu memberikan pengetahuan yang menyentuh emosi.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Setiap hari minimal ada 1 ide yang diberikan ke anak.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Pasokan idenya melalui living book.</span><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">"Education is a science of relation".</span></div><div>Yang paling diperlukan manusia adalah relasinya dengan ilmu. Ini perlu diobservasi seberapa jauh berelasi dengan pengetahuan itu dari caranya narasi, bertanya, dan merelasikan satu pengetahuan dengan pengetahuan lainnya.</div><div><br></div><div>Anak usia dini (0-6 tahun) belum masuk fase akademis dan belum dibolehkan berkegiatan terstruktur wajib yang padat. </div><div>Tapi di usia ini anak-anak sudah bisa dilatihkan habit training.</div><div>* Kebiasaan taat (habit of obedience), d<span style="letter-spacing: 0.2px;">engan kepercayaan diri orangtua, melatih anak apa mentaati yang harus dialakukan</span></div><div>* Kebiasaan memusatkan perhatian (habit of attention), bisa melalui membacakan buku yg menarik untuk usianya, atau membiasakan ketika bermain tidak langsung mengeluarkan semua mainannya, tapi satu persatu supaya fokus dengan mainan yang satu, baru beralih ke yang lain. Ini bagian dari melatih rentang fokus.</div><div>* Kebiasaan mengisi mental dengan ide hidup, bisa dengan membacakan buku sesuai usianya, berulang-ulang.</div><div>* Masterly inactivity, membiasakan anak punya inisiatif akan beraktiftas apa. Tidak perlu diatur kegiatan terlalu banyak. <span style="letter-spacing: 0.2px;">Karena anak di usia itu punya agenda sendiri yang luar biasa banyak. Mereka sibuk sekali dengan segala "kekepoannya". Biarkan mereka puas dulu mengekplore yang dia ingini.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* Nature walk, membiasakan berada di alam untuk merasa nyaman menikmati kehidupan di luar ruangan.</span><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Untuk anak > 6 tahun, sudah masuk ke sesi akademis. Tetap ingat bahwa sesi akademis adalah bagian dari habit training.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Setiap mata pelajaran punya cara tersendiri untuk memperlajarinya. Kebanyakan memang lebih sesuai jika melalui living book, tapi ada beberapa pelajaran yang tidak bisa melalui living book seperti matematika atau seni.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Selama tujuannya sama dengan metode CM, teknisnya bisa disesuaikan.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Hal yang paling penting dari sesi akademis metode CM adalah pengenalan akan Allah (knowledge of God).</span></div><div>"Pengetahuan tentang Tuhan duduk di peringkat pertama dalam hal arti pentingnya, tak boleh terabaikan, dan paling menentukan kebahagiaan (Philosophy of Education, hal 158).</div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Belajar awal mengenai ini adalah melalui atmosfir yang ditunjukkan orangtua. Cara orangtua memperkenalkan Tuhan, konsisten memasukkan kebiasaan spiritual melalu interaksi sehari-hari.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Di sesi terstruktur, pengenalan akan Allah bisa belajar langsung dari Alkitab, dan juga menghafal/resitasi ayat (tapi bukan hafalan kosong yang gak dipahami anak lho ya).</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Melalui semua mata pelajaran, anak bisa menemukan keberadaan Allah.</span><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Pengetahuan tentang Manusia</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">#Sejarah</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Sejarah adalah hal yang penting dipelajari, melalui ini anak belajae mengenai peradapan manusia, kebijaksanaan dan kegagalan tokoh2 besar di masa lalu.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* Living book, adalah tools terbaik untuk mempelajarinya</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* Book of centuries, anak-anak bisa mencatat/melihat kejadian2 parallel yang terjadi di belahan bumi yang berbeda</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Melalui sejarah bisa belajar untuk melihat kejadian2 dari beberapa sisi, misal dari sisi pemenang perang dan juga dari sisi yang kalah perang. Jadi anak2 akan bisa berpikir dari banyak sudut.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">#Sastra dan Puisi</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Untuk belajar sastra disampaikan melalu living book. Bacaan yang perlu dicerna lebih berat dimasukkan ke sesi akademis, yang bisa dicerna biasa masuk ke bacaan bebas.</span></div><div><br></div><div>Untuk puisi tujuan utamanya adalah menikmati puisi. Tidak perlu meminta membahas lebih dalam jika belum bisa menikmatinya.</div><div>Jika anak sudah menikmati, dia akan menggali lebih jauh nantinya.</div><div><br></div><div>#Bahasa</div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Bahasa adalah alat berpikir.</span></div><div>Jika kemampuan berbahasa anak kurang maka dia akan kesulitan juga untuk berpikir.</div><div>Ini akan mempengaruhi bagaimana anak menyampaikan dan mencerna apa yang ada dalam hati/pikiran mereka. </div><div>Menolong dalam mengelola emosinya juga ya.</div><div>Tidak sesimple yang selama ini terpikir euy.</div><div><br></div><div>Membaca bukan sekedar bunyi, tapi perlu menjiwai teks sepenuhnya.</div><div>Karenanya perlu terbiasa dengan membaca nyaring.</div><div><br></div><div>Menulis, dimulai dari huruf-huruf mudah.</div><div>Jika sudah nyaman dengan itu, masuk ke copywork/menyalin.</div><div>Jika sudah terbiasa dengan copywork di usia lebih besar, masuk ke dikte.</div><div>Remembering, attention akan diperlukan/dilatih di bagian ini.</div><div><br></div><div>Bahasa asing adalah sebagai tanggung jawab kita sebagai warga dunia yang punya tugas dan kebutuhan berelasi dengan orang-orang dari belahan dunia lainnya.</div><div>Perlu mendengar dulu, lalu menirukan dengan benar.</div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Anak tidak perlu melihat ejaan tertulis dari kata asing tersebut sebelum dia bisa mengucapkan dengan sempurna.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">#Citizenship</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Di sini belajar mengenai bagaimana menjadi warga negara yang bertanggung jawab juga bagaimana menjadi pemimpin.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Erat kaitannya dengan sejarah, bisa dipelajari dan biografi2 tokoh.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">#Seni</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Tujuannya adalah anak bisa mengagumi atau mengapresiasi seni.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Tidak semua orang bisa mendalami seni, tapi bisa mengapresiasi.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* Picture study</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* Composer study</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* Folksong (lagu rakyat)</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* Drawing/painting</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">"Jiwa seni musti diasah pertama-tama bukan dengan pengetahuan teknis, melainkan dengan belajar mengagumi karya-karya para maestro".</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">(Philosophy of Education, page 302)</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Pengetahuan tentang Semesta (</span><span style="letter-spacing: 0.2px;">Knowledge of Universe)</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div>#Nature Study</div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Anak harus nyaman dulu dengan nature walknya barulah masuk ke nature study.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Nature study adalah pelajaran yang pendekatannya dengan rasa hormat pada sang pencipta.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Bisa dilakukan bertema di tiap term.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">#Sains</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Tidak sekedar fakta atau eksperimen, tapi tentang ketakjuban terhadap hukum alam, terhadap keberadaan Tuhan.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Pertama kali pendekatannya melalui living books, bukan eksperimen. Ide lebih dulu, terpantik, barulah eksperimen.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">#Matematika</span></div><div>Diajarkan bahwa kebenaran mutlak itu ada. Belajar tentang Tuhan.</div><div>Tahap belajar dari konkrit dulu barulah ke abstrak.</div><div><br></div><div>#Geografi / Ilmu Bumi</div><div>Mengenali bumi yang adalah mengenali tempat dimana kita hidup.</div><div>Disini anak belajar lokasi, jarak, arah mata angin, peta, globe, dan banyak lainnya secara bertahap.</div><div><br></div><div>#Pendidikan Jasmani & Hasta Karya</div><div><br></div><div>Tubuh adalah pemberian Tuhan, kita perlu merawat karena untuk melakukan panggilan-panggilan Tuhan diperlukan tubuh dan pikiran yang sehat.</div><div><br></div><div>Tangan yang terampil adalah tujuan dari hasta karya.</div><div>Membuat sesuatu yang bermanfaat yang bisa digunakan, bukan yang setelah dibuat akan dibu, ang.</div><div><br></div><div>Pasok Ide - Narasi - Dokumentasi Relasi</div><div>Dokumentasi relasi bisa berupa:</div><div>* Book of Century</div><div>* Nature jurnal</div><div>* Map (map perjalanan sendiri)</div><div>* Commonplace (buku yang berisi kutipan2 yang didapat dari buku)</div><div>* Calender of event</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS-tgfoGqAwbPsSgImCgOCN6iqAhmCpVzBQsLREmX6WxDygP8wX1bLtrJXmUNrh3f9Qrl72kF2VxLhAsh4CVouxjKrQ2P7FGhjnj3i7yj8JvfDda1atnpSNsI9SwGqm2f1SdVRUgnoGFlx/s1600/1619221828335345-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS-tgfoGqAwbPsSgImCgOCN6iqAhmCpVzBQsLREmX6WxDygP8wX1bLtrJXmUNrh3f9Qrl72kF2VxLhAsh4CVouxjKrQ2P7FGhjnj3i7yj8JvfDda1atnpSNsI9SwGqm2f1SdVRUgnoGFlx/s1600/1619221828335345-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Pic. source : </div><div>Slide WS Sesi Akademis CM by Ayu Primadini</div><div>------</div><div><div><br></div><div>Jadi pengingat buatku bahwa dari kesemua mata pelajaran yang banyak ini, yang menjadi fokus haruslah adalah anak, bukan semata-mata banyak pelajaran yang masuk ke anak. Karena dalam metode CM, mata pelajaran adalah instrumen pendidikan bukan tujuan pendidikan.</div><div><br></div><div>Memulainya dari baby step. Langkah kecil tapi dilakukan dengan konsisten.</div><div><br></div><div>Ben baru memasuki usia fase akademis, Liv masih di fase main-main.</div><div>Yang saat ini sudah rutin dilakukan adalah nature walk setiap pagi. Di awal2 muncul pertanyaan mereka "ngapain kita disini, ma ?"</div><div>Lama kelamaan, itu jadi sesuatu yang ditunggu.</div><div>"Kita jadi jalan kan, ma ?", pertanyaan mereka kalau mamaknya kesiangan bangun dan masih masak di waktu kita biasanya jalan pagi. ðĪ</div><div><br></div><div>Mamak perlu konsisten dengan latihan habit training pribadi, bukan hanya untuk membangun atmosfir tapi karena memang penting.</div><div><br></div><div>Untuk setiap yang dilakukan dan dipelajari, memang kita harus tau kenapa dilakukan supaya bisa menyesuaikan bagaimana melakukannya.</div><div><br></div><div>Let's continue the journey, kids..!</div><div><br style="letter-spacing: 0.2px;"></div></div><div><br></div><div>#naration #catatanbelajar #diskusi</div><div><br></div><div><br></div><div><br></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-30657164011174312232021-04-22T13:01:00.001+07:002021-04-22T13:35:31.609+07:00Yang Terbaik Sejak Awal<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKmZeiTvbrVRwP5SMPKySSe5A6UaPFm8n0GOc6pXz9en1BzmX9EftEChMAMLzDJ5QYKLyT1LbpFzONz4BEH8uoQGqtYU63OHr5wIaq1zQYpsdqus253Ma4tBKWWsQvbjrLEOAquDjCkQbR/s1600/1619071302485037-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKmZeiTvbrVRwP5SMPKySSe5A6UaPFm8n0GOc6pXz9en1BzmX9EftEChMAMLzDJ5QYKLyT1LbpFzONz4BEH8uoQGqtYU63OHr5wIaq1zQYpsdqus253Ma4tBKWWsQvbjrLEOAquDjCkQbR/s1600/1619071302485037-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>CM dengan semua pemikirannya dan pengalamannya yang sebagai pendidik yang fokus ke perkembangan anak secara utuh, yakin bahwa makanan terbaik bg akal budi adalah ide2 yang hidup. Dan itu dari buku : living book.</div><div>Akal budi sifatnya spiritual, jadi perlu asupan yg sifatnya spiritual jg dr buku.</div><div>Bukan sembarang buku tapi hanya buku-buku yang terbaik.</div><div><br></div><div>Seperti apa buku terbaik itu ? Bukankah banyak sekali buku anak-anak saat ini yang menarik di mata penuh warna dan segala hiburan mata lainnya.</div><div>Buku yang terbaik itu sebaiknya ditulis oleh yg punya passion/kecintaan besar pada topik itu, sehingga ketika membacanya ada atmosfir yang dirasakan oleh pembaca.</div><div>Living book (LB) bisa menyampaikan informasi tanpa menggurui.</div><div><br></div><div>Living book ini spektrumnya luas.. dengan seringnya membaca, kita bisa merasakan mana yang termasuk agak living book atau living book banget.. ð</div><div><br></div><div>Ada 2 ciri khas untuk mengenali living book ini:</div><div>* Ditulis dengan naratif dan sastrawi</div><div>* Ada ide-ide hidup di dalamnya (ini bagian yang terpenting)</div><div><br></div><div>Bacaan yg seperti inilah yang bisa membuat kita berefleksi.</div><div><br></div><div>Jika sudah biasa dgn buku sastra akan mudah mengenali.</div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Yang khas dari buku sastrawi biasanya terasa dalam satu kalimat yang dibuat benar-benar dipikirkan, bunyinya berima, menarik, dan naratif (bercerita).</span></div><div><br></div><div>Buatku ini hal yang terasa "owh iya" untuk membedakan living book dengan cerita lainnya.</div><div>Cukup banyak buku cerita anak-anak, yang tampaknya mengandung nilai-nilai yang baik.. tapi memang poin sastrawinya hampir tidak ada.</div><div><br></div><div>Hal lain yg penting ketika membaca living book adalah membaca lambat, fungsinya untuk memahami ide yg terkandung di dalamnya.</div><div>Membaca bukan sekedar mendapat informasi, tp untuk memahami dan merelasikan.</div><div><br></div><div>Kita perlu menyediakan asupan bacaan berkualitas baik untuk anak-anak kita.. yang terbaik.</div><div>Kembali lagi jika dianalogikan dengan makanan, kalau kita lapar dan gak punya makanan sehat maka kita akan makan apapun yg bisa dimakan. </div><div>Anak2 punya kebutuhan membaca, jadi pastikan tersedia buku baik atau anak akan sembarang membaca buku apapun itu.</div><div><br></div><div>Kl kita punya pondasi berpikir yg baik dgn living book akan bisa menangkap filosofi dalam bacaan.</div><div><br></div><div>Jadi tampaknya sangat penting mengenali living book ini supaya bisa membedakannya dari twaddle yang dangkal/garing atau juga abridged (rombakan).</div><div>Caranya tentu dengan kita sendiri membaca buku-buku itu.. merasakannya.. unsur-unsur yang didapat ketika membaca buku yang nantinya akan diberikan ke anak.</div><div><br></div><div>Anakpun jika sejak usia awal dibiasakan dengan living book, maka anak akan tau kualitas rasanya dibanding membaca buku twaddle ataupun buku yang semata-mata berisikan fakta.</div><div><br></div><div>Buku-buku fakta seperti ensiklopedia tidak otomatis ditolak karenanya, tapi itu bisa dijadikan referensi setelah ide masuk ke benak anak. Anak-anak akan mengeksplore banyak hal dari banyak sumber karena pada dasarnya pendidikan adalah ilmu merelasikan banyak hal.</div><div>Ibarat makanan, living books adalah makanan utama, jika sesekali ada makanan rekreatif/snack ya bolehlah. ð </div><div><br></div><div>Ketika memahami ini hal ini aku mulai memeriksa bacaan free-read Ben dan Liv. Kebanyakan memang buku cerita, berisikan ide-ide juga sih sepertinya, tapi unsur sastrawi nya yang memang kurang terasa jika dibanding dengan living books.</div><div><br></div><div>Ini salah satu buku kesukaan Liv (4 tahun). Dia senang seri ini sejak 3 tahun, mungkin karena warnanya dan gambarnya ya.. minta dibaca berulang-ulang..</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIdmD2oTVN0uYtwi8tDHW_G-Ne_0p2qUknlnxMeVKO1Ec5KaZPZNTrd9Qn3H3-kLnsU_as3PCMb5FNIM66NbDjkZQVeiQEHHdtGdUD_u_cO5JAUmpvZEjR9MhkmTAyHawq5EDjBRtcx0h2/s1600/1619071296967994-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIdmD2oTVN0uYtwi8tDHW_G-Ne_0p2qUknlnxMeVKO1Ec5KaZPZNTrd9Qn3H3-kLnsU_as3PCMb5FNIM66NbDjkZQVeiQEHHdtGdUD_u_cO5JAUmpvZEjR9MhkmTAyHawq5EDjBRtcx0h2/s1600/1619071296967994-1.png" width="400">
</a>
</div>Ada jalan ceritanya, dan ada ide/pelajaran terkandung di dalamnya. Tapi kurang naratif dan rasanya tidak sastrawi sama sekali ya. ð </div><div><br></div><div>Buku lainnya aku merasa agak-agak living juga.. haha.. tapi sastrawi nya ini yang aku belum terlalu dapat.</div><div><br></div><div>Memang buku-buku sastrawi itu indah dibaca, darinya anak-anak bisa belajar mengungkapkan keindahan dengan naratif.</div><div><br></div><div>Memilih bacaan ke anak juga kita perlu menyesuaikan dengan usianya. Di anak yang lebih kecil biasanya mereka suka buku yang ada ilustrasi gambar agak banyak.</div><div>Semakin anak besar dan terbiasa dengan bacaannya, maka perhatian ke gambar tidak lagi jadi yang utama.</div><div><br></div><div>Awal-awal aku membacakan Winnie The Pooh ke Ben, dia selalu mengkomentari gambarnya, <span style="letter-spacing: 0.2px;">menanyakan mana di gambar yang menunjukkan hal yang dibacakan.</span><span style="letter-spacing: 0.2px;"> Sepertinya ini karena memang buku-bukunya sebelumnya selalu bergambar berwarna meski bukan komik. </span></div><div>Lalu kujelaskan, buku ini lebih seru kalau abang dengar jalan ceritanya daripada cuma gambarnya saja.</div><div>Mulailah dia mencoba lebih banyak mendengar.</div><div><br></div><div>Tapi aku sempat meragukan keampuhan living book ini.. ð</div><div>Saat membacakan pertama kali buku Beatrix Potter, seri Jemmima The Duck aku mengira kami akan menyukainya. Tapi Ben dan Liv tidak terlalu paham ceritanya karena ada banyak kata yang belum dikenal dan dugaanku mereka belum terbiasa dengan gaya bahasanya.. banyak makna terisiratnya. Otak harus berpikir mencernanya, tidak langsung bisa dipahami.</div><div>Ah iya.. ketika mencerna itu jadi berpikir memang ya.</div><div>Mungkin akupun belum terbiasa waktu itu.</div><div><br></div><div>Selanjutnya jika aku akan membacakan, aku akan membaca lebih dulu buku itu. Dan biasanya lebih mudah diterima anak-anak.</div><div><br></div><div>Karena Ben usianya jelang fase akademis, aku coba membacakan Paddle To The Sea. Dan seketika setelah selesai baca buku itu dia bilang itu buku kesukaannya. Dia semangat sekali menceritakan tentang anak dan perahu kayu buatannya, juga putihnya salju di hutan sekitar kabin dimana anak itu berada.</div><div><br></div><div>Jadi untuk mengenali sebuah buku living book atau tidak, kita sebagai orangtua perlu mencicipinya lebih dulu dan ketika membacakannya ke anak kitapun perlu menikmatinya, dengan bagitu anak akan lebih mudah untuk memahami.</div><div><br></div><div>Education is an atmosphere, a discipline, and a life.</div><div><br></div><div>Kita sebagai orangtua perlu membangun atmosfir belajar juga ke anak-anak dengan menikmati buku-buku yang kita sediakan bagi mereka, dan dalam prosesnya tidak boleh diabaikan tujuan kebiasaan apa yang ingin dilatihkan ke anak melalui bacaannya, dengan begitu ide yang ada dalak bacaannya bisa diterima dan berkembang dalam benak anak.</div><div><br></div><div>#narasi #refleksi #livingbooks #diskusisabtupagi</div><div><br></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-19339394602456895722021-04-21T20:02:00.000+07:002021-04-21T20:02:00.382+07:00Book : The Road Less TravelledBab 1. Problem dan Kepedihan<div><br></div><div>Ada kenyataan yang kerap kali enggan diakui dan diterima manusia, yaitu bahwa hidup itu tidak mudah. Tapi ada juga kenyataan bahwa hidup yang tidak mudah itu tidak berlangsung selamanya.</div><div><br></div><div>Bagi yang tidak mau menerima bahwa hidup itu tidak mudah akan sering muncul kekecewaan-kekecewaan atas situasi yang diluar ekspektasi.</div><div><br></div><div>Pilihan ada di kita, apakah meratapinya saja atau menyelesaikannya ketika diperhadapkan dengan masalah-masalah itu. Juga bagaimana kita melatih anak-anak kita menghadapi masalah, karena suatu saat dia akan berdiri di kakinya sendiri.</div><div><br></div><div>Bagian tersulitnya adalah proses menghadapi dan menyelesaikan masalah itu yg seringkali memunculkan segala rasa dan harga yang harus dibayar. Tapi proses itu juga yang membuat hidup jadi lebih bermakna. Dalam proses itu ada pertumbuhan dan pengalaman yang akan menjadi modal untuk mempermudah menghadapi masa sulit lainnya.</div><div><br></div><div>Tapi cukup banyak juga kita yang menghindar dari masalah, berpura-pura seakan tidak ada masalah dan berharap seiring waktu berjalan akan pergi juga masalah itu.</div><div>Bahkan ada yang berusaha keras untuk lari dari masalah, dan akhirnya keluar dari kenyataan. Disebut juga neurosis yang adalah substitusi dari penderitaan dan cukup banyak yang mengalami neurosis yang berlapis hingga mengalami penderitaan lebih besar daripada yang tadinya dihindari.</div><div><br></div><div>Penting menanamkan ke diri kita dan anak-anak kita mengenai kesehatan mental dan spiritual. Juga penting mengajarkan nilai-nilai yang muncul dari penderitaan dan manfaat menghadapi langsung dan kemudian melihat kepedihan yang muncul sebagai pengalaman.</div><div><br></div><div><div>Kabar baiknya, ada disiplin bisa dipakai sebagai perlengkapan untuk menyelasaikan masalah-masalah itu. </div><div>Disiplin yang merupakan seperangkat alat dasar, teknik-teknik penderitaan, bekerja melalui masalah, dan menyelesaikan masalah.</div></div><div>Disiplin itu adalah :</div><div>* menunda kebahagiaan</div><div>* menerima tanggung jawab</div><div>* dedikasi pada kebenaran</div><div>* keseimbangan</div><div><br></div><div>Poin pentingnya adalah keinginan untuk menggunakan alat ini, dan menggunakannya dengan rasa cinta.</div><div><br></div><div>Bab 2. Menunda Kesenangan</div><div>Membahas pengalaman seorang analis muda yang cenderung menunda-nunda pekerjaan, dan ternyata penyebabnya (berdasarkan pengamatan kebiasaannya makan kue dan kebiasaan kerjanya) adalah dia mendahulukan hal yang menyenangkan dulu baru nanti bagian yang tidak menyenangkan.</div><div><br></div><div>Menunda kesenangan (delay gratification) adalah proses menata rasa sakit dan kesenangan dalam kehidupan untuk meningkatkan kebahagiaan.</div><div>Dengan menghadapi dulu rasa sakit/rasa yang tidak menyenangkan lalu menyelesaikannya barulah menikmati kemudahan berikutnya.</div><div><br></div><div>Ada yang bisa menghidupi menunda kesenangan dan ada juga yang tidak.. penyebabnya belum diketahui pasti, tapi sebagian besar tanda2 kemunculannya bisa ditelusuri dari kualitas pola asuh sebagai penentunya.</div><div><br></div><div>Kerjakan soal yang lebih mudah dulu ? ðĪ</div><div><br></div><div>Apakah ada trauma : menyelesaikan bagain yg tdk menyenangakn dulu untuk nanti tinggal menikmati yang menyenangkan, ternyata bagian menyenangkannya diambil orang lain. ð</div><div><br></div><div><br></div><div>Bab 3. Dosa Sang Ayah</div><div><div>Cukup sering di masa kanak2, orang mendapat perlakuan dari orangtua dalam bentuk pukulan, tamparan, atau hukuman fisik lainnya atas nama disiplin. Padahal disiplin seperti itu tidak bermakna, tidak jelas pesan yang disampaikan.</div><div>Ini bisa terjadi justru karena sang orangtua juga tidak punya disiplin. Seringkali menuntut anak melakukan apa yang dikatakan, bukan yang dilakukan. Padahal anak-anak adalaah peniru ulung.</div><div><br></div><div>Seperti apapun situasi keluarga dimana anak dibesarkan, yang terpenting adalah hadirnya cinta. Jika ada cinta di sana maka anak tetap bisa memiliki disiplin diri.</div><div><br></div><div>Ketika orang mencintai sesuatu yang bernilai baginya maka dia akan meluangkan waktu untuk bersama, menikmati dan memelihara.</div><div>Ketika kita mencintai anak2 kita pastinya kita akan juga meluangkan waktu bersama, mengagumi dan merawat mereka.</div><div><br></div><div>Disiplin yg baik memerlukan waktu. Hanya jika kita meluangkan waktu memperhatikan anak2 kitalah kita tau bagaimana menolongnya dalam hal disiplin dalam masa pertumbuhannya. Apa yang dibutuhkannya ketika dia menghadapi/merespon sesuatu, bagaimana memperlakukannya di situasi tertentu, mendengar, tarik ulur, dll.</div><div><br></div><div>Kehadiran orangtua mutlak harus bisa dirasakan si anak. Waktu dan kualitas yang dicurahkan ke anak akan menjadi penanda bagi anak seberapa berharga mereka bagi orangtuanya.</div><div>Hanya dengan begitulah anak merasa dibersamai. Akan berbeda dengan orangtua yang mengemas dalam bentuk kata2 betapa anak2 bernilai buat mereka tapi tidak meluangkan waktu yang cukup. Anak2 tidak akan pernah bisa dicurangi dengan kata2. Mereka melihat dan merasakan.</div><div><br></div><div>Bagi anak2 yang benar2 merasa dicintai, jikapun ada situasi yang tidak mengenakkan, dibawah sadar mereka tetap tau bahwa mereka dikasihi.</div><div>Ketika anak2 secara mendalam tau bahwa mereka dikasihi, mereka akan merasa dirinya berharga.</div><div>(Refleksi_ jadi paham kenapa jika setiap kali anak2 terbentur/terluka dan aku segera datang meninggalkan yang sedang kukerjakan, mereka akan berulang2 mengingat itu dengan wajah berbinar.. menanyakan : tadi mama langsung datang tolong adek karena mama sayang adek.. ?)</div><div><br></div><div>Perasaan bahwa "saya orang yang berharga" adalah hal yg sangat penting dlm kesehatan mental.</div><div>Ini perlu dimiliki manusia ketika dia masih kanak2, karena lebih sulit memperolehnya ketika sudah dewasa.</div><div>Dan jika rasa merasa berharga itu dimiliki sejak anak2 maka itu akan menetap sampai dewasa (hampir tidak mungkin berubah).</div><div><br></div><div>Perasaan berharga memunculkan disiplin diri, karena ketika seseorang merasa dirinya berharga maka dia akan memelihara dirinya dengan berbagai cara.</div><div>Jika kita merasa diri kita berharga maka kita akan merasa waktu kita berharga dan ingin menggunakannya sebaik-baiknya.</div><div><br></div><div>Pola asuh yg konsisten akan membuat anak memasuki masa dewasanya dengan perasaan yang mendalam bahwa mereka bernilai dan batinnya merasa aman.</div><div>(Refleksi: aku ingat rasa ini, rasa yg muncul saat PA dari buku Becoming Woman of God, saat kutemukan bahwa aku berharga bagi Allah dengan semua keberadaanku -termasuk pelanggaran2 masa laluku-. Rasanya bersemangat sekali).</div><div><br></div><div>Semua anak merasa takut ditinggalkan.</div><div>Jikapun kita harus meninggalkan anak untuk sementara waktu, kita perlu memastikan kepada anak bahwa kita meninggalkannya tidak selamanya, kita akan kembali dan tepatilah janji itu.</div><div>Itu akan membuat anak merasa bahwa dunia tempat yang aman dan ketika diperlukan dia akan mendapat perlindungan.</div><div><br></div><div>Dan hal sebaliknya terjadi pada anak yang ketika masa kecilnya ditinggalkan (dengan alasan apapun).</div><div><br></div><div>Agar anak bisa mengembangkan kemampuan menunda kesenangan, anak perlu role model disiplin diri, keyakinan bahwa mereka berharga, dan ada rasa aman.</div><div>Itu diperoleh dari disiplin diri dan pengasuhan yang konsisten dari kedua orangtuanya.</div></div><div><br></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-51095008947303974282021-04-11T16:18:00.001+07:002021-04-11T20:15:30.463+07:00Makanan Akal Budi<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRGg5foOVYa1FCU_467lGD_ZAwgrUz4dUkacEljr_armLAvAoFNrQbn4koPV3pJQ2DuYYUAH5UBNIhDPWZ01d_mdldR53m19yf-mk1a27Dh15oBH_mszN4WtAHhm8ZopOVEJVABwJ90XHh/s1600/1618135436585522-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRGg5foOVYa1FCU_467lGD_ZAwgrUz4dUkacEljr_armLAvAoFNrQbn4koPV3pJQ2DuYYUAH5UBNIhDPWZ01d_mdldR53m19yf-mk1a27Dh15oBH_mszN4WtAHhm8ZopOVEJVABwJ90XHh/s1600/1618135436585522-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div></div><div>Setiap anak punya potensi akal budi yang mengagumkan yang akan mengendalikan otak jasmaninya.</div><div>Akal budi bersifat spiritual, tidak bisa lelah seperti halnya badan yg bisa lelah.</div><div><br></div><div>Kadang orangtua/pendidik mengkondisikan situasi belajar harus menyenangkan.. tapi tidak selalu begitu..</div><div>Jgn sampai esensi belajar menjadi hilang karena fokus pada bentukan situasi-situasi yang menyenangkan.</div><div><br></div><div>Anak2 perlu tau bahwa belajar itu adalah kebutuhan, terlepas dari menyenangkan atau tidak.</div><div>Seperti makan, tidak selalu enak atau disukai tp anak harus tau dia perlu makan makanan bergizi yang disajikan.</div><div><br></div><div>Dalam belajar ada urutan yang perlu diperhatikan. Ide muncul dulu, lalu ide itu akan mendesak di benak untuk diuji.</div><div>Satu2nya makanan yg tepat bagi akal budi adalah ide-ide yang hidup.</div><div>Kita tdk bisa jalankan peran pendidik asal2an. Ketika ide sudah masuk ke benak anak, seharusnyalah kita memberi keleluasan ke anak untuk mengeksplore ide2 itu.</div><div><br></div><div>Anak mendapat ide lebih dulu, lalu kemudian dia melakukan percobaan/pengamatan yang akan membekas baginya.</div><div><br></div><div>Anak2 bisa mengalami apa yang dia baca.</div><div>Ketika ide masuk ke benak anak, biarkan dia mengembangkan.</div><div><br></div><div>Jadi ingat suatu kali kami jalan pagi dan Ben melihat dan menunjuk sesuatu di jalan.</div><div>Lintah ! Jangan dekat2 bang, dia kalau lengket ke kita bisa menghisap darah.</div><div>Itu yang kupikir.. </div><div>Tapi kemudian Ben bilang : "abang pernah lihat ini di buku abang".</div><div>Lalu Ben keluarkan buku dari ranselnya yang menampilkan gambar serupa (kebetulan sekali), dan setelah kuamati baik-baik ternyata aku salah. Binatang yg tadi kunamai lintah ternyata ada antena nya seperti di buku Ben, dan binatang itu adalah siput tanpa cangkang.</div><div>Lama Ben minta waktu mengamati siput itu, dan enggan diajak pulang.</div><div>Akhirnya kami membawa pulang siput tanpa cangkang itu karena Ben tertarik mengamatinya.</div><div>Mungkin itu yang disebut membangun relasi.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicGfM1akfatPyOehL7ron_flrYc_kpTj553vjMAo1lmXlsboOo0f0LigF3cQmAv7Ca0uNj3AQRU3yVbBpfqFS5AbHmNX05W0ZnaH1WJUScEA4WkTo_gSstry4Qt5pm3CUuoMsZr7ZjO_Km/s1600/1618132727356363-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicGfM1akfatPyOehL7ron_flrYc_kpTj553vjMAo1lmXlsboOo0f0LigF3cQmAv7Ca0uNj3AQRU3yVbBpfqFS5AbHmNX05W0ZnaH1WJUScEA4WkTo_gSstry4Qt5pm3CUuoMsZr7ZjO_Km/s1600/1618132727356363-1.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvub1yAOCzZJkKNNkQfeHpHjXVh2jC4ld0lhXtmAAbuTR3RV5WAJK0VXtbW7hqLdthJsUwuHefcvMblKwu7X96NCoM_BCIt7V0PzcmN2dVhZMOlUYuBKVwV6KyMzJ_DH4ywGHY8zCv2vQV/s1600/1618132722735023-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvub1yAOCzZJkKNNkQfeHpHjXVh2jC4ld0lhXtmAAbuTR3RV5WAJK0VXtbW7hqLdthJsUwuHefcvMblKwu7X96NCoM_BCIt7V0PzcmN2dVhZMOlUYuBKVwV6KyMzJ_DH4ywGHY8zCv2vQV/s1600/1618132722735023-2.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Buku yang saat itu dibawa adalah buku fakta memang, menarik buatnya karena Ben belum bisa baca..<span style="letter-spacing: 0.2px;"> Tapi benar bahwa ketika ide masuk ke benak anak dan kemudian dia melihat dalam dunia nyata, itu menjadi sesuatu yang sangat menarik baginya.</span></div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Seharusnya para orang kunci di lembaga sekolah fokus menyediakan kurikulum yang baik dan sesuai untuk kebutuhan anak. Tapi dalam kenyataannya banyak lembaga pendidikan yang lebih fokus mengurus bagaimana supaya anak2 bisa lulus ujian, dan hal teknis lainnya. Itu jadi semacam tuntutan tujuan pendidikan, seolah tidak ada pilihan lain.</span><br></div><div><br></div><div>Dampaknya anak-anakpun cenderung mengikuti hal-hal teknis tadi sehingga belajar dengan tujuan lulus tanpa memiliki kepemilikan terhadap ilmu pengetahuan dan hampir tidak ada ide yg dikembangkan.</div><div><br></div><div>Pendidikan umum yang ada pada umumnya masih bersifat utilitarian, dimana para pelajar diharapkan punya <span style="letter-spacing: 0.2px;">keterampilan yang banyak, supaya mudah dapat kerja </span><span style="letter-spacing: 0.2px;">sesuai permintaan pasar.</span></div><div><br></div><div>Padahal kita perlu mengkaji benar kebutuhan anak.</div><div><br></div><div>Karena mempercayai anak mampu mencerna setiap pengetahuan, kita harus menyajikan kurikulum yg kaya.</div><div>Pendidikan adalah science of relation.</div><div>Anak mampu merelasikan hal yang satu dengan hal yang lain.</div><div><br></div><div>3 poin membuat sylabus:</div><div>1. Anak butuh banyak pengetahuan</div><div>2. Pengetahuan harus beragam, menu beragam</div><div>3. Pengetahuan disampaikan dengan cara yang tepat</div><div><br></div><div>Pengetahuan belum direproduksi jika belum bisa menceritakan ulang. Inilah pentingnya narasi dalam metode pendidikan CM.</div><div><br></div><div>Point penting lain yang harus selalu diterapkan adalah single reading (sekali dibacakan).</div><div><br></div><div>Hanya dengan habit of attention yg baiklah anak akan mudah belajar apapun nantinya.</div><div><br></div><div>Semua anak.. tidak tergantung pada tingkat kecerdasan atau status sosial, bisa mencerna ide2 hidup. </div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Adalah kekeliruan jika dianggap banyaknya mata pelajaran dianggap memberatkan anak.</span><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">"Menu pangeran" dengan cara yang tepat untuk semua lapisan masyarakat, bisa dinikmati semua anak.</span><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Living books - single reading - naration - short lesson, these are the best for the children.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Yang memberatkan anak bukan mata pelajaran yang banyak, tapi ceramah, pertanyaan-pertanyaan komprehensif, dan tugas-tugas lah yang membuat anak bosan dan kehilangan minat belajar.</span></div><div>Agak mengagetkan, tapi usaha-usaha yang dilakukan kebanyakan guru dengan kerja keras untuk menggembleng anak ternyata justru jadi penghalang bagi anak untuk mengembangkan ide-ide yang ada di benaknya. Kalaupun dikembangkan hanya bisa di dalam "pagar" yg terbatas.</div><div><br></div><div>"HENDAKNYA GURU MAKIN SEDIKIT MENGAJAR DAN SISWA MAKIN BANYAK BELAJAR."<br></div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">#MetodePendidikanCM #DiskusiAkademis #Narasi #Refleksi #DiskusiSabtuPagi</span><br></div><div><br></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-33398686371760920072021-04-09T19:55:00.000+07:002021-04-11T16:25:28.414+07:00Seni Narasi<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8iyg5kFEE0TU6AFmI7suo4HOwXKRAu-dBAlTzoYu1pTC3ShTB-E42kVgm5EWSfrriE_0QIppQC3G9iXIWEOSG4hJVqjdjTGKynq9XZ29UBC1JcBZZ7a7nrcf0tpfnL-I90TgKOyGo14P5/s1600/1618008810942999-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8iyg5kFEE0TU6AFmI7suo4HOwXKRAu-dBAlTzoYu1pTC3ShTB-E42kVgm5EWSfrriE_0QIppQC3G9iXIWEOSG4hJVqjdjTGKynq9XZ29UBC1JcBZZ7a7nrcf0tpfnL-I90TgKOyGo14P5/s1600/1618008810942999-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>CM berulang kali menyampaikan bahwa pendidikan adalah perkara rohani, dan juga sering menekankan bahwa dalam prosesnya kita perlu beriman. Ini karena pendidikan bukan <span style="letter-spacing: 0.2px;">hal yg semata-mata tampak dari luar saja tapi juga harus mampu menumbuhkan karakter yang baik, memperbaiki sifat dengan tujuan menjadi manusia baik yang berpengetahuan dan berakal budi.</span></div><div><br></div><div>Pendidikan harus mempu mengubah anak. Ini akan bisa diamati dengan adanya perbaikan dari perilaku anak ke arah yang baik hari demi hari.</div><div><br></div><div>There's no education but self-education.</div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">CM juga menekankan mengenai pentingnya pendidikan mandiri.</span><br></div><div>Pendidikan mandiri tidak berarti membiarkan anak belajar sendiri tanpa bimbingan dan hanya mempelajari yang disuka.</div><div><br></div><div>Pendidikan mandiri berkaitan<span style="letter-spacing: 0.2px;"> dengan diri anak sendiri dimana anak bisa menyadari pertumbuhannya.</span></div><div>(Buatku mungkin ini seperti ketika Ben belajar mengikat tali sepatunya.. ditunjukkan contohnya sambil dia melihat dan mencoba sendiri di sepatunya.. awal-awal dia kesulitan sekali bahkan hampir menangis.. tp esoknya coba lagi.. esoknya lagi.. sampai beberapa hari lalu Ben bilang : "sekarang abang jadi merasa ikat tali sepatu ini mudah". Dia menikmati perubahannya) </div><div><br></div><div>Dalam pendidikan, hal dasar yang harus diyakini oleh orangtua/guru yaitu bahwa anak adalah manusia yang utuh dengan segala kemampuannya mencerna pengetahuan (a born person).</div><div><br></div><div>CM mengingatkan untuk tidak menyepelekan kemampuan anak.</div><div>Guru/orangtua cukup jadi pembimbing saja, menyediakan asupan ide-ide hidup (materi/bacaan yang isinya berkualitas baik).</div><div>Ibarat makanan, bi<span style="letter-spacing: 0.2px;">arkan anak mengunyah sendiri makanannya.</span></div><div><br></div><div><div>Seperti halnya tubuh yang perlu makanan bergizi baik, akal budi pun memerlukan asupan ide-ide hidup yang berkualitas baik.</div></div><div><br></div><div>Jangan beri anak lepehan/kunyahan makanan dari kita/guru, biarkan dia mencerna sendiri. Yang penting adalah memastikan makanan yang diberikan sesuai dengan usia anak.</div><div><div>Setiap anak lahir dengan kemampuan mencerna pengetahuan.</div><div>Penting untuk meyakini bahwa anak mampu mencerna pengetahuan yang dia terima.</div><div><br></div><div>Dalam metode CM, narasi memegang bagian penting untuk menjadikan apa yang dibaca/dipelajari menjadi bagian diri anak dan kita yang bernarasi.</div><div><br></div><div>Narasi adalah bagian dari pilar pendidikan CM : Education is a life (ide2 hidup)</div><div><br></div><div>Dari perbandingan 2 bacaan kisah Florence Natingale, terasa beda ketika mendengar dan menarasikan yang dari living book. Lebih indah didengar, menarik untuk dipahami dan lebih mengajak untuk dibayangkan.</div><div><br></div><div>Dalam metode pendidikan CM, bacaan yang dinarasikan adalah bacaan yang masuk dalam kategori buku pelajaran di usia akademis anak (6 tahun ke atas).</div><div>Point penting dalam narasi adalah single reading, artinya b<span style="letter-spacing: 0.2px;">acaan hanya akan dibacakan satu kali.</span></div><div>Single reading ini melatih habit of attention anak. </div><div>Ketika anak tidak fokus, maka anak kehilangan kesempatan untuk mendengar lagi. Ini akan melatih kesadaran anak bahwa dia hanya akan dibacakan satu kali, dengan begitu dia merasa perlu mendengar dengan penuh perhatian.. setiap kalinya.</div><div><br></div><div>Narasi juga melatih kemampuan berkomunikasi, ada proses menceritakan ulang dengan kalimat yang terstrutur dan makna yang jelas.</div><div><div style="letter-spacing: 0.2px;">Ini akan menolong anak memiliki komunikasi yang baik yang akan terus diperlukan selama hidupnya.</div><div style="letter-spacing: 0.2px;">Dengan sering latihan narasi, akan me<span style="letter-spacing: 0.2px;">latih anak spy dia punya kesadaran kapan dia harus full attention, kapan boleh agak longgar.</span></div></div><div><br></div><div>Narasi adalah proses mendengar, lalu informasi menumpuk di kepala, dan ketika kita mengeluarkan informasi tersebut, kita perlu menyampaikan dengan membuat yang mendengar paham dengan yang disampaikan.</div><div><br></div><div>Selain melatih berkomunikasi dengan baik, narasi juga melatih habit of thinking.. mengaktifkan pikiran.. yang akan memicu reaksi akal budi.</div></div><div><br></div><div><div>Syarat narasi dalam metode pendidikan CM:</div><div>1. Living book</div><div>Sumber ide dari buku bermutu berupa living books</div><div><br></div><div>2. Single reading </div><div>Bacakan hanya sekali -- wajib -- karena tujuan narasi adalah membangun kebiasaan memusatkan perhatian (habit of attention). Ketika ada habit of attention yang baik maka akan membantunya di proses belajar selanjutnya.</div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">3. Jangan menginterupsi, jangan memberi petunjuk, jangan memberi pertanyaan kompherensif dengan alasan membantu anak.</span><br></div><div><div>(Duh.. godaan besar buat emak ini yak.. teguran yang menohok.. haha..ððĪ)</div><div>Apapun jenis narasinya, terima apa adanya.</div><div>Bagaimana kalau dia salah menangkap ?? dibiarkan kah ? -- jika itu prinsipil koreksi dengan cara yang smooth, misal : "mama mau narasi juga ya.. kali ini aja... tadi bla..bla..bla."</div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Education in atmosphere... sikap yang kita tunjukkan itulah atmosfir yang diserap anak.. kita perlu menikmati cerita itu, sehingga atmosfir itu juga yang diterima anak-anak</span><br></div><div>Proses narasi seringkali gagal karena orangtua merasa karena semata2 buku nya sudah living book,.. orangtua tidak menikmati buku itu.. padahal ketika kita menikmati buku itu ketika membacakannya, anakpun bisa menikmatinya.</div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">4. Percaya akan kemampuan anak</span><br></div><div>Narasi adalah kemampuan anak mencerna bacaannya. Hargai apapun yang ada. Terima kalau kemampuannya masih di situ.</div><div>Butuh iman. Percaya anak bisa dan akan meningkat kemampuannya nantinya jika sering latihan narasi.</div><div>Education of a science of relation..</div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Segala sesuatu di alam ini berelasi, dan narasi adalah salah satu cara anak untuk merelasikan banyak hal yang pernah dia baca/alami/pelajari</span><br></div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">5. Children are born persons, terima anak dengan prosesnya. Gak perlu dibanding2kan dengan anak lain (tapi bisa dibanding</span><span style="letter-spacing: 0.2px;">kan dengan anak sendiri di waktu sebelumnya).</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Tahapan narasi, starts small.</span></div></div></div><div><div>Jangan ekspektasi banyak untuk anak2 yang baru mulai. Mulailah dari bacaan singkat dan <span style="letter-spacing: 0.2px;">harus konsisten setiap hari. </span></div></div><div><br></div><div><div style="letter-spacing: 0.2px;">Narasi dilakukan bertahap, nantinya akan mengasah kemampuan menulis juga. </div><div style="letter-spacing: 0.2px;">Tata bahasa dicek belakangan, minta anak yang mengkoreksi sendiri.</div></div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Pertama kali baca parables of nature, kuminta narasi tapi Ben diam.. akhirnya ku pancing : tadi ada binatang apa aja ? Disebutin.. Sorenya ketika lihat ulat di taman dan kupu-kupu baru dia kayak ingat bacaan tadi lalu narasi sedikit tentang bacaannya tadi.. ðĪ</span><br></div><div>Kayak telat banget ya narasinya.. tapi bukankah dia sedang di masa awal belajar narasi.</div><div>1 kata pun hargai.. jika terasa lambatpun hargai.. hargai dan beri ruang dia mencerna ide yang dia terima sambil konsisten melatihkan.</div><div><br></div><div>Starts small and appreciate whatever it is.</div><div><br></div><div>#MetodePendidikanCM #DiskusiAkademis #Narasi #Refleksi </div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-59040915783310322472021-04-05T14:22:00.001+07:002021-04-11T20:54:13.220+07:00Pejalan yang Senang dan Teman Seperjalanan yang Menyenangkan<div>Pagi ini bapakke kembali WFO setelah 4 bulan WFH. Kembali ke rutinitas sebelumnya, bangun lebih awal - masak sarapan - bekal - dst.</div><div>Tidak ada masalah dgn itu.. jam 5an anak2 bangun ketika aku sudah selesai masak dan tinggal beberes.</div><div><br></div><div>Bisa jalan pagi lebih awal pikirku.. aku senang kalau kami bisa keluar jalan pagi ketika masih remang2.</div><div>Anak2 biasanya kubiarkan membawa yang mereka ingin bawa ketika jalan pagi.</div><div>AdekLiv bawa balon.. Ben bawa pipa susun (mainan lama yg baru dikeluarin lagi kemarin ketika beberes) yg dari kemarin dia suka bentuk jadi ini itu. </div><div><br></div><div>Sudah diingatkan untuk bawa yang tidak merepotkan, karena akan urus sendiri apa yang dibawa sampai pulang.</div><div>Tapi paham sih dengan pikirannya bahwa dia justru mau pakai itu untuk menikmati jalan paginya, jadi teropong, dll.</div><div>Sudah menduga kalau itu akan berpotensi jadi masalah, tapi karena "gak ada noda gak belajar" jadi kasih ruanglah untuk merasakan dulu.</div><div><br></div><div>Jalan pagi dimulai dgn baik.. sampai 10meter jalan mulailah itu pipanya membuatnya ribet.. aku dan Liv terus jalan.. pipanya mulai jatuh dr pinggang yg tadi di ala2in jadi pedang.</div><div>Mulai ribet mungut, sementara adekLiv pengen melaju.</div><div>Kutunggu Ben.. lalu ketika mendekat kuraih tangannya dia seperti bertahan.. tanda2 dia kesal (dengan kerepotannya dan merasa ditinggal karena kami jalan duluan).</div><div>Okay.. aku tidak siap dengan situasi ini.. perjalanan baru dimulai tapi sudah tidak kondusif.</div><div><br></div><div>Abang kesal ?</div><div>Dia diam.</div><div><br></div><div>"Ok kita pulang,.. gak ada gunanya jalan pagi kalau kesal2.. mama gak bisa handle kalian berdua jalan kalau gini".</div><div><br></div><div>Mulai nangis dia.. menahan mama yang sudah berubah arah jalan..</div><div>"Mau jalaaann, maa", katanya Ben ngotot.</div><div>Tenaganya untuk menahan ku berbalik tidak bisa diabaikan.. kuat sekali pelukannya,.. gak bisa gerak aku.. whew..</div><div>Tapi tentu saja keputusan tidak berubah meski sepanjang jalan kembali ke rumah ada drama "menahan dan melepas".</div><div><br></div><div>Sampai di rumah masih nangis dianya dan mamaknya dipepet terus.. paling gak bisa dia kalau didiamin tapi dia tau juga akan percuma ngotot sama mamaknya.</div><div><br></div><div>"Kita bicara lagi kalau udah sama2 tenang.. abang pikir tentang tadi sambil atur nafas tenangin diri.. mama juga.. kalau udah tenang langsung mandi.. kalau nggak mau mandi tidak usah mandi seharian.. abang yang pilih".</div><div>#mamakesal #tombolpause</div><div><br></div><div>Tidak selalu mulus hari-hari meski sudah direncanakan dengan baik.</div><div><br></div><div>Setelah mandi mereka sarapan,.. bapakke berangkat.. lalu sambil mama cuci piring mama ajak Ben ngobrol membahas yang tadi.</div><div>Kenapa disambi nyuci piring ? Dulu aku validasi emosi Ben selalu coba sambil duduk dan kontak mata, tapi kulihat di posisi itu seringnya dia cenderung banyak diamnya dan berasa kayak tersangka gt (mungkin). Jadi untuk Ben, sambil melakukan hal lain (yang memungkinkan tetap fokus padanya) justru lebih menolong untuk menggali isi hatinya.</div><div><br></div><div>Abang udah tenang ? Bisa bicara kita ?</div><div>- Iya ma.. udah tenang.</div><div><br></div><div>Tadi kenapa kita ?</div><div>- (Tarik-lepas nafas) Abang tadi bawa mainan banyak jadinya abang banyak berhentinya... Abang bikin suasanaya jadi rusak untuk jalan pagi.</div><div><br></div><div>Tadi waktu mama mau pegang abang, abang gak mau.. itu kenapa ? abang kesal ?</div><div>- Iya, ma.. abang kesal *hela nafas</div><div><br></div><div>Abang kesal kenapa ?</div><div>- Karena mama sama adek udah jauh dari abang.</div><div><br></div><div>Kenapa tadi kita jadi jauh ?</div><div>- Karena abang repot dengan mainan abang.</div><div><br></div><div>Mama udah bilang dari rumah belum kalau itu bisa bikin abang repot ?</div><div>- Iya.. mama udah bilang.. tp abang mau pakai buat kayak jadi magnifiying glass.. tapi jadinya abang repot waktu dia jatuh2.. </div><div><br></div><div>Terus tadi akibatnya apa ?</div><div>- ... (diam)</div><div><br></div><div>Kita jadi jalan pagi gak tadi ?</div><div>- Gak jadi.. karena jadi nggak enak suasananya abang bikin.</div><div><br></div><div>Terus abang belajar apa dari situ ?</div><div>- Kalau mau jalan pagi jangan bawa mainan banyak2 yg bikin abang repot dan jadi lambat dan kesal-kesal.</div><div><br></div><div>Mama sayang abang, gak bakalan tinggalin... Kalaupun kesal akan baik lagi.. tapi mama gak mau abang kebiasaan bikin suasana jadi gak enak.. tadi kita udah mulai jalan dengan seru2.. tp gak lanjut jadinya. </div><div>Tadi itu begitu kerepotan abang bisa lho minta berhenti dulu terus kembalikan sebagian ke rumah.. gak perlu ngambek2.. atau bisa minta waktu ke mama untuk tunggu abang juga.. tapi ngomong.. bukan diam tapi kesal.</div><div>Dan kalau misal terulang lagi gitu, gak usah tahan2 mama di jalan ya.. mengganggu orang sekitar kalau kita ribut di jalan.</div><div>- Iya, ma.</div><div>#berpelukan</div><div>.</div><div>Aku memang agak concern dengan "jangan merusak suasana" ini.</div><div>Karena aku ingin melatih anakku tidak hanya bisa mengelola rasa tidak nyamannya tapi juga untuk tidak menjadi pengganggu/toxic bagi sekitarnya.</div><div>Menjadi pejalan yang senang dan teman seperjalanan yang menyenangkan.</div><div><br></div><div>Mungkin ini bentuk dari rasa tidak sukaku terhadap orang2 (mungkin aku termasuk juga) yang benci/tidak puas dengan sesuatu kemudian meracuni/mempengaruhi orang2 dengan rasa bencinya (sadar atau tidak sadar).. seolah kalau dia tidak bahagia, orang lain juga gak boleh bahagia.</div><div>ð</div><div><br></div><div>Kalau orang di luar sana udah jauh dari kendaliku, tapi anak2 ku ketika dia dalam otoritasku aku berusaha menanamkan nilai2 yang berguna buatnya dan sekitarnya kelak.</div><div><br></div><div>Sejak kecil aku terbiasa dengan nasihat mamakku :</div><div>"Adi la beluh mpekena, encedai lah gia ula" (bahasa Karo, artinya : kalau kita tidak bisa memperbaiki, setidaknya jangan juga merusak).</div><div><br></div><div>Ini menolongku untuk berusaha mengelola rasa tidak nyamanku, dan tidak ngajak-ngajak orang rusuh.</div><div>Dalam kehidupan nyatanya, ketika menghadapi rasa tidak nyaman jika memang harus dijalani maka akan berusaha untuk menemukan yang menarik di situ di ketidaknyamanan itu.. kalau nggak bisa ya udah tinggalkan. Tidak perlu bertahan tapi terus bersungut2 menularkan energi negatif ke sekitar. </div><div>Take it (find the way to live in it happily) or leave it.</div><div><br></div><div>Tadi sempat terpikir, gimana ini penampakannya di CCTV tetangga.. karena memang tampaknya drama "tahan-lepas" tadi kayak anak harus pulang karena mamaknya keras.. agak dorong juga ketika dia menahan.. ðĨðĪ</div><div>Tapi yawdala ya.. think first things.. pikiran orang di luar kendaliku, aku melakukan yang menurutku harus kulakukan.</div><div><br></div><div>Semoga dikuatkan menjalani setiap warna-warni ya, parents. ððŧð</div><div><br></div><div>#momenttoremember #parenthood #motherhood</div><div>#childhood #abangBen #6y9m #beenhere</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW1qAUEwCvIccaL-bTBbBJCviBYd-asW4zYU-J3S9OwHytAxNilTaG01p98uXiZgn8FKUv5lbNR2WYEa-pUeNg85w_XRaFBWTJJ9VN6XwI1lqOV3hmCDdUWGXvk39EZYpWtMS-n7g4g4F-/s1600/1618149240166842-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW1qAUEwCvIccaL-bTBbBJCviBYd-asW4zYU-J3S9OwHytAxNilTaG01p98uXiZgn8FKUv5lbNR2WYEa-pUeNg85w_XRaFBWTJJ9VN6XwI1lqOV3hmCDdUWGXvk39EZYpWtMS-n7g4g4F-/s1600/1618149240166842-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-41458964534345841662021-04-03T15:26:00.001+07:002021-04-11T20:43:11.367+07:00Pendidikan Mandiri<div>Ketika mendengar istilah pendidikan mandiri, yang terpikir adalah hal2 yang menyenangkan semacam kebebasan menentukan hal-hal dan cara-cara yang bisa diberikan pada anak di fase akademisnyam</div><div>(Aku jg sempat berpikir bahwa pendidikan mandiri adalah proses pendidikan anak dimana orangtua memikirkan/mengusahakan sendiri kurikulum yang diberikan ke anak, tanpa ikatan/panduan wajib yang harus diikuti dari lembaga-lembaga tertentu.)</div><div><br></div><div>Ada banyak teknik2 pendidikan yang bisa diberikan dalam rangka melatih tubuh, pikiran anak.</div><div>Tapi sebenarnya karakter dibangun dr dalam diri anak. Teknik2 pendidikan dr luar cenderung tidak membekas lama karena dilakukan seringkali cara menyampaikannya tidak dengan pengertian akan tujuannya.</div><div><br></div><div>Pendidikan anak seharusnya tidak dilevel permukaan saja (tidak hanya fokus pada yang bisa dipertujukkan).</div><div><br></div><div>Perumpamaan anak seperti tanaman tidak tepat, karakteristiknya jauh berbeda. Anak tidak bisa dibentuk suka2 seperti halnya tanaman di tangan tukang kebun, karena anak adalah pribadi yang utuh yang berkehendak.</div><div>Akal budi anak perlu bernafas dan berkembang, itu bisa terjadi hanya jika dapat asupan yang baik melalui ide2 (yang dilihat di lingkungan dia bertumbuh, bacaan yg berisi ide2 hidup).</div><div>Anak akan mengasosiasi ide2 yg dia terima dengan atmosfir di sekitarnya.</div><div><br></div><div>Akal budi perlu makanan seperti halnya makanan untuk tubuh. -- menyajikan ide2 dan membangun atmosfir kebiasaan2 baik di rumah.</div><div>Mengenai kapan ide nya terpantik, bisa kapan saja, yg penting ide itu sudah ada dalam benaknya. Akan ada waktunya ide itu hidup.</div><div>Tindakan akan mengikuti jika kita merefleksikan sesuatu dengan sungguh2.</div><div><br></div><div>Progress perilaku/perkembangan anak perlu dilihat untuk mengecek kecukupan "gizi" akal budinya.</div><div><br></div><div>Kurikulum/ide2 kaya ttp harus diberikan (tetap memantik),.. tidak hanya di bagian yg diminati anak. </div><div>Kita mengenalkan ke anak suatu hal bukan supaya dia pakar disitu tp supaya anak lebih bisa menikmati dan menghargai nilai2 yg ada dlm hal itu.</div><div><br></div><div>Kita perlu secara berkala memeriksa apakah nutrisi / asupan ide2 yang kita berikan ke anak sudah memenuhi kebutuhan anak. Bisa dilakukan dengan mengamati perkembangan perilaku dan cara anak merespon sesuatu.</div><div>(Menurutku perlu membuat jurnal/catatan perkembangan anak, dengan bagitu kita bisa membandingkan anak saat ini dengan dia yang sebelumnya. Jangan membandingkan dengan anak lain yg sebaya sekalipun karena situasinya hampir pasti berbeda).</div><div><br></div><div>Hidup budi tergantung ide2 yang diberikan.. tetap harus dipaparkan berkali2, seperti halnya nutrisi yang diberikan pada tubuh.</div><div><br></div><div>Ketika kita memberi makanan utuh, kita harus menghargai kemampuan mengunyah anak.</div><div><br></div><div>Nutrisi yg tepat untuk akal budi adalah asupan gagasan atau ide sesuai usia/kemampuannya.</div><div>Budi anak bisa mencerna sendiri makanannya jika sesuai fasenya.</div><div><br></div><div>Pendidikan mandiri : pendidikan yang dilakukan oleh orangtua dengan memberikan ide-ide hidup kepada anak sesuai fasenya dan membiarkan anak mencerna sendiri, tapi tetap perlu mengamati apakah ide-ide itu bisa dicerna anak.</div><div><br></div><div>#Narasi #Refleksi #DiskusiSabtuPagi</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk9von1IAjKqq1DHKssApHaKRCtNf7sTokZy3yuGXw_Le-yd7MzJhKmaH4wdbPJYFm3VL3rKhplaZY0beM-9fnPD5P34yNtF1ezmK4vEIUHJRS1AFzvhwhhi1menDQUnH_Ni3Znkj5ccFA/s1600/1618148578392511-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk9von1IAjKqq1DHKssApHaKRCtNf7sTokZy3yuGXw_Le-yd7MzJhKmaH4wdbPJYFm3VL3rKhplaZY0beM-9fnPD5P34yNtF1ezmK4vEIUHJRS1AFzvhwhhi1menDQUnH_Ni3Znkj5ccFA/s1600/1618148578392511-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><br></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-53264372809623335542021-03-07T08:51:00.001+07:002021-03-07T08:51:13.363+07:00HE Saturday Discussion - Country Air, Solar Light, and Habit TrainingMasih berkaitan dengan bacaan di beberapa chapter sebelumnya yang pernah dibahas, mengenai pentingnya oksigen bagi manusia terutama anak-anak karena mereka dalam masa pertumbuhan sehingga jaringan, sel, dan organ-organ tubuhnya lebih memerlukan oksigen untuk berkembang dengan baik.<div>Kali ini ditekankan mengenai oksigen yang diperlukan itu adalah oksigen (yang setara) dengan yang tersedia di pedesaan, artinya sebisa mungkin yang bebas polusi dan menyegarkan, juga meminimalkan menghirup udara yang mengandung gas karbon dioksida hsail proses pembakaran yang ada di sekitar bahkan output pernafasan manusia dalam populasi yang banyak pun termasuk di dalamnya.</div><div><br></div><div><i>"....for the childrenâwho not only breathe, but grow; who require, proportionately, more oxygen than adults need for their vital processesâit is absolutely cruel not to give them very frequent, if not daily, copious draughts of unvitiated, unimpoverished air, the sort of air that can be had only remote from towns."<br></i></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><i>(CM, Home Education Vol.1)</i></span><br></div><div><br></div><div>Bahkan CM mengatakan adalah jahat jika tidak menyediakan bagi anak kualitas udara yang baik sesering mungkin. ðĪ</div><div><br></div><div><div>Sejenak kita2 emak-emak pada halu.. merindukan kebun raya Cibodas, kampung halaman, dan beberapa tempat hijau lainnya ð§.</div><div>Membayangkannya saja sudah senang..ððĪ</div><div><br></div><div>Salah satu penerapan praktis yang bisa dilakukan adalah mengusahakan sesering mungkin nature walking di area yang masih banyak pepohonan.</div></div><div><br></div><div>Hal lain yang sama pentingnya adalah asupan sinar matahari. Ada suatu proses dalam darah yang sangat terbantu dengan cukupnya asupan sinar matahari.</div><div><br></div><div>Berikutnya membahas postur ideal anak, dan kita semua sepakat dengan bu CM bahwa fisik ideal anak bukan tentang gemuk atau kurus, tapi output perilaku keseharian anak.. pancaran mata, keterbukaan, suara yang jelas, gerakan-gerakan yang stabil, dll.</div><div><br></div><div><i>"....the bright eyes, the open regard, the springing step; the tones, clear as a bell; the agile, graceful movements that characterise the well-brought-up child, are the result, not of bodily well being only, but of âmind and soul according well,â of a quick, trained intelligence, and of a moral nature habituated to the âjoy of self control.â"<br></i></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><i>(CM, Home Education Vol.1)</i></span><br></div><div><br></div><div>Sempat membahas sedikit tentang bawaan alami, sering disebut bawaan lahir/orok ð dan kaitannya dengan pelatihan kebiasaan baik.</div><div>Bagian kita orangtua untuk menolong anak memiliki kebiasaan baik sedini mungkin, ibarat meletakkan rel kehidupan dimana anak akan meluncur.</div><div><br></div><div>Suatu kebiasaan yang sudah melekat akan sulit untuk hilang, tapi jika dibiarkan keluar jalur maka akan perlu energi lebih besar untuk mengembalikan ke jalur.. tapi tetal memungkinkan dilakukan.</div><div><br></div><div>Dan seringkali kita temukan dalam prosesnya kita orangtua yang perlu lebih dulu melatih diri dengan kebiasaan-kebiasaan baik untuk membangun atmosfir keluarga yang nantinya akan ditiru anak.</div><div>Bertumbuh bersama anak-anak. ð</div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-9854441810585780122021-02-27T22:49:00.001+07:002021-04-11T16:27:36.575+07:00HE Saturday Night Discussion - Walks in Bad Weather Malam mingguan lagi dengan mamak2 CM-ers setelah 4 minggu off.. banyak teman baru..hihi.<div><br></div><div>Hari ini masih diskusi tentang outdoor time of children, topik khususnya mengenai kegiatan jalan-jalan di alam ketik cuaca tidak baik.</div><div>CM menyampaikan bahwa anak-anak tetap perlu aktifitas di luar ruangannya meski cuaca sedang tidak baik. Di negaranya CM, Inggris yang ada 4 musim, musim dinginlah yang dianggap sebagai cuaca buruk. Begitupun, CM bilang tidak ada alasan untuk melewatkan waktu jalan-jalan di alam anak hanya karena musim dingin. Anak-anak punya kesempatan lebih banyak untuk melatih kebiasaan memusatkan perhatikan (habit of attention) di cuaca yang buruk. </div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Jika merujuk ke konteks di negara kita yang hanya 2 musim, bisa diumpamakan cuaca buruknya adalah musim hujan.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Anak-anak tetap perlu dibawa ke luar ruangan meski hujan. Anak akan menemukan dan menyimpan pemandangan yang berbeda dari biasanya. Di tempat yang sama akan menemukan suasana/hal-hal yang berbeda dan itu menarik buat mereka. Menambah galeri lukisan di benak anak.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Tetap perlu memperlengkapi anak dengan "ritual" yang wajib dilakukan sebelum/sesudah outdoor time di kondisi hujan. </span></div><div>Hujan tidak akan membuat anak sakit jika perlengkapan yang dipakai dan pola kegiatan yang dilakukan sebelum dan sesudahnya dikondisikan aman sesuai kebutuhan anak kita.</div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Misal: </span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* pakaian digunakan sebaiknya tetap membuat kulit bebas bernafas dan anak leluasa bergerak;</span><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">* sesudah outdoor time harus segera mandi dan menggunakan pakaian kering setelahnya lalu minum air hangat;</span></div><div>* jangan biarkan anak duduk atau berdiri (di tempat yang sama) dalam kondisi berpakaian basah. </div><div><br></div><div>Dapat istilah "red indian" life.</div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Tentang ini aku menangkap pesan agar kita melatih diri/membiasakan diri untuk tetap menjelajah alam, tapi jangan sampai mengusik apalagi merusak kondisi sekitar dimana kita berada.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Ibaratnya jika memungkinkan, keberadaan kita sebaiknya tidak disadari oleh makhluk hidup (tumbuhan/binatang) di sekitar dimana kita berada. ð</span></div><div><br></div><div>Juga belajar tentang bird stalking.. mengamati burung dengan konsentrasi penuh.. perlu waktu khusus dan kesabaran tentunya, tidak bisa teralihkan sebentar sajapun pikiran.. langsung sirna semua pengamatan..ð. </div><div>Menarik sepertinya.</div><div>Nanti dipelajari lagi caranya. ð</div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-48311870203259243162021-02-14T01:08:00.001+07:002021-02-26T12:03:27.217+07:00Facing The Covid<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8qajj37NX1Mh4tRXvVGQVw80H5JBfsiKIYN_W3TICh04Jm9G-_smU5P79Lt4hgho20Re87CDSpDgdZEUvekoklwB7fDWs0FbwPjjkRkEpPdP2q8UU7MG4dAWyWWMVDsCwk-l5jUUzDbPp/s1600/1613242326452300-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8qajj37NX1Mh4tRXvVGQVw80H5JBfsiKIYN_W3TICh04Jm9G-_smU5P79Lt4hgho20Re87CDSpDgdZEUvekoklwB7fDWs0FbwPjjkRkEpPdP2q8UU7MG4dAWyWWMVDsCwk-l5jUUzDbPp/s1600/1613242326452300-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Aku tau bahwa cepat atau lambat akan berhadapan langsung dengan si covid ini.. tp memasuki tahun 2021 ini kukira vaksin akan lebih dulu datang.. ternyata si covid mau menyapa lebih dulu. Hi..ð<div><br></div><div><div>Baiklah,.. si covid sudah menyapa dan ngotot mampir.. tinggal dihadapi dan dijalani saja. Fokus ke what next yang ada dalam kendali kita. Tidak perlu mengasihani diri dan buang energi untuk pikiran yang memunculkan pikiran negatif. </div><div>Trusting HIS heart.</div></div><div><br></div><div>Ingin mencatat pengalaman ini apa adanya sebagai tugu peringatan yang bisa kulihat kapanpun nantinya, tapi dalam prosesnya tidak ingin terusik dengan comment-comment yang asal bunyi dan tidak paham situasinya. </div><div>Cara paling pas buatku adalah menulis di sini setiap hari dan membatasi penggunaan sosmed yang berpotensi melelahkan di situasi ini.</div><div><br></div><div>Jika ditanya kena dari mana, maka seperti orang-orang kebanyakan akupun tidak tau pasti.. dan di situasi sekarang aku tidak terlalu tertarik membuang energi untuk menebak-nebak itu.. tp jika ada satgas covid contact tracing yang menanyakan, kujawab ini:</div><div>14 hari terakhir potensi kontak :</div><div>- tgl 28 Jan aku ke pemakaman saudara dekat (sepupu rasa kandung, beliau yg selalu ada sejak aku pertama kali dtg ke Jakarta.. mengajari how to survive di jalanan jakarta, dan menjadi rumah untuk pulang di weekend sebelum aku menikah.. selalu hadir di suka dan senang kami), meninggal karena covid tp ketika meninggal hasil swab sdh negatif, aku bepergian dengan taxi umum tp tetap dengan masker double dan begitu rumah langsung bersih2 semua dan setelahnya beberapa hari di rumah ttp pakai masker.. swab antigen 30 Jan hasil negatif.</div><div>- tgl 30 Jan suami ke pernikahan anak pamannya, bepergian dengan taxi umum, begitu di rumah jg langsung bersih2, dan tetap bermasker di rumah.. swab antigen 1 Feb hasil negatif.</div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Aku WFH sejak Maret 2020 dan suami jg dalam posisi WFH karena PSBB Jakarta diperketat, suami ke kantor setiap senin untuk swab antigen.</span><br></div><div>Di lingkungan rumah rutin jalan pagi dengan masker bersama anak-anak, tapi tidak ada kontak fisik dengan tetangga.</div><div><br></div><div>Kami sepakat untuk tidak mencari siapa yang salah karena rasa bersalah hanya berguna ketika kejahatan/kejadian belum terjadi.. ðĪ</div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div>Kamis, 4 Februari 2021</div><div>Bang De mulai mengeluhkan badannya tidak enak, dan sejak pagi ambil istirahat. Jarang terjadi. 10 tahun menikah rasanya baru kali itu bang De mengeluh sakit yang membuatnya benar-benar ingin tiduran. Siangnya bang De mulai demam, 38.6deg C dan tampak sakit benar. Somehow, dia inisiatif pakai masker di rumah dan minta tidur di kamar sebelah. Minta dibelikan obat. Paracetamol masuk buatnya. Dan amunisi air putih hangat berbotol-botolpun dimulai. âšïļ</div><div>Aku disitu mulai linu-linu,.. rasanya pegal sekali tapi berhubung ada pasien, jadi gak boleh manja. ð</div><div><br></div><div>Jumat, 5 Februari 2021</div><div>Demam bang De mulai ditemani batuk. Abang masih meeting di situ, dan setelah meetingnya atasan di kantornya minta bang De swab PCR saja untuk memastikan.</div><div>Senin sebelumnya di kantornya sudah swab antigen rutin, dan hasilnya negatif.</div><div>Ketika bang De ke RS untuk swab, Jumat siang itu aku mulai demam juga 38.7degC dan jelang sore ditemani batuk-batuk sesekali.</div><div>Entah kenapa, tapi ada rasa bahwa ini bukan sakit yang biasanya.. karena merasa masih cukup kuat, bertahan tanpa paracetamol yang menurutku hanya mematikan alarm. </div><div>Malamnya Liv yang tidur denganku pun demam, 38.3degC,.. si nona kecilpun bukan peminum obat. Jadilah dia menyusu nen sepanjang malam.</div><div><br></div><div>Sabtu, 6 Februari 2021</div><div>Kami memutuskan untuk melarang masuk sementara Mb Las (ART yang masuk 3x seminggu untuk setrika). Hanya berjaga-jaga saja.</div><div>Jam 9an, bang De dapat hasil PCR nya dan bilang positive covid. Entah kenapa waktu dengar itu aku ngerasa "okay, baik.. next kita..". Gak kaget dan sudah menduga. Agak deg2an ku itu justru di awal abang demam Kamis sebelumnya.</div><div>Tapi begitu tau abang positive covid, yang terpikir hanyalah menerima realitasnya dan memikirkan apa yang berikutnya bisa dilakukan. </div><div>Langsung arrange jadwal swab PCR untuk aku, Ben dan Liv.</div><div>Briefing anak-anak sebelum berangkat, karena swab ini hal yang baru untuk kami bertiga.</div><div>PCR test drive-thru di GSI-lab Cilandak (lokasi di kantor Tripatra lama).</div><div>Saat itu doaku adalah, "jika aku positive sekalian anak-anak juga ajalah, tapi mereka OTG aja ya Tuhan. ðĪ" -- doa mamak macam apa ini. âšïļ</div><div>Bingung titip-titip dimana soalnya, gak pernah pisah dan di situasi ini orang baik mana yang mau dititipin anak yang kontak erat dengan orangtua yang positive covid. ð</div><div>Bersyukur Liv demamnya hanya setengah hari itu aja. Sabtu siang sudah tidak demam dan mereka tetap ceria. Jauh beda sama mamak bapaknya yang mulai makin demam.. ðĪ</div><div>Masih ngurusin kerjaan rumah, dapur dll dalam kondisi itu.. makin berasa remuknya.</div><div>What next saat itu yang terpikir adalah :</div><div>Hari itu langsung menghubungi dokter kantorku, menyampaikan situasinya dan menanyakan jika hasil PCR kami positive, apakah memungkinkan jika memakai fasilitas isolasi center nya Indika.. sempat membaca pengalaman teman beberapa waktu lalu yang mengalami hal yang sama. </div><div>Jawabnya, jika ruangan memungkinkan maka bisa pakai fasilitas itu. Ok. Plan A.</div><div>Selanjutnya tunggu hasil PCR.</div><div>Sambil menunggu, aku komunikasi ke keluarga dekat yang survivor covid di Januari lalu. Mencoba alternatif lain untuk isolasi mandiri di tempat lain in case plan A gak bisa (penuh).</div><div><br></div><div>Minggu, 7 Februari 2021</div><div>Pagi sekitar jam 7 dapat email hasil PCR kami bertiga juga positive covid.</div><div>Lega karena anak-anak dalam kondisi sehat dan kami bisa tetap bersama menjalani masa ini.</div><div>Briefing anak-anak. Menjelaskan situasinya: "lagi ada covid di badan kita.. bersyukur abang dan adek sehat meski mama papa demam.. mama perlu kalian kerjasama dengan dengar yang mama bilang.. sementara kita mungkin akan tinggalin rumah kita dulu supaya bisa istirahat di tempat lain.. dst"</div><div>Okay, plan dilanjutkan. Kirim hasil PCR ke dokter kantor untuk proses masuk isolation center, jg mengabari keluarga dekat.</div><div>Aku juga langsung berkabar ke grup kompleks.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuRDmqyNfE0uTulOtJ5Wfzj-YSd_NMXKYTUPYcKkCc1t5e9Mt-mosPuGPFMdwF184TCZKH9Quo3yan2Con43ZIrG93rF_pHcvKhSR4i8-9q9fLdbY2iwaJYyytnCcMwEEKfL-_JQ3ozwSp/s1600/1613242172561265-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuRDmqyNfE0uTulOtJ5Wfzj-YSd_NMXKYTUPYcKkCc1t5e9Mt-mosPuGPFMdwF184TCZKH9Quo3yan2Con43ZIrG93rF_pHcvKhSR4i8-9q9fLdbY2iwaJYyytnCcMwEEKfL-_JQ3ozwSp/s1600/1613242172561265-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>As for me, ini bukan aib dan kita perlu menjagai sekitar kita juga.</div><div>Respon tetangga saat itu sangat tidak terduga, padahal aku info hanya sebagai tanggung jawab sosial saja, tp the power of emak2 malah gercep buat list untuk menyuplai kebutuhan kami selama masa isolasi di rumah.. ðĨē #terharu</div><div><br></div><div>Tapi aku memilih untuk menjalani ini di tempat lain saja.. biar rumah mensterilkan dirinya dulu.</div><div><br></div><div>"Kalau toh semua positif kan mestinya bisa isoman di rumah saja.. kenapa harus...."</div><div>ð Kalimat yang paling sering kudengar sejak hari itu.. ðĪ</div><div>Ada kalimat serupa yang lebih judging/pedas lagi, tapi yawdala ya gak usah dibahas.. ðĪĢ</div><div>Namanya orang nggak/belum mengalami, or mikirnya cuma sanggup segitu ya dipahami aja.. kalau nyolot ya diblock aja sementara ðĪ</div><div>Situasi gini gak perlu semua didengarkan, pilih2 yang memang berfaedah aja.. </div><div><br></div><div>Iya memang.. tadinya sempat berpikir di rumah saja, tapi menjalani 2 hari sebelumnya ketika mengurus sendiri semuanya dalam keadaan yang tidak fit juga itu rasanya remuk, kisanak.</div><div><br></div><div>Hal lainnya adalah ketika isoman covid ini, ada saturasi oksigen yang katanya perlu dipantau dengan oxymeter.. yang mana jika di angka tertentu, harus segera ke RS. Disini aku melihat ada kebutuhan untuk dekat ke tenaga medis.</div><div>Intinya aku kenal diri aja, kenal orang-orang yang bersamaku dan meminimalkan potensi keriwehan dan kepanikan yang aku gak bisa handle.</div><div><br></div><div>Hanya membayangkan worst case jika di rumah, lalu ada situasi darurat dan perlu ke RS, kendalaku :</div><div>* Mencari transportasi yang cepat</div><div>* Membawa anak2 kesana-kemari terburu-buru</div><div>* Ketersediaan rumah sakit ketika dadakan</div><div>* Kepanikan sendiri mengurus semuanya</div><div>Tentunya ini hal yang tidak diharapkan tapi perlu diantisipasi.</div><div>Jd isolasi di tempat yang ada nakes 24 jam nya adalah pilihan terbaik untuk kami.. apapun kata orang.</div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Juga tentunya sampah medis selama isoman di rumah perlu dipikirkan. Biasanya aku akan rendam detergen dan cuci dl sebelum buang, tp kuatir tidak setelaten itu jika sedang tidak fit.</span><br></div><div><br></div><div>Hari Minggu itu aku lelah sekali, sampai tidak cek kalau dokter kantor sudah kirim email surat pengantar ke isolation center nya kantor. Dan di sisi lain ada The Barus para keponakan yang sayang bibiknya ini mengurus supaya kami bisa masuk RSDC Wisma Atlit saja supaya lebih cepat terjagai.</div><div>Singkat cerita, jam 4an kami diminta packing dan jam 5an kami dijemput dan diantar ke wisma atlit. Waktu yang singkat untuk packing dlm keadaan ya oma ya oma.. ð alhasil banyak perkakas yang tinggal. <span style="letter-spacing: 0.2px;">Tapi lega sudah berada di tempat yang memungkinkan untuk bisa istirahat</span></div><div>Bersyukur untuk kesigapan The Barus para ponakan dan sepupu yang menolong.</div><div>Kami masuk Wisma Atlit Minggu malam, diproses rekam medis cek darah, rontgen torax, dan CTG jantung.</div><div>Lagi-lagi bersyukur dapat ruangan yang kami bisa bersama-sama berempat.</div><div><br></div><div>Melihat dari dekat perjuangan para nakes dengan APD nya sampai tengah malam.</div><div>Untuk situasi yang tidak ideal ini, pelayananan yang diberikan sangatlah baik.</div><div>Di situasi seperti ini kita hanya perlu melakukan bagian kita, tidak menuntut banyak dilayani dan menurunkan ekspektasi, tapi tetap inisiatif.</div><div><br></div><div><br></div><div>Senin, 8 Februari 2021</div><div>Anak-anak aman dan sehat.</div><div>Aku dan bang De masih demam dan batuk.</div><div>Baru berasa istirahat.. sejenak.. lumayan.. cucian sudah menunggu soalnya..ðĪ</div><div>Di sini semua disediakan tapi tetap harus mandiri.</div><div>Makananan nasi kotak disediakan 3x sehari diambil sendiri di depan ruang perawat. Begitu juga dengan obat-obatan, diberikan sesuai jam makan. Sudah tertulis nama kita dibungkus obatnya.</div><div>Jika kita punya alergi tertentu langsung lapor. Akan diberikan menu sesuai saran dokter gizi dan di kotak nasi kita akan selalu tertulis nama kita.</div><div>Aku alergi daging sapi/merah, anak2 alergi susu sapi dan turunannya. Jadi kami bertiga dapat nasi kotak yang bernama.. tidak akan tertukar.</div><div><br></div><div>Pakaian tentu dicuci sendiri, ada area jemur di setiap kamar.</div><div>Jadi memang yang diisolasi di wisma atlet ini adalah yang gejala ringan, kalau berat tentu akan kesulitan. Ringanpun kalau demam dan batuk khas covid, lumayan lelah juga kalau nyambi nyuci buat sekeluarga ð.</div><div><br></div><div>Ada grup WA lantai yang disitu akan diupdate kabar2 ketersediaan nasi/obat dan pengumuman-pengumuman.</div><div>Jika perlu sesuatu, langsung kontak suster saja (dan kejar sampai dapat ðĪ). Mereka kan urus banyak orang ya, jadi bisa lupa. Jd tetap difollow-up aja. Turunkan ekspektasi tp tetap inisiatif.. gak perlu ngedumel di belakang.. semua juga lagi tidak mudah.</div><div><br></div><div>Tetap disarankan berjemur, jalan pagi/sore, senam sesuai kesanggupan.</div><div>Best things nya disini menurutku:</div><div>* nakes bisa dihubungi 24jam dan responsif</div><div>* ada outdoor time jadi gak mumet di kamar terus, apalagi buat anak2 yang rutin jalan pagi sore, ini menolong sekali.</div><div>Isoman di rumah bisa pakai keluar2 rumah, sodaraa ?? bisaa, tp habis itu tetangga yang masuk rumah ðĪĢ</div><div>Ni gadis kecilnya mau berjemur outfitnya wajib gitu.. hiburan bangetlah lihat mereka ini.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRZ_j5kPgGtnuakMlvT9nCg3OlDDsPVcOrtl8HG3btCa9F9hBFmtBIHlmwuyOa_ie7IXeL3RWodKfTQ776S-8ErtK56C2myFkteGbtbvy_nsB_kwerkiScqJbTAARBBgrRqE4F8QULi4V3/s1600/1613308482341098-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRZ_j5kPgGtnuakMlvT9nCg3OlDDsPVcOrtl8HG3btCa9F9hBFmtBIHlmwuyOa_ie7IXeL3RWodKfTQ776S-8ErtK56C2myFkteGbtbvy_nsB_kwerkiScqJbTAARBBgrRqE4F8QULi4V3/s1600/1613308482341098-0.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigjweDL1-0G4w3RFcuwy0wjqkqNRFZRXP9RHpaYSWZgM4D0MaOkMLLoRyRZre_ki_VY_mUNj-9C8SjskPRFRng25Aa3HvEGr-SWknbsrD8nye488Ij7CwndmKaDqtkwUCZ4ECPovT24XNU/s1600/1613308473830387-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigjweDL1-0G4w3RFcuwy0wjqkqNRFZRXP9RHpaYSWZgM4D0MaOkMLLoRyRZre_ki_VY_mUNj-9C8SjskPRFRng25Aa3HvEGr-SWknbsrD8nye488Ij7CwndmKaDqtkwUCZ4ECPovT24XNU/s1600/1613308473830387-1.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPHdKvqQ4lE3yFJmnSoD0-FDu7FbIjRnABZMrh6kDP6aOLrqxeJkDERZ_RqahFkN1NBkJ0UO6ESXsckD6qupHPqaBblZfiZ_70Z74AzecfzgNI9gp7OETpxrYNXC47d9rdzu4-IFCBgqzQ/s1600/1613463464498926-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPHdKvqQ4lE3yFJmnSoD0-FDu7FbIjRnABZMrh6kDP6aOLrqxeJkDERZ_RqahFkN1NBkJ0UO6ESXsckD6qupHPqaBblZfiZ_70Z74AzecfzgNI9gp7OETpxrYNXC47d9rdzu4-IFCBgqzQ/s1600/1613463464498926-0.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtTFp_VGlWFXGuqW4us1y0zmrc-fwPWerGzSMrQ5-vmtpRTV559RiKINixXOE4DefcUSzpE3fvX9m9pE7FhH3TL2YKt0fJ9vmZLmm9hHkHoGsNZDtyMljBENVPxQ68ksTtl5gHE5UhuG0J/s1600/1613463457138807-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtTFp_VGlWFXGuqW4us1y0zmrc-fwPWerGzSMrQ5-vmtpRTV559RiKINixXOE4DefcUSzpE3fvX9m9pE7FhH3TL2YKt0fJ9vmZLmm9hHkHoGsNZDtyMljBENVPxQ68ksTtl5gHE5UhuG0J/s1600/1613463457138807-1.png" width="400">
</a>
</div>Jogging track ada di lt.12 dan 16. Jika mau yang lebih luas, turun ke lantai dasar.. di halaman lumayan banyak area olah raga. Namanya jg wisma atlet ya.. ð</div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Istirahat baru bisa dilakukan jika ponsel dijauhkan sementara dan dicek dalam waktu tertentu saja. </span><br></div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Bersyukur banyak yang peduli, banyak yang menawarkan bantuan dan pertolongan. Tidak sedikit juga yang over-reaktif, telpon2 dan protes kenapa gak diangkat.. padahal di hari2 awal itu aku tu agak sesak kl banyak ngomong.. story telling ke anak2pun bikin ngos2an, apalagi menerima telepon cuma kepo aja terus nanya2 banyak kayak satgas covid.</span></div><div>Sempat merasa terusik, tapi jika dilihat motivasinya hanyalah ingin membantu. </div><div>Di situasi ini aku belajar menolak dan memilah mana-mana yang perlu ditanggapi dan sesempatnya. Tidak semua pesan terbaca, tidak semua masukan diterima. Ada yang menyarankan menghubungi si A atau B yang sudah mengalami, atau mau masukin ke grup survivor covid alumni xx, paling banyak mengirimkan daftar obat dan suplemen yang mungkin bisa dicoba.</div><div>Aku pribadi menghadapi ini memilih untuk tidak terlalu banyak info yang akan membuat bingung.</div><div>Prefer menjalani saja dengan tenang dengan pendampingan beberapa teman dan keluarga yang pengertian dengan situasinya.. dan Tuhan mengirimkan beberapa teman berbaik hati memantau perkembangan kami dengan cara yang nyaman.</div><div>We received many blessing and love.</div><div>Bersyukur anak-anak selalu menemukan cara dan aktifitas mereka untuk senang.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOkeoJt7VZJmnALXbTnkyChhTK4nVqPLlLjXQIzAK_-V25pP5U_WCnCcMgrsXVWG-hPp43ouftuXALir_x0vuaovU_HYRuqjbymLKR9SC0pPDTEoTSsLtelxGY87oGCtlSSpldq-h6Mgun/s1600/1613463450483446-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOkeoJt7VZJmnALXbTnkyChhTK4nVqPLlLjXQIzAK_-V25pP5U_WCnCcMgrsXVWG-hPp43ouftuXALir_x0vuaovU_HYRuqjbymLKR9SC0pPDTEoTSsLtelxGY87oGCtlSSpldq-h6Mgun/s1600/1613463450483446-2.png" width="400">
</a></div><br></div><div>Juga tidak ada drama saat makan. Sebelumnya dibriefing : "kita di situasi tidak biasanya ya,.. makan tidak akan seperti biasa.. jadi mama perlu kalian kerja sama.. makan apa yang ada, kalau tidak mau berarti tidak makan" #survivalmode</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4WcyNhc6yJHR2uBw7T-h4xUmeDetqPyqsWwYWilRWQrsN8pCdUQMboUlX11NBwzpnNPWxaNtWfX7o0vDoL9qmG1om_qSiPqn-_T2PnCwjUHe0evCkWhP8j8FMpSGmnn1PirBVIagPm9Rx/s1600/1613463443273873-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4WcyNhc6yJHR2uBw7T-h4xUmeDetqPyqsWwYWilRWQrsN8pCdUQMboUlX11NBwzpnNPWxaNtWfX7o0vDoL9qmG1om_qSiPqn-_T2PnCwjUHe0evCkWhP8j8FMpSGmnn1PirBVIagPm9Rx/s1600/1613463443273873-3.png" width="400">
</a>
</div>Tadi sempat konsul ke dokter tentang obat-obatan nya karena aku masih menyusui Liv. Kali aja bisa diganti dengan yang busui-friendly.</div><div>Dokternya bilang gak paham soal aman atau tidaknya.. tp sapih aja anaknya, toh udah besar.. Yah, dok.. gak mau debat aku mah ya soal begituan.. ð tadinya mau cari yang solutif.. kirain ganti obat gitu.. ðĪ</div><div>Yawdalahya..</div><div>Dapat masukan dari kakak dokter DeWa kalau prosentasi yang masuk ASI hanya sekian2 % dan sepertinya bisa diakali dengan jam menyusu yang gak terlalu dekat dengan minum obat, jadilah dapat solusinya.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJrnO8feGzVVNF22h4Hd1HXxAXXSYE0-__T7zzcO33PR37FCf9oMSPJ_TZuFCqBtoy0eAwu6RtL_A9w3khaPUp_crRE5x4ihIJX-dD9rMVNLP8oI8dv1hWCG1Bb-PE7S_XUPIVKlyfN6U8/s1600/1613634856108940-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJrnO8feGzVVNF22h4Hd1HXxAXXSYE0-__T7zzcO33PR37FCf9oMSPJ_TZuFCqBtoy0eAwu6RtL_A9w3khaPUp_crRE5x4ihIJX-dD9rMVNLP8oI8dv1hWCG1Bb-PE7S_XUPIVKlyfN6U8/s1600/1613634856108940-0.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIbLB5LWfzqPzsQCOMSNTYr6Qn56AAMv3gxvEtSTourdCHt39ngqcesrekQnhNOpTtnMO_zppNfYAihRLLGPtP6YW-gvN4_oFnbEuw15uFfPJJ_v7BX3TnMsnMWlT6mRdfOftYIlTP1t9i/s1600/1613634850751295-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIbLB5LWfzqPzsQCOMSNTYr6Qn56AAMv3gxvEtSTourdCHt39ngqcesrekQnhNOpTtnMO_zppNfYAihRLLGPtP6YW-gvN4_oFnbEuw15uFfPJJ_v7BX3TnMsnMWlT6mRdfOftYIlTP1t9i/s1600/1613634850751295-1.png" width="400">
</a>
</div>Gadis kecilnya protes sebentar karena ASI nya diperah. </div><div>"Kenapa mama buang susu adek,.. ini minum lagi mama ya ma.. biar ada lagi susu mama". ðĪðĪ</div><div>Gemesh dehh..</div><div><br></div><div><br></div><div>Selasa, 9 Februari 2021</div><div>Malam kemarin saturasi oksigen bang De sempat drop ke 92.. dibantu masuk oksigen sekitar 30 menit, lalu agak membaik. </div><div>Pagi tadi setelah batuk yang lumayan lama, saturasinya turun ke 94 dan masuk oksigen lagi 1 jam, kemudian normal lagi ke 97.</div><div><br></div><div>Kondisi hari ini :</div><div>* Anak2 aman, sehat, gembira ðĪ</div><div>* Aku dan bang De masih demam dan batuk makin aktif</div><div>* Indera perasa dan penciumanku hilang, bang De juga.</div><div><br></div><div>Untuk melankolis seperti suamiku, di situasi ini memang penting untuk membatasi interaksi dengan orang lain. Karena sedikit respon yang tidak disukainya atau dia terlalu merasa dituntut, dia akan terdistract. Dia sudah cukup lelah dengan kondisinya. Dia memutuskan untuk membatasi interaksi via WA/telpon/dll.</div><div><br></div><div>Kalau sanguin sepertiku, ttp perlu manusia lain tp di situasi ini batasi yang memang memberi energi positif aja.. kl mulai terasa melelahkan, tekan tombol pause juga.. jangan dibuat ribet, tapi jangan juga bablas jadi kecapean.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKGph7qfiuwlGPSyCFC2De5RQ7_4fn9xs4_gThvtEBUq5dJ6mCmtvB3oFU7HGDnoALeUrMpo-1pFEGT6wlyUiO1hispkV0MtTkD7_p6HXa3i8aMSdBpYHvw1G9qCwMpfTns1DrkbR8w34z/s1600/1613467349961139-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKGph7qfiuwlGPSyCFC2De5RQ7_4fn9xs4_gThvtEBUq5dJ6mCmtvB3oFU7HGDnoALeUrMpo-1pFEGT6wlyUiO1hispkV0MtTkD7_p6HXa3i8aMSdBpYHvw1G9qCwMpfTns1DrkbR8w34z/s1600/1613467349961139-0.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9xIutmMgTj3w1LLSdLvM17ejgRh2td94yGL1wiwdvq9QDcKl7MXEl7KfKmcJ_tb_wO6awrHkN8LOU2Ynm1bxaxOk4GdrJ90EunJHIotKIaavFHmhs0Ca7U0InfRAzo_3GDUmCvPHmoMnQ/s1600/1613467340826343-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9xIutmMgTj3w1LLSdLvM17ejgRh2td94yGL1wiwdvq9QDcKl7MXEl7KfKmcJ_tb_wO6awrHkN8LOU2Ynm1bxaxOk4GdrJ90EunJHIotKIaavFHmhs0Ca7U0InfRAzo_3GDUmCvPHmoMnQ/s1600/1613467340826343-1.png" width="400">
</a>
</div>Masih memilih untuk istirahat lebih banyak (setelah nyuci, ngepel, dan ngangon) ðĪ</div><div>Kemanapun kau pergi, tak kan terhindarkan aktifitas ini wahai emak. Bisa sih nggak ngepel, tp jiwa inemmu akan meronta ketika melihat anak2 main di lantai.. ðĪĢ</div><div>Bersyukur ada kakak2 komunitas DeMu jg yang berbaik hati mengirim perlengkapan aktifitas buat anak2, the Barus, teman kantor, the MudTan, dan teman yang dari mana2 kirim logistik yang panas2 karena memahami beberapa hari kami berhadapan dengan makanan dingin.</div><div>Ada kakak dari DeWa jg kayak dokter pribadi memantau setiap hari. ððŧðĪ</div><div>Keluarga yang jauh yang selalu memantau juga menemani.</div><div><br></div><div>Gak bisa sebut satu2, tapi kalian semua benar2 membuat masa isolasi ini jadi lebih mudah.</div><div><br></div><div><br></div><div>Rabu, 10 Februari 2021</div><div>Hari ini agak lebih tenang karena kemarin saturasi oksigen bang De stabil baik. </div><div>Anak-anak tetap sehat. Aku dan bang De masih demam dan batuk.</div><div>Indera perasa dan penciuman makin tak terasa.. semua terasa hambar. Tapi tetap berwarna karena tingkah anak-anak ini.</div><div><br></div><div>Hari ini mulai turun lg ke area taman, untuk ganti suasana. Beda memang ketika berkumpul meski tetap jaga jarak dengan sesama pasien. Ada energi positif di sana.. semua yang sedang berjuang untuk sehat.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN9xNgYePnamCyHSzXwSB1ddq06-oeH6dOATZAkr7Nq_pYSeQOWR3JKnoSpTi-1j6sdE3swuMYcHJHjRrzT2gLz2bVXUHUXVdn-4ezf4LgLLCYTDSHrpi7OEvll-A761uMg_9-F_278vIu/s1600/1613467333226935-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN9xNgYePnamCyHSzXwSB1ddq06-oeH6dOATZAkr7Nq_pYSeQOWR3JKnoSpTi-1j6sdE3swuMYcHJHjRrzT2gLz2bVXUHUXVdn-4ezf4LgLLCYTDSHrpi7OEvll-A761uMg_9-F_278vIu/s1600/1613467333226935-2.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhCU9_1VZd5_zRMUWhMlxdO-Bej4Lc8Wk6xRHeFi1eyrC2BDY-6xkwqsvz231wB-hwJ_UjwEb-nxlcFuswFlqG4Kuk6_2YCScRrJyl2300LVJFlxQofRLbh8zBrrv3fmglHjc5WWRFDQNG/s1600/1613481526893371-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhCU9_1VZd5_zRMUWhMlxdO-Bej4Lc8Wk6xRHeFi1eyrC2BDY-6xkwqsvz231wB-hwJ_UjwEb-nxlcFuswFlqG4Kuk6_2YCScRrJyl2300LVJFlxQofRLbh8zBrrv3fmglHjc5WWRFDQNG/s1600/1613481526893371-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj36ip0DpSFEh8BqIwsZB4QgrkEiFpGc23Wr2xoA2QwdwEAbzZ7p8p86GVH4NRf9pnUB_BB-XgYb3FESjownHB5HGaCN50FhaTC3KU3nyMUuZ7vvlQ-dAtimtiSea2mwZxFJH5MiD0D4_ah/s1600/1613467316949670-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj36ip0DpSFEh8BqIwsZB4QgrkEiFpGc23Wr2xoA2QwdwEAbzZ7p8p86GVH4NRf9pnUB_BB-XgYb3FESjownHB5HGaCN50FhaTC3KU3nyMUuZ7vvlQ-dAtimtiSea2mwZxFJH5MiD0D4_ah/s1600/1613467316949670-4.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO3Xq0zNifKQ8fa6gx5drCNeb6N4a38S_Ie_dToUZ1-VxSCxodtf46mBNmvzgKzgaDDKEfNPluZZlkTTFnPtwVQnIVM2dT5hXBPqK0VAFugoNL_DVBg26irhC8Va9yH28PVX6lzrow1Bhs/s1600/1613467309758658-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO3Xq0zNifKQ8fa6gx5drCNeb6N4a38S_Ie_dToUZ1-VxSCxodtf46mBNmvzgKzgaDDKEfNPluZZlkTTFnPtwVQnIVM2dT5hXBPqK0VAFugoNL_DVBg26irhC8Va9yH28PVX6lzrow1Bhs/s1600/1613467309758658-5.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div>Kamis, 11 Februari 2021</div><div>Kondisi pagi agak aman.</div><div>Anak-anak tetap sehat.</div><div>Aku dan abang tidak ada demam, hanya saja batukku makin merajalela.</div><div>Lelah sekali, sampai-sampai muntah dan terpipis jika batuk.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiht_T08YNfUbGuEXJfKmNJeLfqlX-B1sgzD2SbRgx1lx1ZtXMwFWiS0xZvc1HiOvIworFM5Bna7meOK4s9GUf2zp23EDh3lCBQzpNfLulWWQH8PGQ7uzlLKE9BaN_mUSCQT6mgnXV48poo/s1600/1613467299513646-6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiht_T08YNfUbGuEXJfKmNJeLfqlX-B1sgzD2SbRgx1lx1ZtXMwFWiS0xZvc1HiOvIworFM5Bna7meOK4s9GUf2zp23EDh3lCBQzpNfLulWWQH8PGQ7uzlLKE9BaN_mUSCQT6mgnXV48poo/s1600/1613467299513646-6.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghs2FChucxtlsYxRxWrNxlbWnvpSy8l6M6wZfuKDchtbk6UUTVYSFljpUwxz3d_7VtSa_9gKjlQWWg7087GKfFO8i8u1niqP3u65Zw0rJF2jX0D9wetagtKqFStv277qPOszAEHunIOTKN/s1600/1613467291000624-7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghs2FChucxtlsYxRxWrNxlbWnvpSy8l6M6wZfuKDchtbk6UUTVYSFljpUwxz3d_7VtSa_9gKjlQWWg7087GKfFO8i8u1niqP3u65Zw0rJF2jX0D9wetagtKqFStv277qPOszAEHunIOTKN/s1600/1613467291000624-7.png" width="400">
</a>
</div>Tetap mengusahakan ikut senam pagi, karena memang terasa lebih segar setelahnya.</div><div><br></div><div>Sore aku dan abang sempat demam lagi. Masih belum selesai ternyata. </div><div>Rehat lagi.. sambil ngangon anak-anak yang aktifitas mandiri.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgb7AqjCKKl-bIzz2bxKkmh4AK_9DACu3WCLUfPx1NkCES2BSzla5p3_z7WG1QlYRdjpRB8apH5r62fle5GHcPsTnTYLUMG2oEuIAfHURxmYo2N9WmQLakG9Qw7sQ0ydaZS_Xu7iRWn_IVH/s1600/1613467279170811-8.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgb7AqjCKKl-bIzz2bxKkmh4AK_9DACu3WCLUfPx1NkCES2BSzla5p3_z7WG1QlYRdjpRB8apH5r62fle5GHcPsTnTYLUMG2oEuIAfHURxmYo2N9WmQLakG9Qw7sQ0ydaZS_Xu7iRWn_IVH/s1600/1613467279170811-8.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYBwNFnSIO2ro6L8hN9eTt1P7xXgSRDpTzwlUqT5DIDt4vdgmhw-P7hwa4G1jQXYLE5azDfR2UGhR7aD-nQpeu4bGx5pK5z-CM7EdrmZohSD8ieNUzBFJZ4vQhis-WWB5jlHTtl5BJNk63/s1600/1613467249280616-9.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYBwNFnSIO2ro6L8hN9eTt1P7xXgSRDpTzwlUqT5DIDt4vdgmhw-P7hwa4G1jQXYLE5azDfR2UGhR7aD-nQpeu4bGx5pK5z-CM7EdrmZohSD8ieNUzBFJZ4vQhis-WWB5jlHTtl5BJNk63/s1600/1613467249280616-9.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9j5TWtbxoF4s8OcRnRARPkZOhIj_pSjPtOh0XTwKNccMINjp1DD_8xZT7v5FVCK3LWudcbpVhZf0inAF6zajK0CSTVSOOn9WGhQrykgFz-Pp4ngw4bQfgLE2oyvCi4AguUJU0xd-EAv40/s1600/1613467244725561-10.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9j5TWtbxoF4s8OcRnRARPkZOhIj_pSjPtOh0XTwKNccMINjp1DD_8xZT7v5FVCK3LWudcbpVhZf0inAF6zajK0CSTVSOOn9WGhQrykgFz-Pp4ngw4bQfgLE2oyvCi4AguUJU0xd-EAv40/s1600/1613467244725561-10.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div>Jumat, 12 Februari 2021</div><div>Hari ini sejak pagi tidak demam. Hanya batuk yang masih menjadi-jadi. Terasa ada dah*knya tapi susyeh bener dikeluarin.</div><div>Pengen digaruk kalau bisa mah ya.. ð</div><div>Anak-anak sehat, hanya saja Ben sempat BAB nya encer gt tapu tidak mengeluh sakit perut. Info ke perawat langsung diberi semacam lacto-B gt untuk pencernaan.</div><div><br></div><div>Sorenya aku sempat demam tapi suhu tidak tinggi 37.7degC.</div><div>Abang sudah tidak demam, hanya batuk yang juga mulai berkurang frekwensinya.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWwPqlFHnOAIhFJFiiJyCWrEOuIIivmhsgnnRMO-2UXzUeJvNuB9471rLbqPuYzFoMjyo1kdqfo78LHCdGEwWbnbp91Z54VL0nBw_Kk5Rc08vKD2IEMFXytQSllGz4poyd5TylHz2IgtCE/s1600/1613481522705339-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWwPqlFHnOAIhFJFiiJyCWrEOuIIivmhsgnnRMO-2UXzUeJvNuB9471rLbqPuYzFoMjyo1kdqfo78LHCdGEwWbnbp91Z54VL0nBw_Kk5Rc08vKD2IEMFXytQSllGz4poyd5TylHz2IgtCE/s1600/1613481522705339-1.png" width="400">
</a>
</div>Si abang mulai rajin senam.. eaaaa.. ðĪĢðĪĢ</div><div><br></div><div>Sore nya Ben pakai drama lepas gigi ke-7 nya.. yaelah.. harus banget ya nak di masa ini.. ð</div><div>Gpp lah ya.. biar ada kenang-kenangan. Gak semua pasien covid ngalami gigi copot ketika diisolasi.. ðĪĢ</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc-gYwXjq40hHqvvxp0SYBjms_wBNTRs3ZuHZ4Lpfv8AGLc9LYhRhJUnRiM4WDQV7-57_vfKFxXD7cua5deZvtVegB9s7rhIXC_sgdJpslat2V3YnDyQflXMvwF7yokVjZs45XGRbhfvLK/s1600/1613481519160361-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc-gYwXjq40hHqvvxp0SYBjms_wBNTRs3ZuHZ4Lpfv8AGLc9LYhRhJUnRiM4WDQV7-57_vfKFxXD7cua5deZvtVegB9s7rhIXC_sgdJpslat2V3YnDyQflXMvwF7yokVjZs45XGRbhfvLK/s1600/1613481519160361-2.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSJJB42YZjLeoaJHxmaFHrZNLo25rjG8gh5uWEiCZoQJa8NeYGmgQyF63YHcG5CGle8pu4p0PQjwsWMD93SimQQH4p0vc_KaaeEMuI1AYf7QTRYNd5l8Ok3bLU66KWPM8i_y7ghi8g3rPI/s1600/1613481515120256-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSJJB42YZjLeoaJHxmaFHrZNLo25rjG8gh5uWEiCZoQJa8NeYGmgQyF63YHcG5CGle8pu4p0PQjwsWMD93SimQQH4p0vc_KaaeEMuI1AYf7QTRYNd5l8Ok3bLU66KWPM8i_y7ghi8g3rPI/s1600/1613481515120256-3.png" width="400">
</a>
</div>Sempat panik lari2 ke ruang suster nyari andalan ku si es batu.. gak ada, adanya kain kassa. </div><div>Ya wis, itupun jadilah.. bersyukur pendarahannya cepat berhenti.. aman.</div><div>Thanks God.</div><div><br></div><div><br></div><div>Sabtu, 13 Februari 2021</div><div>Hari ini anak-anak tetap sehat.</div><div>Aku dan abang juga sudah tidak demam, tapi si batuk nakal masih nempel.</div><div>Di aku malah ini puncaknya batuk ngikil2.. semoga puncaknya.</div><div><br></div><div>Indera penciuman mulai terasa beda, tapi tidak pada tempatnya.. cium aroma sabun terasa bau comberan/karbet.</div><div>Seharian kayak nyium aroma comberan gt... ðĪðĨš</div><div>Nanya ke bang De, dia belum cium aroma apapun.. </div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXZsJBscM2j3UdrDLdCEwszX_lPkxgXDUUga-ayH0Y2xsddiAP2ZtRvgzux1G0zTGNfMMEAqITgY_02PQCyfGvvU9v1COsujSDNAfrQdJ90b9ixtW0hSC105arDA5TcoQ5AG4-D14mhG_i/s1600/1613481511553826-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXZsJBscM2j3UdrDLdCEwszX_lPkxgXDUUga-ayH0Y2xsddiAP2ZtRvgzux1G0zTGNfMMEAqITgY_02PQCyfGvvU9v1COsujSDNAfrQdJ90b9ixtW0hSC105arDA5TcoQ5AG4-D14mhG_i/s1600/1613481511553826-4.png" width="400">
</a>
</div>Duo Silitonga ini masih tetap bisa menemukan kesenangan mereka dengan apa yang ada.. banyak yang ada.. kalau nggak adapun mereka berdua bisa seru cerita entah apa aja.</div><div><br></div><div>Bagian terbaik dari perjalanan ini adalah mereka tetap sehat dan gembira.</div><div>Sejak awal yang sempat menjadi catatanku ada 2:</div><div>* Ben yg ketika usia 7 bulan pernah sesak (bronko pnemonia) karena hiperaktif bronkus (perlendiran yang aktif sekali jika alerginya terpicu) dan slamnya pekat sekali.. dulu bahkan ketika disuction pun sulit sekali mengeluarkannya.. jadi benar2 bersyukur ketika covid datang, Ben OTG.. God is so good.. HE truly know our capacity.</div><div>* Bang De yang ada riwayat asam urat sejak single dulu,.. tp agak lega ketika beberapa teman yang dokter bilang asam urat tidak termasuk komorbid. Semoga.</div><div><br></div><div><br></div><div>Minggu, 14 Februari 2021</div><div>Semalaman aku batuk, bangun rasanya lelah dan agak lemes. Dan agak diare juga pagi ini. </div><div>Ikut senam pagi tadi hanya sepertiga jalan, karena kliyengan.</div><div>Tidak ada demam tapi rasanya gak enak aja, karena si batuk yang masih mendominasi.</div><div><br></div><div>Bang De masih batuk, tapi lebih tenang dari kemarin. Dia mulai bernyanyi dan inisiatif bantu beberes. Gejala menuju sehat.. âšïļ</div><div><br></div><div>Kabar baiknya adalah aku mulai mengenali beberapa aroma meski belum terlalu kuat.. yeay..! </div><div>Aroma detergen, sabun, jahe, bau kentut Ben, keringat bang De, dan aroma kali item. ðĪ</div><div><br></div><div>Dapat kiriman rempah2 dan cooker dari The Barus untuk terapi uap.. menurut pengalamannya waktu bercovid-ria, ini lumayan banget mengurangi batuk.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDIoHPaPrwU-Rct48UYHbit29X86VUytl3gG166f4gN05y7XGvK2RG_kH9UrBaWGP4PiqISbZcNfn1N5huxVStq6kGh3EiprVwEIehB3TXK-GDu6ymvuMaQ5lZ760xFZPX9xyelmAsX3eo/s1600/1613458479240289-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDIoHPaPrwU-Rct48UYHbit29X86VUytl3gG166f4gN05y7XGvK2RG_kH9UrBaWGP4PiqISbZcNfn1N5huxVStq6kGh3EiprVwEIehB3TXK-GDu6ymvuMaQ5lZ760xFZPX9xyelmAsX3eo/s1600/1613458479240289-0.png" width="400">
</a>
</div>Rebus, hirup uapnya, minum sisa airnya. ð</div><div><br></div><div>Sore kita turun ikut senam sore.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqyd2R-69Ojw60juBoaOCZc9zDpbDFPX4vJ05QaxOdYRyr_Ozxb-74V2xQhyJgqtDlANvyZekmA10Mu-gawFT_6ccP90AisG5Ipb2EkxQ_wW4AjafRN5Zi0niGoWUfTJVLbYErUCsR-SWR/s1600/1613467218690418-13.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqyd2R-69Ojw60juBoaOCZc9zDpbDFPX4vJ05QaxOdYRyr_Ozxb-74V2xQhyJgqtDlANvyZekmA10Mu-gawFT_6ccP90AisG5Ipb2EkxQ_wW4AjafRN5Zi0niGoWUfTJVLbYErUCsR-SWR/s1600/1613467218690418-13.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-PNJtn49G0axqEpb-026CiLbW5VozR-IULj2EorbUahqTbLCTjE2Jiqk2owHLrUwH5uckVti_5XLCzQxYHteTJxqhElx3oKoXrQyB2wufVh5Uiw9ai7hu7gZqCBMT1izKoWnWgBwP8I5k/s1600/1613564769660278-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-PNJtn49G0axqEpb-026CiLbW5VozR-IULj2EorbUahqTbLCTjE2Jiqk2owHLrUwH5uckVti_5XLCzQxYHteTJxqhElx3oKoXrQyB2wufVh5Uiw9ai7hu7gZqCBMT1izKoWnWgBwP8I5k/s1600/1613564769660278-0.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5k7819AMHMqFVuQyY2Ii9Fu-nhySSzyPyM29IIVlbNfwPAGr_vdE7M-n_G2rjmK3UqDnd_IMezpcZxzYn9JkSj7rpjy6m5Z2sBt3yfEf0DQqjehSL0pEemJQjmgcjKVo-ueAqD7yod1PP/s1600/1613564762913678-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5k7819AMHMqFVuQyY2Ii9Fu-nhySSzyPyM29IIVlbNfwPAGr_vdE7M-n_G2rjmK3UqDnd_IMezpcZxzYn9JkSj7rpjy6m5Z2sBt3yfEf0DQqjehSL0pEemJQjmgcjKVo-ueAqD7yod1PP/s1600/1613564762913678-1.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5-_fkOV4EefgeDeT6eca06HHFRcFAsUESuv4EFe2tfG-ITFZAm4jv8npd6G1WE3O7sbuWv5BKPul5HTYQ75aeXXH5bAUASLo-_nlgrAXA6wclLdnvyxjcEzzqiNoFgnkTtx0kcd3jOp-D/s1600/1613564752669515-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5-_fkOV4EefgeDeT6eca06HHFRcFAsUESuv4EFe2tfG-ITFZAm4jv8npd6G1WE3O7sbuWv5BKPul5HTYQ75aeXXH5bAUASLo-_nlgrAXA6wclLdnvyxjcEzzqiNoFgnkTtx0kcd3jOp-D/s1600/1613564752669515-2.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Ternyata hari ini valentine.. tidak ada coklat, tp kita benar2 menikmati kasih sayang dari banyak orang ketika di sini.. kasih sayang dari-NYA melalui orang-orang.</div><div>Itu cukup.. âĪïļ</div><div><br></div><div><br></div><div>Senin, 15 Februari 2021</div><div>Kondisi hari ini masih mirip seperti kemarin. Anak-anak sehat, kami bebas demam, hanya batuk yang masih belum mau pergi.</div><div>Sedikit lebih enak bernafas.. masih lanjut uap2 dan istirahat.</div><div><br></div><div>Hari ini agak bersemangat. Ikut jalan dan senam pagi.. </div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYdVqJlFByj5tViVSO8b4UIY_KFiM0DZOnSfqi9aHiONWWQ0nY-pNjqNeo-yKCHCFKAzOFy1wpLdDplYGIIKbbUxBIXf-oAJgpxfUL4CXi4DZ6gYuCuotcXZhp9sHjdY4Sr23YtREr80TB/s1600/1613481507795988-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYdVqJlFByj5tViVSO8b4UIY_KFiM0DZOnSfqi9aHiONWWQ0nY-pNjqNeo-yKCHCFKAzOFy1wpLdDplYGIIKbbUxBIXf-oAJgpxfUL4CXi4DZ6gYuCuotcXZhp9sHjdY4Sr23YtREr80TB/s1600/1613481507795988-5.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO9WYH-XpOgIP3Jx0-Z_cLBPsuZZJ4aBVx6meT4iOvyXL1Ro2rkUlRz5YhphKq9ALztQiJ1NAdoYRqYFBiABQwombBlb0QOCj9vHNj0L0EmX0PKnaLz4jH2eQUvve901YGSG-2LyCECTdS/s1600/1613481502813052-6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO9WYH-XpOgIP3Jx0-Z_cLBPsuZZJ4aBVx6meT4iOvyXL1Ro2rkUlRz5YhphKq9ALztQiJ1NAdoYRqYFBiABQwombBlb0QOCj9vHNj0L0EmX0PKnaLz4jH2eQUvve901YGSG-2LyCECTdS/s1600/1613481502813052-6.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQXftEEvAn_X-O1lWsoet_oFw1Z5TKOkjMEe-r3BZquVWarRKNpg_EOtWFkFj-5RCDm2LGO0ElpyuVa5EyvfGf-HprG4CtoKICsphyphenhyphenMDLye97qY2-sCUnEaJl9EzHsM-zocFyA95QTE3fh/s1600/1613458472158620-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQXftEEvAn_X-O1lWsoet_oFw1Z5TKOkjMEe-r3BZquVWarRKNpg_EOtWFkFj-5RCDm2LGO0ElpyuVa5EyvfGf-HprG4CtoKICsphyphenhyphenMDLye97qY2-sCUnEaJl9EzHsM-zocFyA95QTE3fh/s1600/1613458472158620-1.png" width="400">
</a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div><div style="text-align: center;"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Sore ikut senam sejenak, tapi segera bubar karena hujan.</span></div></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxpHsWdyiLGHrxEVC0i8w33MhVLUntcOWDzqemzLhMNLtVi93T4y2QFo-Zu4LS397HTWP5NXD7IsGnRMo0fcawfMXqoU4bhH8NTEpiLCncYWLiiNMRjwy_nlCHrYsowgNE9DUpp-A6HU_I/s1600/1613458466870785-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxpHsWdyiLGHrxEVC0i8w33MhVLUntcOWDzqemzLhMNLtVi93T4y2QFo-Zu4LS397HTWP5NXD7IsGnRMo0fcawfMXqoU4bhH8NTEpiLCncYWLiiNMRjwy_nlCHrYsowgNE9DUpp-A6HU_I/s1600/1613458466870785-2.png" width="400">
</a>
</div>Dapat kiriman jus sayur dari yang tidak mau disebut namanya.. jus apa itu ? Jus murni terong belanda, bengkoang dan kol putih diolah pakai SJ penuh cinta.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyffZAhWKozMTxtOsEEE0ssph6xtxwAsjjxGB4QT-nAtjWLWxb6VPlUMXApvInp-tvoLuxfjYmgrjbHNYoH-Z_sWdrMNl1IhRuC5iiSr5qH88m6qytqhDnsJtyZaZ1U4ycj1zAKVA5DrQO/s1600/1613458452096986-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyffZAhWKozMTxtOsEEE0ssph6xtxwAsjjxGB4QT-nAtjWLWxb6VPlUMXApvInp-tvoLuxfjYmgrjbHNYoH-Z_sWdrMNl1IhRuC5iiSr5qH88m6qytqhDnsJtyZaZ1U4ycj1zAKVA5DrQO/s1600/1613458452096986-3.png" width="400">
</a>
</div>The toys from Jogja with love... Lumayan buat sibuk dan senang abangBen.</div><div><br></div><div>Bersyukur Tuhan mengirim banyak hiburan melalui teman-teman dan saudara,.. yang tidak terpikir, disediakanNYA.. merasa tidak sendiri menjalaninya.</div><div><br></div><div><br></div><div>Selasa, 16 Februari 2021</div><div>Kondisi fisik kami tidak jauh berbeda dari kemarin. Anak-anak sehat.</div><div>Aku dan abang tidak ada demam, tp masih batuk meski frekwensinya tidak sebanyak kemarin.</div><div>Rasanya masih enggan tarik nafas dalam-dalam karena pasti jadi batuk dan kalau batuknya sudah mulai agak lama dan melelahkan.</div><div>Tapi sudah lebih bisa dikeluarkan dah*k nya.. gak selengket kemarin-kemarin.</div><div><br></div><div>Hujan deras sejak pagi, tidak bisa outdoor time pagi ini.</div><div>Jadi banyak aktifitas dalam ruangan aja.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjhpUU0X6g_n5nFa9szCZmKQG08i6q0y1cwfoNgpkAybfCf2VWZJDKpqqMRYRJ-1yds3QyATo5gpgOWBxFJOlHYZ7IdI3UuTU24ebA9TrEJJfMaiD6GZiU_lpZfP3AWZg1SxFtG-l92ac-/s1600/1613515687417957-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjhpUU0X6g_n5nFa9szCZmKQG08i6q0y1cwfoNgpkAybfCf2VWZJDKpqqMRYRJ-1yds3QyATo5gpgOWBxFJOlHYZ7IdI3UuTU24ebA9TrEJJfMaiD6GZiU_lpZfP3AWZg1SxFtG-l92ac-/s1600/1613515687417957-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Dan pagi ini dapat kabar yang kurang mengenakkan,.. seorang teman sebaya - teman seperjuangan, papa D&D serang dirawat di ICU terdampak covid juga.. ð</div><div>Sempat chat dengan mama D&D, bersyukur tetap semangat dan kita terus berseru pada Allah untuk kesembuhan D. </div><div>Berharap ketika badai ini berlalu, tidak banyak kerusakan yang terjadi,.. melainkan bisa melihat pekerjaan2NYA yang luar biasa menjagai, memelihara, memeluk dan menemani.. </div><div>Let us Trusting HIS heart.. ðððŧ</div><div><br></div><div><a href="https://youtu.be/x04CaXzuk6k">https://youtu.be/x04CaXzuk6k</a><br></div><div><br></div><div>Tak ada lembah kelam yang tak kulewati tanpa hadirMu</div><div>Hatiku takkan gentar s'bab kutau tanganMu yang menopangku</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh12NHLG5diSc06ZRFTPburuMg1bYzAD3QYwX7pAdtwrft5hw_1pFRZqMUwn-NUQQkQGsGVHKuOeJ1Qj3EoQ2qWBiN938STiQNqTYKBKcoTuaKCCZ2dw14nJXLmPIPn-tV7Nz6kAF_ZTbb2/s1600/1613515681391174-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh12NHLG5diSc06ZRFTPburuMg1bYzAD3QYwX7pAdtwrft5hw_1pFRZqMUwn-NUQQkQGsGVHKuOeJ1Qj3EoQ2qWBiN938STiQNqTYKBKcoTuaKCCZ2dw14nJXLmPIPn-tV7Nz6kAF_ZTbb2/s1600/1613515681391174-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Sore dapat kiriman #40dayactivity menuju Paskah dari guru Sekolah Minggu untuk Ben & Liv.. âĪïļ</div><div><br></div><div>Malam dapat WA chat dari suster lantai kalau besok jadwal swab untuk kita berempat.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqyk3LdsSzaYDXq7Y_9mmJbBW68m2c0xzztHFv18FT4h1lP35Uwoxr4aqXr_TAQLSGKoJoFRj9f0_qiFIpmC43_d-pv0SiwOYo1RAqeEI0VQXhIWzKrj9FWIU_RHN6u7OQfoaSnCVhRKX5/s1600/1613515643775638-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqyk3LdsSzaYDXq7Y_9mmJbBW68m2c0xzztHFv18FT4h1lP35Uwoxr4aqXr_TAQLSGKoJoFRj9f0_qiFIpmC43_d-pv0SiwOYo1RAqeEI0VQXhIWzKrj9FWIU_RHN6u7OQfoaSnCVhRKX5/s1600/1613515643775638-2.png" width="400">
</a>
</div>Info sebelumnya adalah jika hasil swab setelah 10 hari di sini CT nya >30 maka sudah dibolehkan pulang, karena sudah tidak menularkan. Dilanjutkan isolasi di rumah. Jika masih di bawah <30 maka harus extend dan dicek 5 hari berikutnya lagi. <span style="letter-spacing: 0.2px;">Itu untuk sipil.</span></div><div>Kalau TNI wajib 40 CT nya (negatif covid) baru boleh pulang.</div><div><br></div><div>Kita lihat besok. Semoga yang terbaik sajalah hasilnya.</div><div><br></div><div><br></div><div>Rabu, 17 Februari 2021</div><div>Bangun sangat pagi hari ini karena batuk.</div><div>Agak deg-deg an sedikit karena nanti akan swab.</div><div>Ambil waktu sejenak ke lt.16 melihat langitNya dan menghirup udara pagi sendiri.. calmly He poke me.. ðĪ</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQxzEmO-If-IO10pptTnn7FwToCPBkF77kk0yT_i45F9NN7CoPuX3hwyTR6bgnye_aoeN1pL9fi3KUQRS7FR96PujosQsxg2c-fgA7oOsZmFVUTv1hPix1548cilkHfUV6vgFVI1LhOn_2/s1600/1613519432639605-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQxzEmO-If-IO10pptTnn7FwToCPBkF77kk0yT_i45F9NN7CoPuX3hwyTR6bgnye_aoeN1pL9fi3KUQRS7FR96PujosQsxg2c-fgA7oOsZmFVUTv1hPix1548cilkHfUV6vgFVI1LhOn_2/s1600/1613519432639605-0.png" width="400">
</a></div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2lZO9stmNZg4VbikF20G9bjKq_e2XmtMDQ54M-HJd1iW6nwsqiFNvzVvLgn9TuRiAt_nz7ogTRYDEugajuYdjZVr7KNd2uEuiWAAZv2sXJgeXvCg8C0sRRK5RFNtoznWvjBH9xVTT_eqk/s1600/1613564746337657-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2lZO9stmNZg4VbikF20G9bjKq_e2XmtMDQ54M-HJd1iW6nwsqiFNvzVvLgn9TuRiAt_nz7ogTRYDEugajuYdjZVr7KNd2uEuiWAAZv2sXJgeXvCg8C0sRRK5RFNtoznWvjBH9xVTT_eqk/s1600/1613564746337657-3.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Kembali ke kamar,.. lanjut cuci-cuci baju mumpung anak2 belum bangun.</div><div>Batuk ku dan abang masih bersahutan,.. tidak seperti kemarin yang tarik nafas agak dalam langsung batuk nggak karuan. Lebih ringan hari ini dibanding kemarin, meski masih ngikil jg.</div><div><br></div><div>Jam 10 turun ke lantai dasar untuk swab.</div><div>Lancar swab Ben,.. agak drama sedikit dengan Liv. Akhirnya mau karena dibilang kita perlu tau masih ada virus atau tidak untuk bisa pulang.</div><div>Untuk anak-anak yang diswab hanya tenggorokan, mungkin dipahami bahwa anak kecil agak menyakitkan swab lewat hidung.</div><div><br></div><div>Begitu kembali ke kamar, Liv tanya terus "kita jadi pulang, kan ma ?"</div><div>#rindurumah</div><div><br></div><div>Hasilnya keluar besok, dek. Semoga bisa pulang besok yaa..</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAEe9pJQVTpCHHiaOttKWe4LSLB1BdqYsZNzmN-gajYlyyY3CrzGfSjw7P3sOKA6b1MBOwlvtKEzcYivY5P0mAFfoLvPnIBGjXw_GNLjySP-_NwvM-MmLoTghnu2sqbzHUvdm_cEKs9_ik/s1600/1613538689124615-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAEe9pJQVTpCHHiaOttKWe4LSLB1BdqYsZNzmN-gajYlyyY3CrzGfSjw7P3sOKA6b1MBOwlvtKEzcYivY5P0mAFfoLvPnIBGjXw_GNLjySP-_NwvM-MmLoTghnu2sqbzHUvdm_cEKs9_ik/s1600/1613538689124615-0.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div>Kamis, 18 Februari 2021</div><div>Sejak tadi malam kaki bang De sakit... punggung kaki kanannya bengkak.. tanda2 asam uratnya meradang.</div><div>Aku lapor suster dan info riwayatnya, dikasih obat.</div><div>Karena bapakke susah jalan, jadi rehat aja di kamar. Untuk menyalurkan energi para bocah, aku tetap nemanin turun ke halaman.. bisa porak poranda semua kalau tidak tersalur.. ðĪĢ</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsHVyIJZMN2XPhMscwh5Uf7u2eYU0oqR5usKNjJifsOXoG8vYFe1cERRAoG8sWObnlh-fBux4S0CJNlqCpxy5S9XmLqWorp-IO3VeuN5ObA8Fwsq0FHC8hn9fd-J8x0e1U1YoXCs18WPTq/s1600/1613662400029924-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsHVyIJZMN2XPhMscwh5Uf7u2eYU0oqR5usKNjJifsOXoG8vYFe1cERRAoG8sWObnlh-fBux4S0CJNlqCpxy5S9XmLqWorp-IO3VeuN5ObA8Fwsq0FHC8hn9fd-J8x0e1U1YoXCs18WPTq/s1600/1613662400029924-0.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilc2qZJHHp_pBxh6a5g04oZJjIsAZUpKmUSiaJzNQjvC9p-XA-uAtiX4EqTh8HplgdazlVpO3pRSkIMZ4W9F7Zl3qrm0FLeM03eHf3gTPBCTEQ8zDbxKnV-Kzu5z0w-Kze5sFG3JO1Z3Pq/s1600/1613662391981433-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilc2qZJHHp_pBxh6a5g04oZJjIsAZUpKmUSiaJzNQjvC9p-XA-uAtiX4EqTh8HplgdazlVpO3pRSkIMZ4W9F7Zl3qrm0FLeM03eHf3gTPBCTEQ8zDbxKnV-Kzu5z0w-Kze5sFG3JO1Z3Pq/s1600/1613662391981433-1.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihCVklWTkErJhPLqCuG0zH2h1kPLw5lLFs9_k3XBCvztxE-L7NkOIIPVWtYHQPD-f6JsOf1aYPa_CjChSRa1DhLIgYn2nVVPGfyi913VgzFWNcTxFVGs9omGnU-5UVIW8Dg6Chr7T27x64/s1600/1613662379490979-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihCVklWTkErJhPLqCuG0zH2h1kPLw5lLFs9_k3XBCvztxE-L7NkOIIPVWtYHQPD-f6JsOf1aYPa_CjChSRa1DhLIgYn2nVVPGfyi913VgzFWNcTxFVGs9omGnU-5UVIW8Dg6Chr7T27x64/s1600/1613662379490979-2.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg3YGjn4Pb2Lodg7eLvI21TvxK5_VaKrJ6NODN1mSCQ-tV4XvczWPUu1iu7TLRq1ahzf4Sj0pg7S0ju4V9H6NBMT1kZUlN_69AJ6GBfKllvARyO35cTh-ULSKSD7V5SXj29E13MrE8PiTz/s1600/1613662371492122-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg3YGjn4Pb2Lodg7eLvI21TvxK5_VaKrJ6NODN1mSCQ-tV4XvczWPUu1iu7TLRq1ahzf4Sj0pg7S0ju4V9H6NBMT1kZUlN_69AJ6GBfKllvARyO35cTh-ULSKSD7V5SXj29E13MrE8PiTz/s1600/1613662371492122-3.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0kAf2rjyoNc9I-pn-x0H7L3mCN3LfwDCCJOPrJhfTwdB271wxOlWJPWkbP9HmAfxwStScCd4Yn10v-XTPrykaolL09XRRZb6yMpDiAKXVn4al0tY5Yd87ttgseeiIp_t6wm2jmt3lwCoq/s1600/1613662362396182-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0kAf2rjyoNc9I-pn-x0H7L3mCN3LfwDCCJOPrJhfTwdB271wxOlWJPWkbP9HmAfxwStScCd4Yn10v-XTPrykaolL09XRRZb6yMpDiAKXVn4al0tY5Yd87ttgseeiIp_t6wm2jmt3lwCoq/s1600/1613662362396182-4.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5OjbpjsuvFyFahtMEpr2kkrJZS0Pc0mlspf0c2tMc6N-3-wcdn3P1AgBfScdDiy1TOzvyVs7-q-VFq8hx7vEliN4oVuAaCFEPPWgK6dicZxBuIMm_K_z5v7fPWM6wLWE4RsS-yDFkD9NL/s1600/1613662353709169-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5OjbpjsuvFyFahtMEpr2kkrJZS0Pc0mlspf0c2tMc6N-3-wcdn3P1AgBfScdDiy1TOzvyVs7-q-VFq8hx7vEliN4oVuAaCFEPPWgK6dicZxBuIMm_K_z5v7fPWM6wLWE4RsS-yDFkD9NL/s1600/1613662353709169-5.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Langitnya cerah.. secerah hatiku yang sudah membayangkan akan pulang hari ini.. gak nyuci lho hari ini.. nyuci di rumah aja.. ðĪð</div><div><br></div><div>Tapi rancanganku adalah rancanganku saja ternyata.. ð</div><div>Sekembalinya ke ruangan, ternyata dipanggil ke poli untuk ngasih tau hasil swab.</div><div><br></div><div>"Hasil PCR nya udah negatif ya", kata suster ke pak Lamin dan pak Dedy.</div><div><br></div><div>Hasil yang berbeda untuk kami,.. khususnya untukku.</div><div><div>Hasil swab kami m<span style="letter-spacing: 0.2px;">asih positif semua.</span></div><div>Dari wisma atlit meski masih positif, ada batas CT yang sudah diperbolehkan pulang : >30. </div><div>Sudah tidak menularkan. </div><div><br></div><div>Hasil swab bang De dan Ben CT nya 36; Liv 32. </div><div>Tp aku CT nya belum lewat 30.. dokter paru belum bolehkan pulang.. karena masih ada gejala (batuk) jg.</div><div>Extend 5 hari lg nanti diswab lagi. </div><div>Tadinya abang dan anak-anak dibolehkan/diharuskan pulang duluan lanjut isolasi di rumah.. tapi Ben gak mau.. nangis2.. gak mau tinggalin mama..</div><div>Aku request extend semua dengan alasan toh masih positif, tapi tidak dibolehkan. Aku ngotot tetap pulang dengan mereka juga tidak boleh karena dokter paru insist aku masih harus tinggal dulu. </div><div>Dengan drama yang agak panjang dan rumit, akhirnya jadi diextend semua.</div><div>Next swab 23 Februari.</div><div>Semoga disitu nanti udah negatif. Amin.</div></div><div><br></div><div>Sedih rasaku. Tiba2 badan ikut melemah semua.. kepala cenut2.. kayak gak bertenaga.</div><div>Pertama ngerasa begini sejak covid menyapa.</div><div>Aku lelah dan jenuh tampaknya. </div><div>Anak2 pun bingung harus gimana.. bolak-balik cium mamaknya. Mamaknya mematung sejenak minta sendiri sebentar.</div><div>Sayup kudengar Ben bilang ke Liv atau papanya : "abang gak tau harus gimana tolong mama.. mama mau sendiri dulu kata mama".</div><div><br></div><div>Duh, anakku.. kasihan juga.. </div><div>"Peluk mama aja sini.. mama lagi perlu energi.." </div><div>Lalu dengan cepat aku dapat pelukan yang hangat dan kokoh dari bayi 6 tahunku yang beratnya 49kg.. ditambah pelukan si balita kecilku 20kg. Total sama dengan beratku sekarang.. berat yaa.. </div><div>Jah.. koq jadi bahas berat badan sih.. ð</div><div><br></div><div>Dan ternyata oh ternyata hormon pun campur tangan atas ketidakjelasan rasa di badan dan hati.. somehow si siklus bulanan datang dadakan majunya 6 hari lebih awal.. hellou.. harus banget ya. #lengkap.</div><div>Bersyukur si Barus pudannya lagi bisa direpotkan buat beli perlengkapan dadakan.. datanglah dia dari Kelapa Gading dengan manisnya membawa ogas2.. ð</div><div>. </div><div>Yap.. yap.. yap..</div><div>Tidak selalu harus seperti yang ku mau.. ada kalanya harus mengakui aku lelah.. aku tidak baik-baik saja.. beri ruang untuk semua rasa itu.. lalu tidurlah.. besok akan baik kembali..</div><div>Semua dalam kendali-NYA, Nata...</div><div><br></div><div><div>"Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya, <span style="letter-spacing: 0.2px;">aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu. </span></div><div>Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku."</div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">(Mazmur 73:21-23)</span><br></div><div><br></div><div>Menenangkan sekali merasakan DIA memegang tanganku.. ðĨšðĪðīðī</div><div><br></div></div><div><br></div><div>Jumat, 19 Februari 2021</div><div>Pagi ini suasana hati aman.. ðĪ</div><div>Bersyukur anak-anak tetap sehat. Ben sedikit merah-merah di beberapa bagian badan, mungkin efek air yang kurang bersahabat atau hal lain. Tapi sudah diberi bedak oleh dokter. <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiGAPys_GpnVZD-oLpO_aNqIOHiNfCVvRR9COcBQmcNDG2TgWTu_alWKKR0azERHQM8wf0uHyfMLrY_pmYupjy0T4cQKrN09HoK-5sz-kOrjO0vDxOlqVZnn-h7h-6VoiwQTcb1akwGfzn/s1600/1613778237023486-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiGAPys_GpnVZD-oLpO_aNqIOHiNfCVvRR9COcBQmcNDG2TgWTu_alWKKR0azERHQM8wf0uHyfMLrY_pmYupjy0T4cQKrN09HoK-5sz-kOrjO0vDxOlqVZnn-h7h-6VoiwQTcb1akwGfzn/s1600/1613778237023486-0.png" width="400">
</a>
</div></div><div>Kalau si adek cuma makin parah drama skenario pembicaraan antar boneka aja.. ðĪ</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH1lkod8ToXudoPc83mRk1kvqK3JrAEnIIi0m3KKyKvXg7m9QY7a3DUUqXKW2vy0tEFwNtc-P4qwZOa6QUqMYxNZJ9qGV8HY56JW1aonwxxeqp7met6tQhq6oMqqlLGWs1gR6V_Vcu-2YL/s1600/1613778226249174-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH1lkod8ToXudoPc83mRk1kvqK3JrAEnIIi0m3KKyKvXg7m9QY7a3DUUqXKW2vy0tEFwNtc-P4qwZOa6QUqMYxNZJ9qGV8HY56JW1aonwxxeqp7met6tQhq6oMqqlLGWs1gR6V_Vcu-2YL/s1600/1613778226249174-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Batuk masih ada tapi lumayan berkurang. Memang lagi dilatih tarik nafas dalam-dalam meski memicu batuk.. katanya sih batuk covid ini justru gak boleh dihindari.</div><div>Kemarin-kemarin agak enggan tarik nafas dalam-dalam karena akan membuat batuk yang melelahkan. Tapi dari video senam pernafasan untuk pasien covid, justru itu harus tetap dilatih. </div><div><br></div><div>Kaki bapakke masih bengkak dan sakit kalau dibawa jalan, tapi sudah tidak sesakit sebelumnya setelah akhirnya beli obat dari luar yang biasanya dipakai di rumah kalau si asam lagi mengurat.</div><div><br></div><div>Pagi turun ke halaman, ternyata gerimis jadi tidak ada senam pagi.</div><div>Jadi nemenin anak-anak menyalurkan energi saja sambil kita gerak2 juga.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgADYRjHbrSOtNFF9MuCrLKODR5vm-v7i_EfQzFUD5LXHSjOXFsIXb1MXEWmlnz6EU956k6EJVNAiEq0LfRsoOvZQ-1sLOMnI21QVQVanGyuWhpTb82ovFy3fL7nVmPMP8V-aecHHFuX2zS/s1600/1613778215504890-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgADYRjHbrSOtNFF9MuCrLKODR5vm-v7i_EfQzFUD5LXHSjOXFsIXb1MXEWmlnz6EU956k6EJVNAiEq0LfRsoOvZQ-1sLOMnI21QVQVanGyuWhpTb82ovFy3fL7nVmPMP8V-aecHHFuX2zS/s1600/1613778215504890-2.png" width="400">
</a>
</div><div>Main bola, tetap dengan boneka nya.. ð</div></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjthsqG0bnW7wiHATwvo86oAs6plPKlMGx04Meau4KvWdv5FHJ5QMsmqk4iNoqAQ47uMS7-CBncX_P0zXqZl5eI0es2u_3pBp23lkgPtJ02BJVVQl-O6aPS7bg6l396Gi5HH0I_xmK744V4/s1600/1613778205600665-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjthsqG0bnW7wiHATwvo86oAs6plPKlMGx04Meau4KvWdv5FHJ5QMsmqk4iNoqAQ47uMS7-CBncX_P0zXqZl5eI0es2u_3pBp23lkgPtJ02BJVVQl-O6aPS7bg6l396Gi5HH0I_xmK744V4/s1600/1613778205600665-3.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQgzx1f598vvjrIoNFO9iUc2apV1UnTmvCy9w3ic38hch4akCgtpZmhcg1N9sE2BNaw6-Rv19Cvs54Fh26K9o9D8KBX6kKAGT4atTdp57eld3Fjf7_oXpjmi0an6fHjIi3oWw0qN-rMA9m/s1600/1613778197394626-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQgzx1f598vvjrIoNFO9iUc2apV1UnTmvCy9w3ic38hch4akCgtpZmhcg1N9sE2BNaw6-Rv19Cvs54Fh26K9o9D8KBX6kKAGT4atTdp57eld3Fjf7_oXpjmi0an6fHjIi3oWw0qN-rMA9m/s1600/1613778197394626-4.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSEgrGvXxe6Jw6-a-6F2C7xXEK-SLtgLX8aWCEse8tpp92QF8AsDZQ9FC3dtgcyjEYmEPQI_AU5pEbc-b1tAqA0_OuylYNkRYyF3V_Ky_t_X9LcznytnuOFWxX6YLVb-pS81YuAwoDNTEJ/s1600/1613778188961948-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSEgrGvXxe6Jw6-a-6F2C7xXEK-SLtgLX8aWCEse8tpp92QF8AsDZQ9FC3dtgcyjEYmEPQI_AU5pEbc-b1tAqA0_OuylYNkRYyF3V_Ky_t_X9LcznytnuOFWxX6YLVb-pS81YuAwoDNTEJ/s1600/1613778188961948-5.png" width="400">
</a>
</div></div><div><br></div><div>Karena kemarin sempat numpuk cucian, Ben sempat kehabisan baju bersih. Jadi pakai baju mama dan celana papa.. ð</div><div>Sayang nggak kefoto bawahnya..</div><div><br></div><div>Bapakke sudah mulai membaik tampaknya.. seharian dia mulai bernyanyi ini dan itu.. mungkin karena gerak lagi terbatas. </div><div>At least dia mulai mencari cara menyemangati diri dan menemukan mood-booster nya.. âšïļ</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFfyD3P2n0c5REFe8A3c8l1hJFNsz5Im1Hh3tCoLr-bUPkDHdtdUvlYmETlHJOeMKnDxKh361-BT8ZbCUAVqQwZy4C0oRAJIOmb0vYl_39f-UVJ9kppMFGbLCGVR-6fXYAIEu76Biz1_ME/s1600/1613781338281039-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFfyD3P2n0c5REFe8A3c8l1hJFNsz5Im1Hh3tCoLr-bUPkDHdtdUvlYmETlHJOeMKnDxKh361-BT8ZbCUAVqQwZy4C0oRAJIOmb0vYl_39f-UVJ9kppMFGbLCGVR-6fXYAIEu76Biz1_ME/s1600/1613781338281039-0.png" width="400">
</a>
</div><a href="https://youtu.be/S_zNuJkF0Tg" style="letter-spacing: 0.2px;">https://youtu.be/S_zNuJkF0Tg</a><br></div><div><br></div><div><div>Sore aku dan anak-anak turun lagi nonton bola sekalian menyalurkan energi mereka yang udah mulai agak heboh di kamar.</div></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6O_bVbJi5ypzL2p2FknxOLrBh1U9lsmMhcaFHq9Jr7xkXX42jqqnZdWbT08cK-O8TP8wpJvlEA9TNMWtqsm9y5UlwGU2-HQ5A-GLRRs_8tknB6FZixpTTwtbcRkOIe5r8bvTjyLBJWLV_/s1600/1613778180701818-6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6O_bVbJi5ypzL2p2FknxOLrBh1U9lsmMhcaFHq9Jr7xkXX42jqqnZdWbT08cK-O8TP8wpJvlEA9TNMWtqsm9y5UlwGU2-HQ5A-GLRRs_8tknB6FZixpTTwtbcRkOIe5r8bvTjyLBJWLV_/s1600/1613778180701818-6.png" width="400">
</a>
</div></div><div><br></div><div>Jelang tidur Ben bilang kayaknya ada gigi yang mau lepas lagi, ma.</div><div>Mamak minta kassa ke poli, bapak yang eksekusi, ganjal kassa. Done. </div><div>Beryukur pendarahannya cepat berhenti.. peluk2.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0a6RqZ2argq0llKuCam-av0KN5EB1P8hntfuG8YqfPVfoWvz4iGR95afD3VaVD0PcAImtR-d2F_477YYiLzHZqNxFx6pKobYpyFxst6q8lGH87XHmeALz7wWmnE4aJ8Iroir2W3454xqR/s1600/1613778174475775-7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0a6RqZ2argq0llKuCam-av0KN5EB1P8hntfuG8YqfPVfoWvz4iGR95afD3VaVD0PcAImtR-d2F_477YYiLzHZqNxFx6pKobYpyFxst6q8lGH87XHmeALz7wWmnE4aJ8Iroir2W3454xqR/s1600/1613778174475775-7.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiheZWP6QaT20VZIcAwrEIyDFgwGPNVtSWrhXReiNH75piCs3MyFdSLscgi-G7Mj_t6i31qYGZ9gIZ7XOPMjMsxIFJifhtPYTuGuXIvD1N1nB1y1roQljO8jCZ_ygSuSwQbKvPRJBEB3-A2/s1600/1613778167262952-8.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiheZWP6QaT20VZIcAwrEIyDFgwGPNVtSWrhXReiNH75piCs3MyFdSLscgi-G7Mj_t6i31qYGZ9gIZ7XOPMjMsxIFJifhtPYTuGuXIvD1N1nB1y1roQljO8jCZ_ygSuSwQbKvPRJBEB3-A2/s1600/1613778167262952-8.png" width="400">
</a>
</div>Gigi susu ke-8,.. gigi kedua yang lepas selama isolasi covid. #sejarah ð</div><div>Memang udah mulai goyang 2 gigi ini waktu masih di rumah, tapi nggak terpikir kalau dia memilih untuk tanggal di situasi ini.</div><div>Tapi lega semua tetap aman.</div><div><br></div><div>Moga besok lebih membaik semuanya... </div><div><div>Jaga semangatt.. masih 4 hari lagi menuju swab berikutnya.. semoga hasilnya negatif supaya enak pulangnya.</div><div><br style="letter-spacing: 0.2px;"></div></div><div><br></div><div>Sabtu, 20 Februari 2021</div><div>Hari ini sudah lebih baik rasanya.. kaki bang De masih agak bengkak dan sakit tapi sudah membaik dibanding sebelumnya.</div><div>Belum terlalu banyak bergerak supaya lebih pulih dulu.</div><div>Batuk masih ada terutama kalau tarik nafas dalam-dalam, tapi frekwensinya sudah jauh berkurang. Much better.</div><div>Bersyukur Ben dan Liv juga tetap sehat.</div><div><br></div><div>Masih jalan pagi bertiga hari ini.. berasa nature walking di sekitar rumah karena pagi ini bertemu banyak yang menarik.. atau memang baru lebih tertarik memperhatikan semuanya pagi tadi. ð</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCNeDrREmo5pnsambN1Bfu3PiMgLAcm3tL60jA5N029q6DFSxn0FLLrbI-xRGDsAsuxPjup77KFLTShyphenhyphen3yDrYCAMChcVrVXKcYAi94ujdarAR9m8utsrXEv7RiUcnq2vVvK4nfbFUdhHV9/s1600/1613866221721319-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCNeDrREmo5pnsambN1Bfu3PiMgLAcm3tL60jA5N029q6DFSxn0FLLrbI-xRGDsAsuxPjup77KFLTShyphenhyphen3yDrYCAMChcVrVXKcYAi94ujdarAR9m8utsrXEv7RiUcnq2vVvK4nfbFUdhHV9/s1600/1613866221721319-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_nWLOMO4Y_SLN77G3CZsYkDLOIvWHdIdlAv6pqyCgVd-rx2tc3UP_zCcRKwzgALiKiElB-zW3As-14tRlulN-p3ldnfVQ4qBUxQHGgK28v5bMAkNzVMjdabPg5ZZ9555wugFEixfA6mzp/s1600/1613866209280789-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_nWLOMO4Y_SLN77G3CZsYkDLOIvWHdIdlAv6pqyCgVd-rx2tc3UP_zCcRKwzgALiKiElB-zW3As-14tRlulN-p3ldnfVQ4qBUxQHGgK28v5bMAkNzVMjdabPg5ZZ9555wugFEixfA6mzp/s1600/1613866209280789-1.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjaK9Y21vuhVIVCRgNue3BMv5iJb5Zwv-w0qZWWjWyhP-HGEfVw01AQBR60UO5cceWroOrXRFxqYi7pgx5D3U2XWhxTeHmZEK3_b8E8F_vgfAO8P2-yBfQkjxaGclc-il4GTbYTO93gCkI/s1600/1613866198203937-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjaK9Y21vuhVIVCRgNue3BMv5iJb5Zwv-w0qZWWjWyhP-HGEfVw01AQBR60UO5cceWroOrXRFxqYi7pgx5D3U2XWhxTeHmZEK3_b8E8F_vgfAO8P2-yBfQkjxaGclc-il4GTbYTO93gCkI/s1600/1613866198203937-2.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO05ouPcOHJ7bp9i7JSjXRmvfC3PNVO21zYv6jP8Jf8g985NBMyR71VU3MQGos4d9lE3uTlfF6OlR6Sr36wfXNOy0IvnqlnGqPWKMskWn_1HDGkAwYj17vxLGues76D0GgV5L7W25AnEkE/s1600/1613866189269315-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO05ouPcOHJ7bp9i7JSjXRmvfC3PNVO21zYv6jP8Jf8g985NBMyR71VU3MQGos4d9lE3uTlfF6OlR6Sr36wfXNOy0IvnqlnGqPWKMskWn_1HDGkAwYj17vxLGues76D0GgV5L7W25AnEkE/s1600/1613866189269315-3.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7whSbH3GXO-BevbTmtKeENXjY_qbAlzPci3YsaoRg_XhhJF0ceU_88KleV2aQ_s5DA7yoDKUvBJhxQ7NwHFlbjJU_7maKik0cqLlr-D084kOtDqDgzZhVTB-_zG7XgB58HRane_z5_JLR/s1600/1613866180668073-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7whSbH3GXO-BevbTmtKeENXjY_qbAlzPci3YsaoRg_XhhJF0ceU_88KleV2aQ_s5DA7yoDKUvBJhxQ7NwHFlbjJU_7maKik0cqLlr-D084kOtDqDgzZhVTB-_zG7XgB58HRane_z5_JLR/s1600/1613866180668073-4.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3KMmF4WqPEZYFsyjpF0p9RudiGrx2rstru72ny4e4Au999HlS1MA-ZnZfhHrr4xJ5tKRwG_sB9oFMHFtwcB57o5mzKAsjDjZtrcZSS5oW9bd-yMAEh1yUhCSMwFWBUzVKWCppwQrC_Vtk/s1600/1613866169647698-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3KMmF4WqPEZYFsyjpF0p9RudiGrx2rstru72ny4e4Au999HlS1MA-ZnZfhHrr4xJ5tKRwG_sB9oFMHFtwcB57o5mzKAsjDjZtrcZSS5oW9bd-yMAEh1yUhCSMwFWBUzVKWCppwQrC_Vtk/s1600/1613866169647698-5.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmvSzaULqpAZninziombbp0-Hc5hb8iUL3JxWRulFB_BP2Zatxpf3woTQ3p7Hm-SzOqZ9LMAZ56xJgpFltDOfiRIMMlV-l-fRVlLKAGZ71A_J0k_IR0lRvZnVPUzq67cUylwyH_qq3CmSB/s1600/1613866150710825-6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmvSzaULqpAZninziombbp0-Hc5hb8iUL3JxWRulFB_BP2Zatxpf3woTQ3p7Hm-SzOqZ9LMAZ56xJgpFltDOfiRIMMlV-l-fRVlLKAGZ71A_J0k_IR0lRvZnVPUzq67cUylwyH_qq3CmSB/s1600/1613866150710825-6.png" width="400">
</a>
</div><div><br></div><div>Nemu kucing lagi minum, mampir. <span style="letter-spacing: 0.2px;">Lihat sarang semut, mampir. </span><span style="letter-spacing: 0.2px;">Hei, ada putri malu juga, colek mampir. </span><span style="letter-spacing: 0.2px;">Ada sarang semut lagi, mampir lagi lihat path nya.</span></div><div>Wah, dia danaunya ada tikus lagi gak ya kayak kemarin ?</div><div>Waktu mau kembali ke tower, pas ada ambulance yg lagi terbuka. Koq ada TV kecilnya ? Ada wastafel jg di dalam, untuk apa sih ? </div><div>Belajar banyak kita hari ini. Senang...</div></div><div><br></div><div>Rutinitas lain masih sama,.. anak2 bermain dan bermain.. bapak nyanyi2 menghibur diri.. mamak ya you know lah.. ððĪ</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAokpb3RzvNkl_aizvkONSZodqLCcEf9-FW9aCoKqvkIOtAW_HjS0Fltmh41GbQmfRQPOxbcWpBzKRtdKh_lGIZItMZyJ64a-Gopq7vAd5yq8CGVdgQP0-g4H91pP6R3zYu9hVkDOkxepP/s1600/1613866143223432-7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAokpb3RzvNkl_aizvkONSZodqLCcEf9-FW9aCoKqvkIOtAW_HjS0Fltmh41GbQmfRQPOxbcWpBzKRtdKh_lGIZItMZyJ64a-Gopq7vAd5yq8CGVdgQP0-g4H91pP6R3zYu9hVkDOkxepP/s1600/1613866143223432-7.png" width="400">
</a>
</div></div><div><br></div><div>Hari ini banyak titik banjir Jakarta dan dapur umum RSDC ini juga kebanjiran katanya.. alhasil makan siang tertunda lama.. tp karena sudah diinformasikan sebelumnya jadi kita sudah antisipasi.</div><div><br></div><div>Semoga banjirnya gak keterusan yaa.. sudah banyak yang kesulitan. Sudahlah ya..</div><div><br></div><div><br></div><div>Minggu, 21 Februari 2021</div><div>Kondisi kesehatan hari ini terasa lebih enak. Batuk masih ada, tapi frekwensi sudah berkurang. Tarik nafas dalam-dalam sudah tidak terlalu mendebarkan. Masih akan batuk tapi tidak seheboh kemarin-kemarin.</div><div><br></div><div>Kaki bang De jg mulai membaik.. sudah mencoba jalan pagi tapi membatasi hentakan/lari. Masih terlihat agak pincang jika dibawa jalan.</div><div><br></div><div>Anak-anak sehat.</div><div>Sempat beberapa kali bergantian bersin mereka, dan membuat seharian aku tidak jauh2 dari termometer.. cek suhu mereka terus, karena pakai tangan berasa hangat di sikut dan leher tapi angka di termometer aman di range 36.5 - 36.9degC.</div><div>Pijat2 mereka habis mandi,.. menghangatkan tulang punggungnya.</div><div><br></div><div>Hari ini agak lelah juga secara emosi.</div><div>Kabar duka dari seorang teman sebaya yang sebelumnya sempat berjuang dengan efek covidnya.. papa D&D berpulang.. ð</div><div>So sad.. </div><div>Seseorang yang hangat dan bersemangat dalam hidupnya juga hati untuk orang-orang.</div><div>Meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih kecil2.. banyak yg merasa kehilangan hari ini.. ð</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgQLGXwljOzoHTAGS4yipPxIY3MgMf9F9hc9fhWy_yrqkyAHl6pnTA152nhF0j_7vk1BKp08TIJuCTCT1Y04KDVl2-MGW_aSZbQuloXr3dSW5tc_QsF5vOrlPgWS1PvElINlGEs6yAaaxf/s1600/1613956457658362-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgQLGXwljOzoHTAGS4yipPxIY3MgMf9F9hc9fhWy_yrqkyAHl6pnTA152nhF0j_7vk1BKp08TIJuCTCT1Y04KDVl2-MGW_aSZbQuloXr3dSW5tc_QsF5vOrlPgWS1PvElINlGEs6yAaaxf/s1600/1613956457658362-0.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlxOOECVISlvsePWyuk1d2lN-givX0XEJXG2D_JBXIqiCdE69F4EDVsvxd8-qcQiFY_8wao1aod4sv7C-kBc3aBSNzAZZ_kBkDmO6Vo8NkdTKFLbvm_LPA7e5VmJivbx8C7QKNLTIuCbec/s1600/1613956454043377-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlxOOECVISlvsePWyuk1d2lN-givX0XEJXG2D_JBXIqiCdE69F4EDVsvxd8-qcQiFY_8wao1aod4sv7C-kBc3aBSNzAZZ_kBkDmO6Vo8NkdTKFLbvm_LPA7e5VmJivbx8C7QKNLTIuCbec/s1600/1613956454043377-1.png" width="400">
</a>
</div>Sungguh tak terpahami.. </div><div>Hanya bisa berdoa Allah kuatkan dan peluk erat Tasha, Dustin & Disha di masa-masa sulit ini.. ððŧ</div><div><br></div><div>Salah satu video lagu yang Dimos Tasha bersama teman2. Save untuk kenangan.</div><div><a href="https://www.youtube.com/watch?v=mBsdCgRpuzw&list=RDmBsdCgRpuzw&start_radio=1&t=11">https://www.youtube.com/watch?v=mBsdCgRpuzw&list=RDmBsdCgRpuzw&start_radio=1&t=11</a><br></div><div><br></div><div><div>Tidak selalu bisa dipahami.. tapi belajar untuk tetap mempercayai-NYA.</div><div><a href="https://www.youtube.com/watch?v=1-lSVZ8uW9s">https://www.youtube.com/watch?v=1-lSVZ8uW9s</a></div></div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQlJ0G-NDQSdyxByqgSS2XzsMohx0JOWIR315ZRaMy-ojjfJxWd42xFsVpyCLxAk9WS60ItYKu6a2yHSUf2A-mtNAx-Vixi_cS2Y64PBnSTkAvfeiYhNc1fIcoTv1m5GvHmdUBITv4doEd/s1600/1613956449189585-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQlJ0G-NDQSdyxByqgSS2XzsMohx0JOWIR315ZRaMy-ojjfJxWd42xFsVpyCLxAk9WS60ItYKu6a2yHSUf2A-mtNAx-Vixi_cS2Y64PBnSTkAvfeiYhNc1fIcoTv1m5GvHmdUBITv4doEd/s1600/1613956449189585-2.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Selamat jalan kawan.</div><div>Turut berduka dan merasa kehilangan. Semoga pada akhirnya kita tau (meski sedikit) apa yang ingin DIA nyatakan melalui semua ini. </div><div><br></div><div><br></div><div>Senin, 22 Februari 2021</div><div>Kondisi terasa lebih enak dari kemarin.. bangun pagi masih batuk banget. Tapi seharian frekwensinya makin jarang.</div><div>Anak-anak sehat, kaki bapakke jg katanya sudah lebih enakan.</div><div>Sudah semangat ikut turun untuk senam pagi.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOA4LaSkg7Ap8crdGwPVjlTnoGqlt42WUGwNABMvK91Q5XvfveOT6rlzp-aNM4FUafBqNz9DtESuYFPg212ixgfeKMEOli29m6hIn2wbTq9xhppAWFmhaErweNCwu_STYOWErsi4R1uK3Y/s1600/1614042599202655-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOA4LaSkg7Ap8crdGwPVjlTnoGqlt42WUGwNABMvK91Q5XvfveOT6rlzp-aNM4FUafBqNz9DtESuYFPg212ixgfeKMEOli29m6hIn2wbTq9xhppAWFmhaErweNCwu_STYOWErsi4R1uK3Y/s1600/1614042599202655-0.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtAyCe2LZUCDNN_TH2Jym0Md-Ciy38NBTZVopQQB6IbcBO8ZOkdKMy2Ny-VCBqFLZJ06N5OhKpUK7lkAFV34kkNaxUBkvC8XV25UFzQW0faJXkBK9HoqqB6ucTq9_TOf2Q0hYZPP-L3jua/s1600/1614042595311482-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtAyCe2LZUCDNN_TH2Jym0Md-Ciy38NBTZVopQQB6IbcBO8ZOkdKMy2Ny-VCBqFLZJ06N5OhKpUK7lkAFV34kkNaxUBkvC8XV25UFzQW0faJXkBK9HoqqB6ucTq9_TOf2Q0hYZPP-L3jua/s1600/1614042595311482-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Mama papa senam, Ben dan Liv main origami.. lipat-lipat kertas.</div><div>Dapat teman mereka. </div><div>"Aku bisa buat bear, boat, dan pesawat. Mama aku bisa buat dolphine.. kamu kalau mau boleh ini kertasnya.. kalau coba pasti bisa"</div><div>"Kamu" katanya sama mamak2.. ðĪ</div><div>Terjemahan langsung dari "you" ya, nak.</div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Sore ketika Liv dan bapakke tidur siang, aku dan Ben jalan ke bawah.. cuci mata panas2an.</span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRB50wl6Avx6hU3pK9Yr6bwcxQmomYM_dnL1AE8DOpfaqYVTPCztzZ7HeWQHJ2fM4YSC7rbjy4iwwZ5MuX8pIfgqNWY6M5n7BWcyk1zqkWDTPg5PrMDZtWi30E-7nLDmvLWNO_r1gXTK1p/s1600/1614042591252144-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRB50wl6Avx6hU3pK9Yr6bwcxQmomYM_dnL1AE8DOpfaqYVTPCztzZ7HeWQHJ2fM4YSC7rbjy4iwwZ5MuX8pIfgqNWY6M5n7BWcyk1zqkWDTPg5PrMDZtWi30E-7nLDmvLWNO_r1gXTK1p/s1600/1614042591252144-2.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy_R5i5oK1LWbFg-T4N8bsywFWu2JO8av-U0OY7GPsVq8YN_B5ph6NN5IWEKTF8MsrxzpEVr-ViacqyzL2_7ZoO3ACRwrKhu-_PNNvSe8sCj9TWdxrAZIBtOIy_SthpunsiThVxJyjw4v1/s1600/1614042584897391-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy_R5i5oK1LWbFg-T4N8bsywFWu2JO8av-U0OY7GPsVq8YN_B5ph6NN5IWEKTF8MsrxzpEVr-ViacqyzL2_7ZoO3ACRwrKhu-_PNNvSe8sCj9TWdxrAZIBtOIy_SthpunsiThVxJyjw4v1/s1600/1614042584897391-3.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Cerita-cerita.. abang suka kalau kita duduk-duduk gini ma.. abang ingat rumah kita.. udah gimana ya sekarang ? Kepompongnya kayaknya udah jadi kupu-kupu. Ulat-ulatnya udah jadi kepompong atau jangan-jangan udah jadi kupu-kupu juga. </div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Rindu rumah benar.</span><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><div>Besok swab lagi.. menghitung hari..</div><div><br></div><div><br style="letter-spacing: 0.2px;"></div></div><div>Selasa, 23 Februari 2021</div><div>Masih terbangun karena batuk, tapi frekwensi seharian sudah jarang batuk.</div><div>Bang De dan anak-anak juga sehat.</div><div>Swab dijadwalkan jam 10, jadi masih bisa jalan dan senam pagi.</div><div>Si gadis kecil tetap komplit atributnya.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6LaXLeBIXLn01NNS8qn-t9Y0ElZzCN_ALRtfZIQT9BhfHh9NK18YtwduXKhKg68V_DV75lNtNFyYuK3mAmQE87-hLdObz8jixXbJGQuWTZ7kCLvxteKluUjsQnLDHULBchBqPQhHhOCPW/s1600/1614119036114876-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6LaXLeBIXLn01NNS8qn-t9Y0ElZzCN_ALRtfZIQT9BhfHh9NK18YtwduXKhKg68V_DV75lNtNFyYuK3mAmQE87-hLdObz8jixXbJGQuWTZ7kCLvxteKluUjsQnLDHULBchBqPQhHhOCPW/s1600/1614119036114876-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkC5lbWvg1hDHqupC9Fh5XJtx2JmDW3OkMtTK8VB77orfI91IQjHLubh9IPrcyYOEBR7uuAma4vr5-E0kvggFgy_PyZbln8QE5xLmAA8S6bcFuJKEC2PLeUIgvU82tiUSbpzTcJgSFl8HO/s1600/1614119029155125-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkC5lbWvg1hDHqupC9Fh5XJtx2JmDW3OkMtTK8VB77orfI91IQjHLubh9IPrcyYOEBR7uuAma4vr5-E0kvggFgy_PyZbln8QE5xLmAA8S6bcFuJKEC2PLeUIgvU82tiUSbpzTcJgSFl8HO/s1600/1614119029155125-1.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlQ7tP1F2IrkDCkc_nouiKZmFQuDLYILiMxY5xbGzMXizWSmTDpGif3N_v6FtQfUEE7I4T2PmNhnomeNd-ym1pd1YnZ1lpgsgYa0Lj3XzQb6caIFb2y1Pyk4QD34IGrwSwOtPpOzBd7q5l/s1600/1614119019343872-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlQ7tP1F2IrkDCkc_nouiKZmFQuDLYILiMxY5xbGzMXizWSmTDpGif3N_v6FtQfUEE7I4T2PmNhnomeNd-ym1pd1YnZ1lpgsgYa0Lj3XzQb6caIFb2y1Pyk4QD34IGrwSwOtPpOzBd7q5l/s1600/1614119019343872-2.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNh-9YE4U5zHGULLur3E9e6tn2GrpFwQrgvtq29TM3I4vGhks5z2JPLz6xuM_YekCWldsCJzj3lOyLT5dZUKkYmRD3m_egQV9YnY_7mMqnmXuQhwgCVCGXQG0hdP68xNxNZA4mwIjrfjbM/s1600/1614119012135568-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNh-9YE4U5zHGULLur3E9e6tn2GrpFwQrgvtq29TM3I4vGhks5z2JPLz6xuM_YekCWldsCJzj3lOyLT5dZUKkYmRD3m_egQV9YnY_7mMqnmXuQhwgCVCGXQG0hdP68xNxNZA4mwIjrfjbM/s1600/1614119012135568-3.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPEzoHZuVMrWDsIL01hanyhRXbz9HZ6WlYGCPRyoRHrqKLCulObg-p6ZHUVGr9znYX2GC1X_NjUiGuTlhXS0hbf84xecgAG9HA6vvUW4I6plBAVlkqanuoPFYovSko45OTGLfE5gHjPUCY/s1600/1614119003751047-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPEzoHZuVMrWDsIL01hanyhRXbz9HZ6WlYGCPRyoRHrqKLCulObg-p6ZHUVGr9znYX2GC1X_NjUiGuTlhXS0hbf84xecgAG9HA6vvUW4I6plBAVlkqanuoPFYovSko45OTGLfE5gHjPUCY/s1600/1614119003751047-4.png" width="400">
</a>
</div>Ketemu kakak yang kemarin diajarin lipat origami. Kemarin kakaknya dikasih Ben beberapa lembar untuk latihan, ternyata si kakak browsing cara lipat origami dan kasih Ben gajah dan kodok tadi. </div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi29C__bVvbWEh6uZcERKiD3rpAiw3G6H0KpwxqLr5VM1bwZllT3A9AwiVRrc6ZJi47EZgwUMcJ7-qGOQvtHsJsgccQJl2FXDuac2EIYRyycj6J984SjG72NY48EJWfjacdKVPWuMw-0yRu/s1600/1614118994562741-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi29C__bVvbWEh6uZcERKiD3rpAiw3G6H0KpwxqLr5VM1bwZllT3A9AwiVRrc6ZJi47EZgwUMcJ7-qGOQvtHsJsgccQJl2FXDuac2EIYRyycj6J984SjG72NY48EJWfjacdKVPWuMw-0yRu/s1600/1614118994562741-5.png" width="400">
</a>
</div></div><div>Berteman itu menyenangkan ye kan..<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_eYANRKLRXyLKwsMoI9-zqzbMGgdoMZR_fZ4i01IEcpHs09nIh12RHmN9t1wcAHsDfIh2qs5QJprtrbTtuEOLWQ_jOnm3nCpXFZ5WbItYHP5WG85l_LtIFDfdqt-3RYy8LwpDa-EEhWu4/s1600/1614118985119059-6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_eYANRKLRXyLKwsMoI9-zqzbMGgdoMZR_fZ4i01IEcpHs09nIh12RHmN9t1wcAHsDfIh2qs5QJprtrbTtuEOLWQ_jOnm3nCpXFZ5WbItYHP5WG85l_LtIFDfdqt-3RYy8LwpDa-EEhWu4/s1600/1614118985119059-6.png" width="400">
</a>
</div></div><div><br></div><div>Mamak bapak senam, mereka lelarian.. terus rehat.. terus lari lagi..</div><div><br></div><div>Jam 10 ngumpul dengan 3 pasien lain yang juga swab hari ini.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJnCivU8EuRAZEIqkrzB8FhbPEkOvTkCRj3SfzEPOM5sYQ8srr1tRNmvRug2pZkXYV8eJxEVo5waCdExnQIS5zoMx-9lcdo08soe1b-TaAjg7zWxcWzEgKlZvf9YG-qsrm_W4CYNKopVsS/s1600/1614118980563416-7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJnCivU8EuRAZEIqkrzB8FhbPEkOvTkCRj3SfzEPOM5sYQ8srr1tRNmvRug2pZkXYV8eJxEVo5waCdExnQIS5zoMx-9lcdo08soe1b-TaAjg7zWxcWzEgKlZvf9YG-qsrm_W4CYNKopVsS/s1600/1614118980563416-7.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJy9uFFdoApVvkL6iHS_5DiSTYwoqWzYsUhpbPF5CpkxN9V2P92MvBos_j3ocnbbLNLmC7B88Ax7RepRnWf_H0cBCYfd3FlDYaHhR7JQfNxLWGOU8qJU1DDOQ9k15eBDsOJzOy6UkjFc7m/s1600/1614118976270525-8.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJy9uFFdoApVvkL6iHS_5DiSTYwoqWzYsUhpbPF5CpkxN9V2P92MvBos_j3ocnbbLNLmC7B88Ax7RepRnWf_H0cBCYfd3FlDYaHhR7JQfNxLWGOU8qJU1DDOQ9k15eBDsOJzOy6UkjFc7m/s1600/1614118976270525-8.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2dtseKNsaDveVxpRk-1HLyR34gapCnxDZRvRHMX17UaS253CbVjWWa1ScAbVMsu9dxqr4jQUW4zy623rq7kRILrgub5j8Pk4hbYfshEnaz3JA6eHA_d1iObnjPYnb_lgUM5POW-gD7Lwq/s1600/1614118968646842-9.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2dtseKNsaDveVxpRk-1HLyR34gapCnxDZRvRHMX17UaS253CbVjWWa1ScAbVMsu9dxqr4jQUW4zy623rq7kRILrgub5j8Pk4hbYfshEnaz3JA6eHA_d1iObnjPYnb_lgUM5POW-gD7Lwq/s1600/1614118968646842-9.png" width="400">
</a>
</div>Semoga jadi swab terakhir ya, nak.</div><div>Swab sebelumnya untuk anak-anak cuma swab dari mulut/tenggorokan saja. Mungkin karena kemarin ramai, jadi harus cepat-cepat. Kemarin Ben swab hidung dan mulut.</div><div>"Gak sakit sih, cuma keluar air mata aja waktu diputar-putar stick nya di hidung", kata Ben.</div><div>Adek Liv ? Nangis lah.. gak mau buka mulut, akhirnya dibantu 3 petugas lain buat pegangin di pangkuanku, swab dari hidung jadinya dia. ð</div><div>Habis itu minta gendong dan nenen terus.</div><div>Gpp ya, dek.. cari nyaman dl aja.. moga gak trauma sama nakes yaa.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM3PhPhtO_We0jSrMC-ysRU3AVWuxiKLBiVd5wTvF4lYvm4yFmeyh5SRmXFxfigVVnGFXbnSCdzW4o1tDYfHwUFRX9O0C8FMJXU55SXLR0_wz3Awp4loFHG9gnbNAj28NeHsngquloqvJ4/s1600/1614118960472978-10.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM3PhPhtO_We0jSrMC-ysRU3AVWuxiKLBiVd5wTvF4lYvm4yFmeyh5SRmXFxfigVVnGFXbnSCdzW4o1tDYfHwUFRX9O0C8FMJXU55SXLR0_wz3Awp4loFHG9gnbNAj28NeHsngquloqvJ4/s1600/1614118960472978-10.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilEe9J24EcyNZrGRuB9Oh04mI2CI1eQml7-R2Pst0anr_uxuGwufIAfgy9G5-_akHqJ2XWyrraqZXcOB6onHAd7Or-NUq9yE6ulRCd_m66bSfhdRgARsMoKje9aiZ-MShsYy56JnFmv59G/s1600/1614118955050286-11.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilEe9J24EcyNZrGRuB9Oh04mI2CI1eQml7-R2Pst0anr_uxuGwufIAfgy9G5-_akHqJ2XWyrraqZXcOB6onHAd7Or-NUq9yE6ulRCd_m66bSfhdRgARsMoKje9aiZ-MShsYy56JnFmv59G/s1600/1614118955050286-11.png" width="400">
</a>
</div>Sore bangun kesorean gadis kecilnya, tapi abang Ben body clock nya udah wajib jalan pagi sore gitu.. jadinya kita bertiga jalan maghrib.. ðĪ</div><div>Mood harus dijaga.. untuk kewarasan semuanya.. <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji1JTtQsDcgeRaJrfLwGaJBm7oKJuqxw6rgX7mgf5F3lC_Ok4sPvQkI0De4m1vKCJUHjTsEw8PMoY3sNZ8pCU1QKpONmVE6jnNj_pNpNjuIjiJ5vepdKvbviTRx5jqE9Eij0KWESntXV7E/s1600/1614118946320676-12.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji1JTtQsDcgeRaJrfLwGaJBm7oKJuqxw6rgX7mgf5F3lC_Ok4sPvQkI0De4m1vKCJUHjTsEw8PMoY3sNZ8pCU1QKpONmVE6jnNj_pNpNjuIjiJ5vepdKvbviTRx5jqE9Eij0KWESntXV7E/s1600/1614118946320676-12.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2K29wcVnDiW8cSUjiw84V1W3Bsq1uhel5ApP5XyfwvqVF2jYP3LvPPXpcNywyJLEr3df9ijogFGQSBIgsS3pdmEvxQc7pv9dPHJpoUc_bGMcmzVWEAz46qJAEJ4AiA0Y_9tJTUJkcCyH0/s1600/1614118938704553-13.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2K29wcVnDiW8cSUjiw84V1W3Bsq1uhel5ApP5XyfwvqVF2jYP3LvPPXpcNywyJLEr3df9ijogFGQSBIgsS3pdmEvxQc7pv9dPHJpoUc_bGMcmzVWEAz46qJAEJ4AiA0Y_9tJTUJkcCyH0/s1600/1614118938704553-13.png" width="400">
</a></div></div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGLxMN0xaaWhzAv4DnsyXHcUeuxz2IjAqAIqeIu5E3GOO3X6Xo2Sufek5kOkaD9lOWs7-PPL5Y19_gFkVyRJ6EXfA4bzqPcvPk8KfQwujawl1PXVAuGdvTb8SkgFlRKOe9-5h8oRFQXs6Y/s1600/1614118931073359-14.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGLxMN0xaaWhzAv4DnsyXHcUeuxz2IjAqAIqeIu5E3GOO3X6Xo2Sufek5kOkaD9lOWs7-PPL5Y19_gFkVyRJ6EXfA4bzqPcvPk8KfQwujawl1PXVAuGdvTb8SkgFlRKOe9-5h8oRFQXs6Y/s1600/1614118931073359-14.png" width="400">
</a>
</div>Sore kepalaku sakit sekali,.. hampir nyerah minum paracetamol.. tp ingat ini pusing khas karena kelamaan panas2an dan gak langsung minum banyak, ini cuma perlu tidur.</div><div>Tidur lebih awal... semoga hasil swab negatif dan bisa pulang kita. Amin.</div><div><br></div><div>Rabu, 24 Februari 2021</div><div>Bangun pagi terasa lebih segar. </div><div>Anak-anak sehat, bang De sudah tidak batuk dan obat batuknya sudah dihentikan.</div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Aku masih ada batuk tapi jauh lebih membaik dari sebelumnya.</span><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Agak deg-deg an menunggu hasil swab kemarin. </span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Jalan pagi dulu kita biar rileks dikit.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXb1lICjKXc5b6F83p0jjicLaVxn3JNmiflsW0cB1ajC5w7UdLtjIDuqKycYxfePYFJ9ToliIDlo7mcC7ZfgDSC6_dfL9QI8HWzxBhdmAF5xhTQyUx-YRI3VDg4w7WIqXCUpFPFIFW_Jmi/s1600/1614207842577679-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXb1lICjKXc5b6F83p0jjicLaVxn3JNmiflsW0cB1ajC5w7UdLtjIDuqKycYxfePYFJ9ToliIDlo7mcC7ZfgDSC6_dfL9QI8HWzxBhdmAF5xhTQyUx-YRI3VDg4w7WIqXCUpFPFIFW_Jmi/s1600/1614207842577679-0.png" width="400">
</a>
</div><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-pzP5lbHeOkSTtm5OAbZRkx3GYxrpGN6Bi_b0zI1e7LAAT7AvCK7pyVKNDfD3Ztwvs9nLs04Ko8sf0henE3fnoetoXdgv_F50AAwrTSKdTk0JwaRuwaorYAJbNKr1OU3u-GicCIYXWN89/s1600/1614207834421790-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-pzP5lbHeOkSTtm5OAbZRkx3GYxrpGN6Bi_b0zI1e7LAAT7AvCK7pyVKNDfD3Ztwvs9nLs04Ko8sf0henE3fnoetoXdgv_F50AAwrTSKdTk0JwaRuwaorYAJbNKr1OU3u-GicCIYXWN89/s1600/1614207834421790-1.png" width="400">
</a>
</div><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Berharap semua sudah negatif dan kita dapat izin pulang sama-sama. </span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Rasanya sih akan pulang.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Mulai keluarin koper aja cicil-cicil packing. ð</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Namanya juga berharap ye kan.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Kata para senior disini, tradisinya kalau dipanggil pagi biasanya hasilnya negatif dan bisa pulang.. tapi akan lama proses administrasinya/surat keterangan selesai rawat (SKSR). Jadi gak langsung bisa cus pulang juga.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Tapi sampai siang masih belum dipanggil juga, padahal swab sebelumnya CT nya kurang dikit aja punyaku.. punga bang De dan anak-anak udah aman.</span><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Jadi ternyata hasil PCR si covid ini gak hanya sebatas positif dan negatif saja. Tapi ada nilai CT yang menetukan tingkat penularan. Jadi meski masih positif tapi CT nya diatas nilai tertentu (kalau di lab wisma atlet ini : 30) sudah aman untuk pulang karena sudah tidak menularkan. </span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Katanya ibarat kepompongnga aja yang tersisa, si virusnga udah gak ada atau kalaupun ada sudah tidak punya kemanpuan menginfeksi.</span></div><div>Begitu kira-kira penjelasannya.</div><div>Ini kadang-kadang yang kita awam tidak tau dan langsung parno lagi ketika ada yang pulang isolasi masih positif. Gpp wajar parno, namanya juga gak tau. Tapi kalau udah tau nggak usah ngeyel. Kalau takut, tanya CT nya aja. </div><div>Jadi buat kita pasca-covid juga perlu tau status kita, jadi bisa menenangkan sekitar. Tapi kalau udah dikasih tau yang benar dianya masih parno, yawdalah ya bukan bagian kita lagi menenangkan hatinya. Urusannya itu, diluar kendali kita. Mungkin memang dia hobbynya parno. ð</div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Jadi yang sudah dirawat > 10-15 hari disini harapannya itu adalah pulang dengan CT > 30, kalau negatif sekalian ya syukur gitu.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Sampai siang masih belum dipanggil. Kita mati gaya gitu di kamar.. ð aku ding yang mati gaya.. anak-anak seru aja main2.. si abang jg nyanyi2.. akhirnya aku nyuci aja.. bagian dari relaksasi memang nyuci ini.. ð</span><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Jam 3 sore ditelpon suster, katanya hasilnya sudah dikonsulkan ke dokter specialis dan confirmed/acc/diizinkan besok pagi pulang jam 10 karena nunggu administrasi dulu.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Yeyeye.. girang.. ðĪļðĪļð§</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Belum tau CT nya berapa.. tapi kalau udah dapat izin pulang berarti sudah lebih dari 30.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Karena swab sebelumnya CT ku 30 bulat pun belum diizinkan pulang.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Nanya ke suster lagi by WA, minta difotoin hasil swab yang kemarin, dan hasil PCR swabnya :</span></div><div><div style="">Bang De CT 35</div><div style="">Ben CT 36</div><div style="">Liv CT 34</div><div style="">Aku negative</div></div><div style=""><br></div><div style="">Si abang "protes". </div><div style="">"Koq bisa sih..? kemarin swab tanggal 17 ade masih 30,.. koq bisa 5 hari jadi negative ?"</div><div style=""><br></div><div style="">Kasih karunia tentunya.. karena emak2 memang nggak boleh sakit lama-lama mungkin.. âšïļ</div><div style="">CT abang dan anak-anak juga sudah tinggi, jadi amanlah.. tapi nanti setelah pulang tetap dengan prokes.</div><div style="">Si abang sok-sok protes aja.. kita semua senang bisa pulang sama-sama besok.</div><div style=""><br></div><div style=""><div style="letter-spacing: 0.2px;">Susternya mengingatkan "Ibu udah negatif, kalau ke bawah nanti jaga jarak ya.. soalnya banyak yang baru masuk".</div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><br></div><div style="letter-spacing: 0.2px;">Aku menyimpulkan kalimat ini sebagai : meskipun udah bebas covid, jangan ceroboh.. tetap jaga prokes, karena bisa terinfeksi lagi. Jadi jangan sok hebat lah kalau udah negative juga. Status sama.</div><div style="letter-spacing: 0.2px;">Tapi memang jadi merasa berada di sarang penyamun gitu sih jadinya.. ðĪ </div></div><div style=""><br></div><div style=""><br></div><div style="">Kamis, 25 Februari 2021</div><div style="">Semua sehat.. sengaja bangun pagi lebih awal supaya jalan pagi lebih awal sama-sama.. menikmati pagi terakhir di wisma atlet.. berjalan sambil recalling rasa-rasa ketika awal tiba dan mensyukuri semua yang dijalani selama di sini.</div><div style=""><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0Y4y4remZ03fHPEVRrYkCAHlBDOZmc08aN1y03iEdbt6P2cq2IYPz8NhJ_jtSMe0B4iBf_z_DFE7qpZYJFBrie1OhCb2_c2cF8HoWc_hutk1zNHCYv9iVzO1tWT-VsNYwHbEkJF6xeQOr/s1600/1614311502283860-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0Y4y4remZ03fHPEVRrYkCAHlBDOZmc08aN1y03iEdbt6P2cq2IYPz8NhJ_jtSMe0B4iBf_z_DFE7qpZYJFBrie1OhCb2_c2cF8HoWc_hutk1zNHCYv9iVzO1tWT-VsNYwHbEkJF6xeQOr/s1600/1614311502283860-0.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8vDQAU7eR702aK772w3e_103SJdGDaJC1cfnGOwekcGKaLjn9AfgtiEnWfrVVfRpRnIW_2k1o9UnOJpVK15bZmbwwrg_3rclmtCRrMXkMxqtk7qNMqx2teOyxxX_fjsauF9S0dEc2f-tT/s1600/1614311487403347-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8vDQAU7eR702aK772w3e_103SJdGDaJC1cfnGOwekcGKaLjn9AfgtiEnWfrVVfRpRnIW_2k1o9UnOJpVK15bZmbwwrg_3rclmtCRrMXkMxqtk7qNMqx2teOyxxX_fjsauF9S0dEc2f-tT/s1600/1614311487403347-1.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDlTWpnJ4Afdnl4ucuxT4DoI346-dhOqXA6udPQ3kCgX8iD7KW8kR2jk-fPmmRpOLRGmbK-1PxS7xs8Zkzbw4gWWIic9PhJhD9zXlvqtndKQwRT8V4MjWQKWJIR8cjsRoPyFy-gGknlgnv/s1600/1614311477944372-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDlTWpnJ4Afdnl4ucuxT4DoI346-dhOqXA6udPQ3kCgX8iD7KW8kR2jk-fPmmRpOLRGmbK-1PxS7xs8Zkzbw4gWWIic9PhJhD9zXlvqtndKQwRT8V4MjWQKWJIR8cjsRoPyFy-gGknlgnv/s1600/1614311477944372-2.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizaztok3V5jhZn-_Mf2NChyphenhyphen-WmZxLzcabR-EqZbARjqsLWmf6vkG6WqpPJYpMe0oYlcQNCHFPBVzixReN1rH3jSocrkieu8zheimH9jiDxp97pCJfdq__VtEO7PGnHtAkXw0Pubjlp18GF/s1600/1614311471378426-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizaztok3V5jhZn-_Mf2NChyphenhyphen-WmZxLzcabR-EqZbARjqsLWmf6vkG6WqpPJYpMe0oYlcQNCHFPBVzixReN1rH3jSocrkieu8zheimH9jiDxp97pCJfdq__VtEO7PGnHtAkXw0Pubjlp18GF/s1600/1614311471378426-3.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div style="">Akan pulang ke rumah begitu menerima SKSR (Surat Keterangan Selesai Rawat).. menunggu info dari suster.</div><div style="">Jam 12 dapat telepon dari suster bahwa SKSR sudah bisa diambil. </div><div style=""><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi36j0LZvWBJKjDFNADtq_7v8VRl8W1hlXx3dHufUhiGJChoRS_mMeRIb7FQNLvlc5SxUxUxiN5sbu5nl6-D9-3GbTJrZXeeUwoetS6hbwxnrdWSIiRv5PBR4q4Y0IDUTlo1yYZmZzn7rYr/s1600/1614311466831108-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi36j0LZvWBJKjDFNADtq_7v8VRl8W1hlXx3dHufUhiGJChoRS_mMeRIb7FQNLvlc5SxUxUxiN5sbu5nl6-D9-3GbTJrZXeeUwoetS6hbwxnrdWSIiRv5PBR4q4Y0IDUTlo1yYZmZzn7rYr/s1600/1614311466831108-4.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW4vZH1QHEZ-yp5my_rbktaH8-mi9hWsDnyJGbw-s9uBnxd6dhM0RovjsmnrrUke-qLG_DimeOFpvpbwPhJFSuGbVOdXk7F8w6q0kJnDdq78OtK4RQnY41dwqAznTYbkSR3n1DHv5j9JS6/s1600/1614311461301923-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW4vZH1QHEZ-yp5my_rbktaH8-mi9hWsDnyJGbw-s9uBnxd6dhM0RovjsmnrrUke-qLG_DimeOFpvpbwPhJFSuGbVOdXk7F8w6q0kJnDdq78OtK4RQnY41dwqAznTYbkSR3n1DHv5j9JS6/s1600/1614311461301923-5.png" width="400">
</a>
</div>Sah..!</div><div style="">Pulang kita,.. tiket keluar dari "graduation gate" gerbang tower 7 sudah di tangan.</div><div style=""><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKlly0etdJJgSz2n854WMxvhzhzWdZxAUTKlvxXCgQcc1Z4HkvzH09Nhyphenhyphene4A1EYLtvA8Ue3TJTrMcAZbnXmkkFXPgYxpnRbu1rOduaZ2yp3bp08xYnopmOJpWWUVgmBFrHxM-4O2aiz1vT/s1600/1614311451038725-6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKlly0etdJJgSz2n854WMxvhzhzWdZxAUTKlvxXCgQcc1Z4HkvzH09Nhyphenhyphene4A1EYLtvA8Ue3TJTrMcAZbnXmkkFXPgYxpnRbu1rOduaZ2yp3bp08xYnopmOJpWWUVgmBFrHxM-4O2aiz1vT/s1600/1614311451038725-6.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_V9vFfw7h9oBbrXowBcxbLpNZLRjxKyo0qfBsdvgzXOLU1daGb3xGenDyE2J_b9PxmAToSR1n2OKvtMEL36mOuSybOKCpw9hIOY75qnZN-GfraWDSRdhES9Mzbet__t39ScLGPgLKSmAY/s1600/1614315800571320-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_V9vFfw7h9oBbrXowBcxbLpNZLRjxKyo0qfBsdvgzXOLU1daGb3xGenDyE2J_b9PxmAToSR1n2OKvtMEL36mOuSybOKCpw9hIOY75qnZN-GfraWDSRdhES9Mzbet__t39ScLGPgLKSmAY/s1600/1614315800571320-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Semangat sekali jalan menuju gerbang penjemputan.. âšïļ</div><div style=""><br></div><div style=""><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi70kQkNvBFSSPDATdHZGZoZJbEV3qzvrngTi-einIcQDTFkIu7SSlokEhKYnCT5UShLDxiPXNIouRYVe_p9_U2NX326MlZse9Qcl8XsjP8MkPCa-KamBGTbVzDk1N2rnat1aVz5Zsj92Y_/s1600/1614315795099371-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi70kQkNvBFSSPDATdHZGZoZJbEV3qzvrngTi-einIcQDTFkIu7SSlokEhKYnCT5UShLDxiPXNIouRYVe_p9_U2NX326MlZse9Qcl8XsjP8MkPCa-KamBGTbVzDk1N2rnat1aVz5Zsj92Y_/s1600/1614315795099371-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div style=""><span style="letter-spacing: 0.2px;">Dijemput si pudan Barus lagi kita.. seperti sebelumnya dijemput dari rumah ke sini.. alumni wisma atlet juga..</span></div><div style=""><span style="letter-spacing: 0.2px;">Ah.. kalian bikin bibik merasa disayang banget deh. âĪïļ</span><br></div><div style=""><span style="letter-spacing: 0.2px;">Sehat2 selalu ya, nak.. ð</span></div><div style=""><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div style=""><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Mendarat di rumah.</span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Disambut hehijauan dan para bunga yang tersenyum.. âšïļðĨ°</span></div></div><div style=""><span style="letter-spacing: 0.2px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2n-Qta6m2P3nkjfhvJHJV4jbeOJB-KWrIbbK8PxahzCKWg1aHgpp9wY4FOgSIUb8oSzArzJlCmezOoDCq9TmXT6qKh83Xz7dewwPlaIu9mQaTqcZ49D-RCJBPP4CLbDTDAlzmE6JpReS7/s1600/1614315789745143-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2n-Qta6m2P3nkjfhvJHJV4jbeOJB-KWrIbbK8PxahzCKWg1aHgpp9wY4FOgSIUb8oSzArzJlCmezOoDCq9TmXT6qKh83Xz7dewwPlaIu9mQaTqcZ49D-RCJBPP4CLbDTDAlzmE6JpReS7/s1600/1614315789745143-2.png" width="400">
</a>
</div><br></span></div><div style=""><span style="letter-spacing: 0.2px;">Langsung pengen nyabut rumput-rumput liar itu sebenarnya,.. ð tapi tahan nafsu dulu mak.. masih sering tiba-tiba berasa gelap.</span></div><div style=""><span style="letter-spacing: 0.2px;">Masih oleng-oleng dikit sesekali.</span></div><div style=""><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div style=""><span style="letter-spacing: 0.2px;">Update status ke tetangga supaya nggak liar kepo nya.. karena dimanapun tetap akan ada orang yang tidak bisa dipuaskan.. ðĪ</span></div><div style=""><span style="letter-spacing: 0.2px;">Melanjutkan isoman sampai semuanya negatif, meski saat ini CT bang De dan anak-anak sudah dianggap aman.</span></div><div style=""><span style="letter-spacing: 0.2px;">Tetap akan keluar untuk berjemur dengan prokes, tapi masih membatasi aktifitas lain di luar rumah.</span></div><div style=""><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div style=""><span style="letter-spacing: 0.2px;">Bersyukur untuk semuanya.. pengalaman ini.. perjalanan ini.. orang-orang (teman2, para sahabat, dan keluarga) yang menolong dan menemani... kita yang saling memiliki.. DIA yang selalu ada dengan caraNYA.</span></div><div style=""><span style="letter-spacing: 0.2px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-Z3Woaebb0Pi9FpBIMUROweucN6eHgBxBM9vjEk9rY2zlbwTwR4uRe_oA2xXXNzlzASjOSL2HeUdOKnT0wWDhVtfYy1PC35zlxHRznsViL3oe8AjwB6e_nyVpVKevv3jhlNslp1Y-LCmm/s1600/1614315784630130-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-Z3Woaebb0Pi9FpBIMUROweucN6eHgBxBM9vjEk9rY2zlbwTwR4uRe_oA2xXXNzlzASjOSL2HeUdOKnT0wWDhVtfYy1PC35zlxHRznsViL3oe8AjwB6e_nyVpVKevv3jhlNslp1Y-LCmm/s1600/1614315784630130-3.png" width="400">
</a>
</div><br></span></div><div style=""><div>Senang melihat bebungaan dan rerumputan yang dirawat oleh-NYA. </div><div>Just like us.</div><div>.</div><div>Home sweet home.</div><div>We're home. It's nice.</div><div>It's a truly blessing.</div></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-50942892381223857562021-01-21T18:36:00.001+07:002021-02-18T22:34:02.881+07:00Lukisan Ben<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5RTOTArfHqd10hnFVR7b6FzsF1L27TFPPhDmeSrjMPRyu0kWJjSOnzLzRBjQBS2S-d6w4FOypo8uAOvShis4r_bZV6NhBnnFVo35gB4IjHlVkldYgOMgScbL2Rd1ifW70uCjUvqSb0-cj/s1600/1611228976732686-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5RTOTArfHqd10hnFVR7b6FzsF1L27TFPPhDmeSrjMPRyu0kWJjSOnzLzRBjQBS2S-d6w4FOypo8uAOvShis4r_bZV6NhBnnFVo35gB4IjHlVkldYgOMgScbL2Rd1ifW70uCjUvqSb0-cj/s1600/1611228976732686-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Mumet dengan kerjaan hari ini sampai nggak nyadar kapan Ben menggambar ini dan menaruhnya di rak depan mataku.. ð</div><div>.</div><div>Tapi setelah kuperhatikan gambar ini, menenangkan sekali.. ð</div><div>.</div><div>It's priceless, son.. you make my day much much much better.. ð</div><div>.</div><div>Setelah ketemu Ben dan mama bilang kl gambar itu menenangkan hati mama yg lelah, Ben cerita itu gambar apa.</div><div><br></div><div>* Itu mataharinya ada dua kalau mama lihat itu ada panahnya ke atas, maksudnya mataharinya tadi masih di bawah tapi dia lama-lama jadi ke atas.. ke arah langit yang biru itu;</div><div>* Hijau itu tanah lebar yang ada hijau-hijau tanamannya (padang rumput kali ya maksudnya ð);</div><div>* Terus itu ada pohon apel yang banyak buahnya.. coba mama lihat, abang sengaja bikin ada 1 yang bentuknya beda dengan yang lain.. mama bisa temukan yang mana yg beda ? Terus coba mama lihat abang gambar ada akarnya juga lho.. mama bisa lihat akarnya..? (kudu di zoom keliatan akar menjuntai2);</div><div>* Itu di jauhan ada kapal besar dia ngapung di laut.. terus kapal itu mau nabrak batu besar, tapi di situ ada kapal kecil yang selamatin kapal besar itu supaya nggak nabrak batu.. kapal kecil itu dorongin kapal besar itu jadi nggak nabrak batu.. (ðĪ).</div><div>.</div><div>Baiklah.. abang yang punya gambar, abang yang punya cerita.. mamak percaya dan menikmati saja.. ðĨ°</div><div>.</div><div>Dan setelah kuinngat-ingat ternyata itu tadi pagi Ben mau buat kayak buku gitu, kertas A4 dilipat 2 memanjang, gambar ini jadi halaman depan. Apa boleh buat si adek kepo dan gak sengaja merobek sisi lainnya.. dan abang yang pemaaf ini bilang : gpp, dek.. abang masih bisa buat dia jadi yang lain.</div><div>.</div><div>Ingin kuingat hari ini.. âĪïļ</div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-35184200718974926902020-12-10T11:51:00.000+07:002021-01-25T12:03:06.905+07:00Mengenal Filosofi Charlotte Mason <p dir="ltr">Tak terasa kelas mingguan pengenalan metode CM selama 6 bulan sudah selesai.<br>
.<br>
Thanks mbak <span style="background-color:#2D88FF;">Arum Wulandari</span> yang sudah memfasilitasi.. ð dan teman-teman seperjalanan.. ð<br>
.<br>
Yang tadinya gelap banget don't know what to do and how to start, jadi agak2 terang (tetap perlu terus belajar mandiri - dan lebih baik tetap dalam komunitas).<br>
.<br>
6 bulan ? Lama amat ? Ngapain aja ?<br>
Aih.. masih kurang itu.. haha..<br>
.<br>
Di awal2 kami belajar mengenai filosofinya.. bahas buku Home Education Vol.1 CM.. beberapa bulan.. 2jam seminggu koq..ð <br>
Seperti kebanyakan teman2 lainnya, sempat mikir kenapa tentang proses belajarnya belum disebut ya.. ? Coba2 langsung intip kurikulumnya, koq makin mumet.. koq bukunya banyak amat.. tebal pula.. mungkinkah ? Sanggupkah aku ? ðĪĢðĪĢ<br>
.<br>
Tp belajar untuk setia mengikuti saja dl.. dan di perjalanan jadi paham kenapa perlu belajar filosofinya dulu... karena setelah tau filosofinya nanti akan menemukan metode yang pas untuk rumah masing2.<br>
Dimulai belajar otoritas tertinggi tetap pada Allah, dan melatih beberapa kebiasaan anak (attention, obedience, thinking, perfect execution, dll..) yang akan menjadi modal ketika masa belajarnya tiba.<br>
Membangun dasar dan rel di awal pasti tidak mudah dan tapi harus dipastikan kuat dan dibangun dengan hati-hati.<br>
.<br>
Menemani anak bertumbuh sambil ibu juga bertumbuh.<br>
Dan sebelum melatih anak, ibu juga perlu melatih diri.. <br>
Sebelum minta anak narasi, ibu juga harus buat narasi tiap habis sesi.. ðĪĢðĪĢ dan setelah tau itu nggak mudah, ekspektasi ke anak pun akan menyesuaikan.. ðð<br>
.<br>
Aku sudah kepoin metode CM ini sejak 3 tahun lalu.. tp ya gitu, cuma sebatas kepo. Somehow (atas izin-NYA) di masa pandemi covid ini situasi mengarahkan untuk mengenal lebih dekat, dan mengirim pertemanan yang membuat lebih bersemangat untuk menjalaninya.<br>
Benar-benar bersyukur untuk itu.<br>
.<br>
Belajar bahwa pendidikan itu adalah atmosfir, disiplin dan ide-ide hidup.<br>
.<br>
Ya, tak ku tau kan hari esok.. tp keyakinan yang ditumbuhkan-NYA hari ini kujalani dulu saja..<br>
Eh, bukan ku.. tapi kita.. (kata ibu di kalimat2 di atas memaksudkan untuk bapak juga) ðð<br>
.<br>
Tuhan mampukan untuk terus bertumbuh yaa..ðð<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmGCZzOwPCeK1L1Bmh2ns6vwCfs3Aslp3vZvjhyRtwCOyUUWfkcrlSj6UoPQrPK7QGJ1lOdo8wKE63m3vN9rhBtMZe_-NOi1ODomU_-tHQWJzNxKH9NUhDemW713KOFfX9NBskzBGfiumF/s1600/1611550292010883-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmGCZzOwPCeK1L1Bmh2ns6vwCfs3Aslp3vZvjhyRtwCOyUUWfkcrlSj6UoPQrPK7QGJ1lOdo8wKE63m3vN9rhBtMZe_-NOi1ODomU_-tHQWJzNxKH9NUhDemW713KOFfX9NBskzBGfiumF/s1600/1611550292010883-0.png" width="400">
</a>
</div></p>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-17739132688322374032020-12-07T13:36:00.001+07:002020-12-07T13:36:11.346+07:00Home Education (23) - Hati Nurani<p><span style="background-color: white; color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Minggu lalu belajar tentang kehendak, dan kali ini diingatkan bahwa ada yang lebih powerfull dari kehendak. Kehendak memang </span><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">menentukan, tapi ada hati nurani (conscience) yg lebih tinggi untuk menghakimi diri akan apa yang dilakukan itu.</span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Orangtua memegang peran terpenting dalam melatih hati nurani anak. Menanamkan nilai-nilai kebenaran dan moral yang menjadi "alarm" dalam hidup. Kita percaya ada kasih karunia Allah yang berkuasa atas segala sesuatunya, yang mungkin mengubah hidup seseorang. Tapi itu tidak menjadi alasan bagi orangtua untuk merasa "cukup berdoa saja agar anaknya beroleh kasih karunia" dan mengabaikan kewajibannya untuk mengisi gudang moral anak dengan hal-hal baik dan melatih hati nuraninya. Kasih karunia itu kedaulatan Allah, suka-sukanya Allah memberi ke siapa, jadi bagian orangtua haruslah tetap melatih hati nurani anak sedini mungkin.</span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Yang sering terjadi adalah orangtua mengira bahwa hati nurani itu bawaan lahir dan berkembang seperti halnya pertumbuhan manusia sehingga tidak merasa ada yang perlu disentuh/dilatih seolah hati nurani itu sempurna. Padahal tetap perlu dilatih. dengan memberi nilai-nilai moral yang baik.</span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Hati nurani itu bisa salah, bisa dimanipulasi, tapi dia kuat.</span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Hati nurani anak bisa dilatih sejak dari bayi, asalkan orangtua memberi sinyal yang jelas dan tidak membingungkan anak. Misalnya di anak bayi. Ekspresi muka kita yang berubah ketika anak melakukan ini atau itu akan membuat mereka tau mana yang baik (disenangi) dan mana yang tidak baik, dan sebenarnya anak akan memilih menyenangkan orangtuanya. Karena itu orangtua harus jelas dalam bersikap. Jangan sampai memberi respon yang sama ketika anak melakukan hal yang baik juga hal yang tidak baik, karena itu akan memberi ketidakjelasan bagi anak.</span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Sama halnya seperti kehendak yang belum kuat dalam diri anak, </span><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">hati nuraninya juga masih belum terbentuk benar. Karena itulah orangtua perlu melatihnya. Salah satu caranya bisa dengan m</span></span><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">engajarkan dengan memberi ide2 melalui living book mengenai nilai2 yang baik dan sebaliknya.</span></p><p><br /></p><div style="background-color: white; color: #005495; font-family: Molengo; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">#HomeEducation</span></div><div style="background-color: white; color: #005495; font-family: Molengo; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;"><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#CharlotteMasonSeries</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#OnlineDiscussion</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#RefleksiNarasi</span></div></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-35634767554182837952020-11-30T13:07:00.001+07:002020-11-30T13:07:26.128+07:00Home Education (22) - Kehendak yang Terlatih<p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">[The Kingdom of Mansoul is Charlotte Mason's way of explaining how we use our will to control our impulses and actions. The place that those things originate is within us, in our souls. So she calls this the Kingdom of Mansoul--the inner person within each of us.]</span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">CM menggambarkan jiwa manusia ibarat sebuah kerajaan dimana<b> kehendak</b> (will) kita menjadi pengendali setiap <b>respon</b> dan <b>tindakan</b> kita. </span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Setiap anak di usia tertentu memiliki kewajiban untuk mengatur kerajaan jiwa nya (governing the Kingdom of Mansoul), dan tugas orangtua lah untuk mengajarkan anak untuk hal itu dan bagaimana cara melakukannya. mengatur kerajaan jiwa seperti halnya mengatur kota dengan aturan yang baik.</span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Kehendak (will) memegang peran terpenting dan harus dilatih agar kehendak ini terbiasa menggunakan otoritasnya. Dengan kata lain kehendak haruslah kuat agar bisa mengendalikan tindakan dalam diri.</span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Di orang-orang tertentu yang sejak lahir hidupnya mudah dan terfasilitasi dengan sangat baik mungkin dampak kehendak yang kuat tidak terlalu terlihat, tapi jika diamati tetap terlihat bedanya yang berkendak kuat dengan yang tidak. Dan tingkat intelektual yang tinggi sesorang tidak menjamin bahwa orang tersebut mempunyai kehendak yang kuat.</span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Kekuatan karakter seseorang berawal dari kehendak yang kuat. Kehendak yang dilatih membangn tekad yang kuat yang bisa mengarahkan hidupnya sendiri.</span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Tanpa kehendak yang kuat anak bisa ikut arus saja.. perlunya kita melatih kehendak anak karena suatu saat anak akan jauh dari kita. Ketika dibawah otoritas kita, kita bisa bisa meneguhkan will nya.. kalau sudah jauh dari kita ? </span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Kehendak harus dilatih, harus diberi makan layaknya anggota tubuh lainnya. Kehendak mengendalikan nafsu dan emosi, mengarahkan hasrat/keinginan ke saluran yang tepat, dan mengatur nafsu/selera jasmani. </span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Ada kesalahpahaman yang umum terjadi di masyarakat dalam menilai anak/orang yang memiliki kehendak kuat. Seringkali anak yang ngotot-an, mudah tantrum jika keinginannya tidak tercapai dianggap sebagai seseorang yang memiliki kehendak yang kuat. Padahal justru itu menandakan bahwa anak tersebut kehendaknya lemah atau malah tidak punya kehendak, sehingga tidak bisa mengendalikan dirinya. </span><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Menyangka "kengototan anak untuk memberontak" adalah "will yg kuat" padahal justru tidak punya kehendak, dan itu perlu dilatih. Di bagian ini aku teringat diskusi Vol-1 awal-awal mengenai "habit is ten nature". Semua bisa dilatih karena habit bahkan bisa mengubah nature seseorang.</span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Jadi ingat ketika Liv di usia 2. Mudah tantrum, gampang ngambek, dan jika keinginannya tidak dipenuhi maka dia akan nangis dan tidak mau beranjak. Mamaku sempat bilang sepertinya ini orangnya berkemauan keras. Ternyata bukan ya memang.. haha. Bersyukur kalau saat itu kita sepakat untuk tidak menurutinya dan setiap kali kengototannya berulang dia tidak dituruti tp setelahnya diberi tau bahwa itu tidak seharusnya. Sekarang jauh lebih mudah mengkomunikasikan apapun dengannya dan hampir tidak pernah tantrum lagi.</span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Anak yg tidak punya kehendak/will seperti ditaruh ke kuda tanpa kekang.. diombangambingkan oleh hasrat dirinya sendiri.</span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;"><br /></span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Kehendak bisa mengatur moral dan tindakan kita, tapi kehendak bukan moral. Melihat motif adalah penting agar kehendak tidak dipakai untuk hal yang tidak baik. </span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Kemampuan mengatur dirinya sendiri akan membedakan orang yang efektif atau tidak. Menohok sekali bagian ini. Bahwa kitapun perlu menguji dan melatih kehendak kita sambil melatih kehendak anak.</span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Berulang CM mengingatkan untuk melatih kehendak anak. Kita percaya keberadaan Tuhan dan kasih karunia, </span><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Kasih karunia itu ada, tapi latihan kehendak yang diberikan pada anak akan membuatnya lebih mudah untuk "kembali" ke jalur.</span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Lalu bagaimana melatih kehendak ?</span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Kehendak/will dilatih dengan pengalihan pikiran.. melatih dia mau memikirkan yang mana.</span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Beberapa cara yang bisa dilakukan:</span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">1. Incentives. Hadiah (Konsekwensi alami). </span></span><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Menolong anak menyadari bahwa dia akan mendapat sesuatu (konsewensi alami) yang dia sukai kalau dia bisa mengendalikan diri</span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">2. Diversion. Melatih untuk d</span><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">engan sadar memilih untuk tidak memikirkan hal yg "tidak penting". Nanti dia bisa melihat kembali rasa yg "ditinggal" tadi, dan melihat bahwa dia "menang" </span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">3. Change of Thought. Memikirkan sesuatu yang menyenangkan, ditengah hal yang tidak disukai, mencoba mencari pikiran lain yang lebih menyenangkan untuk diingat. Misal ketika terjebak dalam rutinitas yang membosankan, memikirkan hal lain yang kita sukai sambil menghidupi rutinitas itu akan memberi energi barudengan begitu akan bisa menjalani rutinitas itu dengan gembira.</span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Dengan anak kita perlu melakukan konfirmasi emosi, dengan begitu kita bisa melatih anak untuk mengalihkan pikirannya.</span></span></p><div style="letter-spacing: 0.2px;"><font color="#800180" face="georgia"><span style="font-size: 14.85px;"><br /></span></font></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">#HomeEducation</span></div><div style="color: #005495; font-family: Molengo; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;"><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#CharlotteMasonSeries</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#OnlineDiscussion</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#RefleksiNarasi</span></div></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-16166871505899903632020-11-23T07:48:00.002+07:002020-11-23T08:37:49.696+07:00Home Education (21) - Seni<div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Sesi 21 ini belajar tentang seni.</span><br /></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;"><br /></span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><font color="#800180" face="georgia"><span style="font-size: 14.85px;">Pada dasarnya anak sudah memiliki keindahan dalam diri dan benaknya. Karena itu di anak-anak kita hanya perlu memfasilitasi hal teknisnya saja, dan bagaimana mereka mau menuangkan dan mengembangkan yang ada pikirannya - berilah ruang.</span></font></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><font color="#800180" face="georgia"><span style="font-size: 14.85px;"><br /></span></font></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><font color="#800180" face="georgia"><span style="font-size: 14.85px;">Dalam hal seni menggambar atau mewarnai, biarkan anak menggunakan cat air di atas kanvas atau kertas gambar dan menorehkan kombinasi warna sesuai yang mereka sukai.</span></font></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><font color="#800180" face="georgia"><span style="font-size: 14.85px;"><br /></span></font></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><font color="#800180" face="georgia"><span style="font-size: 14.85px;">Ketika beraktivtas dengan tanah liat, salah satu yang bisa dilakukan misalnya menaruh satu objek di depan anak, lalu memintanya untuk membuat bentuk seperti yang ada di depannya, dan biarkan anak berkreasi dengan itu.</span></font></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><font color="#800180" face="georgia"><span style="font-size: 14.85px;"><br /></span></font></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Untuk seni musik, jika orangtua tidak cukup punya keahlian yang cukup mengajarkan dasar-dasar musik maka sebaiknya mencarikan pengajar yang cukup ahli di bidangnya, agar anak bisa mendapat dasar-dasar yang benar sejak awal.</span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><br /></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Untuk hasta karya, usahakan agar aktivitas yang dilakukan anak adalah sesuatu yang bermakna dan bukan sesuatu yang sementara - misal aktivitas dengan kertas yang kemudian dibuang - melainkan sesuatu yang layak disimpan / dipajang.</span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><font color="#800180" face="georgia"><span style="font-size: 14.85px;"><br /></span></font></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">#HomeEducation</span></div><div style="color: #005495; font-family: Molengo; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;"><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#CharlotteMasonSeries</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#OnlineDiscussion</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#RefleksiNarasi</span></div></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-52753099674062908962020-11-14T11:12:00.020+07:002020-11-16T13:52:37.279+07:00Home Educatiion (20) - Sejarah dan Bahasa<p><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Ketika belajar sejarah, anak tidak hanya perlu mengetahui sejarah bangsanya sendiri tapi juga bangsa-bangsa di dunia.</span></p><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">Menyediakan living book mengenai berbagai peradapan dan banyak tokoh di dunia akan memberi ide di benak anak tentang hal-hal yang pernah hidup di masa lalu.</span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><br /></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px;">Jika memungkinkan, sebaiknya memilih buku-buku sejarah yang ditulis atau diinspirasi oleh orang yang hidup di masa sejarah yang diceritakan itu. </span></span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px;"><br /></span></span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px;">Mengenai belajar bahasa Inggris, lebih baik mengawalinya dengan grammar latin daripada English grammar. Anak-anak tidak perlu terlalu dini belajar grammar. Pengenalan kata-kata yang bermakna dalam </span></span><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">kalimat seder</span><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;">dana akan lebih mudah diterima anak. </span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><font color="#800180" face="georgia"><span style="font-size: 14.85px;"><br /></span></font></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">#HomeEducation</span></div><div style="color: #005495; font-family: Molengo; font-size: 14.85px; letter-spacing: 0.2px;"><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#CharlotteMasonSeries</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#OnlineDiscussion</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#RefleksiNarasi</span></div></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-29514091352301654762020-11-09T04:14:00.002+07:002020-11-16T11:12:44.248+07:00Home Education (19) - Geografi dan Sejarah<p style="letter-spacing: 0.2px;"><br /></p><p style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Geografi masih berkaitan dengan science, tapi lingkupnya lebih luas.</span></p><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Hal yang paling menarik dari geografi adalah ketika memperlajarinya akan seperti mengisi anak-nak dengan ide dan memberi gambar-gambar di benak anak-anak.</span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;"><br /></span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Seringkali belajar geografi disampaikan dalam bentuk hafalan dan itu menjadi kurang menarik untuk dipelajari.</span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">CM menyarankan l</span><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">angkah praktis untuk memulai belajar geografi ke anak dan lagi-lagi dimulai dari nembawa ke luar ruangan dan membangun kebiasaan mengamati. </span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Nantinya ini akan menolong anak lebih mudah belajar mengenai pula-pulau bahkan yang di tempat yang jauh sekalipun.</span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;"><br /></span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Asupan buku-buku yang memberi ide akan sangat menolong ketika belajar mengenai geografi ini.</span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;"><br /></span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Hal sederhana yang bisa dilakukan adalah dimulai dari hal yang ada disekitar rumah, yang tidak asing bagi anak. Mengenai batas wilayah, posisi / letak benda / lokasi tempat, membuat denah rumah atau lokasi tempat yang ada di sekitar.</span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;"><br /></span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Nantinya dengan belajar geografi ini anak akan bisa membayangkan berada di suatu tempat yang jauh dari tempat dia berada, di masa yang berbeda dengan masa di mana dia berada. </span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Hm,.. membayangkannya saja sudah seru ya. </span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;"><br /></span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><font color="#800180" face="georgia"><span style="font-size: 14.85px;">CM menyarankan anak untuk sudah membaca sejumlah buku bagus tentang banyak tempat di dunia. Ini akan membangun ketertarikan anak tentang banyak tempat dan makin menyukai membaca buku.</span></font></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><font color="#800180" face="georgia"><span style="font-size: 14.85px;"><br /></span></font></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><br /></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-35640140200393629562020-11-01T21:06:00.001+07:002022-04-01T10:50:59.421+07:00Kenapa Homeschooling ?<div>"Kenapa tidak ?"</div><div><div>Jawaban yang tidak menjawab ketika ada yang menanyakan kepadaku dengan segala keheranan, kenapa kami memutuskan anak-anak homeschooling. ðĪ</div><div><br></div><div>Aku paham kalau lingkungan sekitarku akan ada yang menentang dan merasa ini hal yang tidak biasa, karena untuk meyakinkan suamipun aku perlu waktu yang tidak sebentar.</div><div><br></div><div>Alasanku sebenarnya simple.</div><div>Aku ingin anak-anakku memiliki masa kecil yang tenang dan menyenangkan..<span style="letter-spacing: 0.2px;"> </span><span style="letter-spacing: 0.2px;">ðĪ</span><span style="letter-spacing: 0.2px;"> juga belajar dengan merdeka bukan karena nilai, like, dan tepuk tangan.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Aku tidak ingin anak-anakku direcoki keriwehan bangun subuh, mandi, berangkat, perjalananan yang terlalu awal agar tidak telat, untuk kemudian berada di suatu tempat yang disana juga dia harus mengantri puluhan anak lain untuk diperhatikan dan di dengar beberapa menit (kalaupun ada). </span></div><div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Rasanya tidak ada sekolah formal yang ada di sekitar yang bisa sejalan dengan visi pendidikan yang ingin kami terapkan ke anak-anak.</span></div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Memilih untuk tidak menjadi bagian sistem yang nantinya disitu akan ngomel-ngomel karena merasa kurang ini dan itu tapi seperti tidak bisa berbuat apa-apa.</span></div></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Rata-rata sekolah formal yang aku tau sistemnya sama.. Untuk tingkat kelas 1&2 SD setiap kelas akan berisikan 1-2 guru untuk sekitar 40 anak selama +-2jam. </span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Pelajaran akan terus dilanjutkan sesuai silabus baik anak bisa/paham atau tidak, d</span><span style="letter-spacing: 0.2px;">engan harapan semua bisa punya skill yang sama untuk tingkat kelas yang sama dan diukur dengan tugas dan ujian. Yang pada akhirnya tujuan belajar anak (dan orangtua) adalah nilai/bisa mengerjakan soal.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Masih ada alasan-alasan lain.</span></div><div><div style="letter-spacing: 0.2px;"><br></div></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Bukan keputusan singkat juga ini.. </span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Aku bukan penyinyir sekolah formal karena akupun dulunya sekolah formal, tapi jika kuingat aku tidak mengingat cukup kuat apa yang kupelajari di sekolah, karena belajar yang sebenarnya adalah ketika aku di rumah.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Yang kuingat tentang sekolah hanya suasana pertemanan, situasi dan lingkungan sekolah.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div>Secara akademis yang kuingat adalah bagaimana almarhum bapak mengajarku belajar di rumah dan melatih untuk suka belajar.. 9 tahun yang menyenangkan.. beliau meninggal di usiaku 9.</div><div>Menurutku itu dasar yang cukup kuat..</div><div>Tidak mengecilkan peran guru2 ya.. ini konteksnya tentang apa yang ku alami dan yang memicu pikiran ini.</div><div><br></div><div>Ketika anak2 masih belum usia akademis aku sudah berkeinginan suatu saat anakku mau homeschooling saja.. tapi rasanya tidak tau memulai dari mana dan belum terlalu yakin juga karena aku masih kerja di luar rumah dan belum rela melepas pekerjaan yang aku suka.</div><div><br></div><div>Aku terus mengundur waktu sekolah Ben, pengennya kl memang akan sekolah formal nanti langsung SD saja di usia 7.. tp sempat merasa mustahil karena biasanya (info yang kutau saat itu) TK adalah wajib setidaknya 1 tahun, untuk adaptasi persiapan ke SD.</div><div>Karenanya aku menyerah untuk homeschooling dan kami sempat daftarkan Ben ke TK B untuk start di 2020 saat usianya 6.</div><div><br></div><div>Somehow, pandemi datang... Ini seperti blessing in disguise.. di masa inilah aku merasa perlu menguji ulang keputusan memasukkan ke sekolah formal.. karena kantor memberlakukan WFH... dan kebetulan (lagi) seorang teman yang kukenal baik membuka kelas diskusi salah satu metode homeshooling yang juga aku tertarik.</div><div>Terlalu banyak kebetulan menurutku bukan kebetulan,.. terlalu naif memang kedengadarannya kalau kubilang aku merasa Allah yg mengarahkan situasi ini.. tapi aku memang merasa begitu.</div><div><br></div><div>Mencoba mengenal lebih dekat tentang homeschooling dengan metode CM dan aku makin merasa ingin untuk menerapkannya untuk anak-anak. It's like "Aha Moment".</div><div>Akan bisa mengatur sendiri kurikulum yang akan dipelajari, dengan metode yang bisa diatur sesuai kebutuhan dan situasi yang ada selama prinsipnya tetap dipegang.</div><div>Beberapa bulan berjalan mengenal homeschooling, untuk pertama kalinya aku merasa rela meninggalkan pekerjaan di kantor untuk mendampingi pendidikan anak-anak.. tentunya aku masih akan tetap bekerja/berkarya dengan waktu yang lebih fleksibel tapi tetap membuatku bertumbuh.. bukan hanya jadi penunggu rumah.. ðĪ</div><div><br></div><div><div>Keinginanku sederhana.</div><div>Aku hanya ingin anak-anakku bisa belajar dan berkreasi sepenuh hati menikmati setiap proses dan hasilnya, tanpa harus berpikir bahwa yang mereka kerjakan akan dinilai dengan angka (nilai atau jumlah like) dan tepuk tangan.</div></div><div>Juga menolong anak-anak sejak awal untuk berlatih kebiasaan-kebiasaan baik secara fisik maupun mental, dengan harapan mereka bertumbuh menjadi manusia yang mengenal dirinya (tau apa yang dia inginkan dan bagaimana mengendalikan dirinya menghadapi aneka sistuasi), mengenal dan mengandalkan Allah, juga peduli dengan dunia/lingkungan dimana dia ditempatkan.</div><div><br></div><div>Belum tau ke depannya akan seperti apa, tapi setidaknya untuk saat ini aku yakin menjalani ini.. mengimani bahwa kami bisa beradaptasi dengan jalan ini.</div><div>ððŧð</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHRmoFhzeNQcmVm0YcnPvcUwyyQyeTTSD7EjRlUmV44IQZHFoX_ISF-8XTAv-Not44SyFPIFHn8NgQ-aKH3qJUorn8h_Q3X8MZeKwyzLg6OBvw6Z9pxr0vamV3oM9XMR4cnLgkp8bF153u/s1600/1618133474296210-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHRmoFhzeNQcmVm0YcnPvcUwyyQyeTTSD7EjRlUmV44IQZHFoX_ISF-8XTAv-Not44SyFPIFHn8NgQ-aKH3qJUorn8h_Q3X8MZeKwyzLg6OBvw6Z9pxr0vamV3oM9XMR4cnLgkp8bF153u/s1600/1618133474296210-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJrmyu_u4PDjbRfFZgF-XdTOFvLrFCIguRyM_29irHsRw3K33m8KmcGEaMkqFjV6G1DR5FCd09b5JsVh854EklFigEuwqvWPRs6WfMOL2R_c351oCoWE5oNtQrvzMm0niZaWmZ6Apt-x9w/s1600/1618135658663987-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJrmyu_u4PDjbRfFZgF-XdTOFvLrFCIguRyM_29irHsRw3K33m8KmcGEaMkqFjV6G1DR5FCd09b5JsVh854EklFigEuwqvWPRs6WfMOL2R_c351oCoWE5oNtQrvzMm0niZaWmZ6Apt-x9w/s1600/1618135658663987-0.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3kTKyYwySIxeZ8iAQ3YIoPWAXIOy22sNNVsiGLIFq04_1yodJ9sdW1I3tbkLg33hUrVdORxLzypnIQR4bM7F1iRulK23xY94xSrJT-b0H7wIO1iHWs9WpmrCZG8EfcEuJYudNZIP2E28M/s1600/1618148001666173-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3kTKyYwySIxeZ8iAQ3YIoPWAXIOy22sNNVsiGLIFq04_1yodJ9sdW1I3tbkLg33hUrVdORxLzypnIQR4bM7F1iRulK23xY94xSrJT-b0H7wIO1iHWs9WpmrCZG8EfcEuJYudNZIP2E28M/s1600/1618148001666173-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHRmoFhzeNQcmVm0YcnPvcUwyyQyeTTSD7EjRlUmV44IQZHFoX_ISF-8XTAv-Not44SyFPIFHn8NgQ-aKH3qJUorn8h_Q3X8MZeKwyzLg6OBvw6Z9pxr0vamV3oM9XMR4cnLgkp8bF153u/s1600/1618133474296210-0.png" width="400">
</div><br></div></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-4110250475104913642020-10-28T21:15:00.132+07:002020-11-09T04:14:51.995+07:00Home Education (18) - Ilmu Pengetahuan Alam (Science)<p><span style="background-color: white; color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Science / Ilmu Pengetahuan Alam</span></p><p><span style="background-color: white; color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Berbicara mengenai natural science diingatkan lagi mengenai membangun kebiasaan mengamati pada anak. Kehidupan di luar ruangan akan menjadi kunci utama dari belajar science. karena ketika sering berada di alam maka anak akan secara alami banyak mengamati lalu muncul pertanyaan-pertanyaan di benaknya. Orangtua perlu memberi kesempatan luas untuk anak-anak bisa menikmati alam supaya secara alami anak mengalami ketertarikan dengan sekitar. J</span></p><p><span style="background-color: white; color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Pertanyaan yang paling sering muncul di Ben dan Liv adalah : </span><span style="background-color: white; color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">kenapa air yang di sana diam saja, tapi yang di sana cepat sekali lewatnya ? kenapa awan bisa bergeser ? kenapa di bawah kaki kita ada yang hitam ikutin gerakan-gerakan kita ? kenapa kaki seribu kalau dipegang dia melingkar ? kenapa tanaman itu kl dipegang dia jadi menutup ? (putri malu).</span></p><p><span style="background-color: white; color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Diingatkan kembali agar kita orangtua tidak perlu terburu-buru untuk menjawab segala pertanyaan itu (tapi tetap harus punya referensi yang baik untuk memancing ide anak menjawab pertanyaan-pertanyaan, karena seringnya kita pun tidak tahu jawabannya ð). </span></p><blockquote><p><span style="background-color: white; font-size: 14.85px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia;">"The truth is, people who have never become interested in science can never appreciate most of the beauty that </span></span><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px;">surrounds them."</span></span></p><p></p></blockquote><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px;">Menurut CM, seperti apa seorang anak nantinya sangat tergantung dari seberapa banyak pengalaman nyata yang dialaminya dan seberapa bayal dia mengamati sesuatu dengan seksama/penuh perhatian/berpikir. Orang yang tidak tertarik dengan alam (dan segala kebiasaan benda di alam) mungkin akan kesulitan juga menemukan hal-hal yang menarik di sekitar.</span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px;">Anak-anak akan bisa memahami ilmu pengetahuan alam karena semua yang terjadi di alam ada keteraturan di dalamnya dan ada hukum alami yang mengaturnya dan itu bisa dipahami. </span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px;"></span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Ada bacaan <a href="https://www.amblesideonline.org/TheSciencesHolden.shtml" target="_blank">"The Science"</a> yang disarankan untuk menolong anak belajar science. </span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;"><br /></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Geography / Geografi</span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Geograsi masih berkaitan dengan ilmu pengetahuan alam, tapi lingkupnya lebih luas.</span></p><div><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Hal yang paling menarik dari geografi adalah ketika memperlajarinya akan seperti mengisi anak-nak dengan ide dan memberi gambar-gambar di benak anak-anak.</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;"><br /></span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Seringkali belajar geografi disampaikan dalam bentuk hafalan dan itu menjadi kurang menarik untuk dipelajari.</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">CM menyarankan l</span><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">angkah praktis untuk memulai belajar geografi ke anak dan lagi-lagi dimulai dari nembawa ke luar ruangan dan membangun kebiasaan mengamati. </span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Nantinya ini akan menolong anak lebih mudah belajar mengenai pula-pulau bahkan yang di tempat yang jauh sekalipun.</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;"><br /></span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Asupan buku-buku yang memberi ide akan sangat menolong ketika belajar mengenai geografi ini.</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;"><br /></span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Hal sederhana yang bisa dilakukan adalah dimulai dari hal yang ada disekitar rumah, yang tidak asing bagi anak. Mengenai batas wilayah, posisi / letak benda / lokasi tempat, membuat denah rumah atau lokasi tempat yang ada di sekitar.</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;"><br /></span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Nantinya dengan belajar geografi ini anak akan bisa membayangkan berada di suatu tempat yang jauh dari tempat dia berada, di masa yang berbeda dengan masa di mana dia berada. </span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Hm,.. membayangkannya saja sudah seru ya. </span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;"><br /></span></div><div><span style="background-color: white; color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">#HomeEducation</span></div><div style="background-color: white; color: #005495; font-family: Molengo; font-size: 14.85px;"><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#CharlotteMasonSeries</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#OnlineDiscussion</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#RefleksiNarasi</span></div></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-59774106961636198132020-10-19T17:03:00.087+07:002020-10-20T05:26:40.421+07:00Home Education (17) - Aritmatika / Matematika<p><span style="background-color: white; color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Setelah off minggu lalu, hari ini kita belajar tentang matematika yang dimulai dari aritmatika.</span></p><p><span style="background-color: white; color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Ketika anak (dan dewasa juga sih ya) belajar aritmatika, yang diharapkan adalah bukan sekedar bisa menjumlah atau mengurang, tapi proses berpikir yang dibangun selama mengerjakan. </span><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px;">Dalam aritmatika, perlu nalar dan alur berpikir yang runut. Itulah yang perlu dilatih sejak awal anak belajar aritmatika.</span></span></p><p><span style="background-color: white;"><span style="color: #800180; font-family: georgia;"></span></span></p><blockquote style="font-size: 14.85px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><i>"The main value of arithmetic and higher math is the way it trains reasoning powers, habits of understanding, quickness, accuracy, and being truthful intellectually." (CM Home Education-Vol1, Modern English)</i></span></blockquote><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="background-color: transparent; font-size: 14.85px;">Ketika anak dihadapkan dengan cerita artimatika, anak-anak perlu memikirkan proses apa yang harus dipilih untuk menyelesaikannya. Kita per</span><span style="background-color: transparent; font-size: 14.85px;">lu hati-hati memilih soal yang diberikan ke anak ketika dia belajar artimatika. Soal dalam bentuk cerita akan lebih mengarahkan anak untuk berpikir daripada soal yang dalam bentuk notasi langsung.</span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="background-color: transparent; font-size: 14.85px;">CM menyampaikan bahwa di awal anak belajar aritmatika, sebaiknya didemonstrasikan sehingga anak bisa melihat angka-angka itu dalam bentuk nyata. </span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="background-color: transparent; font-size: 14.85px;">Anak perlu tau bahwa angka 3 itu berasal dari benda-benda yang berjumlah 3. Dengan peraga tertentu misalkan seperti biji kacang, anak bisa melihat dengan nyata seperti apa yang dimaksud dengan angka tersebut. Dan dengan peraga yang sama ini bisa berkembang dari penjumlahan, pengurangan, perkalian (yang adalah penjumlahan yang berulang).</span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="background-color: transparent; font-size: 14.85px;">Perlu diperhatikan bahwa setiap kali anak menjawab soal aritmatika, anak harus bisa menjelaskan alasan kenapa itu yang menjadi jawaban. Jadi bukan sekedar soal jawaban yang benar, tapi juga proses yang dilalui sehingga jawaban itu yang diambil.</span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="background-color: transparent; font-size: 14.85px;">Kita sebagai pengajarnya perlu menyampaikan pelajaran artimatika ini <b>bertahap, tapi konsisten menambah tingkat kesulitannya</b>. ð </span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="background-color: transparent; font-size: 14.85px;">(Di bagian ini aku merasa diingatkan bahwa kita yang mendampingi tentunya harus bersabar juga ya, dan terus mengingat bahwa pelajaran adalah instrument pendidikan, fokusnya adalah si anak.. habit yang mau dibangun di dalamnya selama belajar.)</span></span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="background-color: transparent; font-size: 14.85px;">Ketika anak sudah tampak meyakinkan dan terbiasa belajar artimatika dengan alat peraga, bisa dicoba ke dalam bentuk cerita. Kemampuan imajinasinya akan dilatih. Tapi jika di awal dia masih memerlukan alat peraga, biarkan dia menggunakannya sambil terus menyemangati untuk perlahan "melepas" alat peraganya. Ada kebiasaan konsentrasi yang dilatih dalam hal ini.</span></span></p><p></p><p><span style="background-color: white; font-size: 14.85px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia;">Begitu juga ketika belajar notasi angka. Dari angka satuan, puluhan, ratusan, dst perlu benar-benar memastika anak paham konsepnya. Ketika di satuan agak sedikit lebih mudah, tapi begitu masuk ke puluhan akan sedikit lebih menantang juga untuk berhati-hati mengajarkannya. Beberapa waktu lalu Ben baca sendiri deretan angka 1-100 yang memang kutempel di dinding. Dia membaca sampai 20 lalu terdiam. Mungkin karena sampai 20 penyebutannya masih berbeda (... belas) dengan yang setelah 20 yang bisa terjebak dengan dua satu (2 dan 1) yang seharusnya dua puluh satu (20 + 1). Ah iya, perlu waspada untuk menjelaskan suku kedua di angka puluhan.</span></span></p><p><span style="background-color: white; font-size: 14.85px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia;">Nantinya jika anak sudah lebih terbiasa dengan notasi-notasi besar, mereka dikenalkan ke konsep berat dan ukuran. Dan ini juga dilakukan dengan menimbang dan mengukur sendiri benda-benda, dengan alat peraga/bantu seperti timbangan, atau bisa gelas ukur juga. </span></span></p><p><span style="background-color: white; font-size: 14.85px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia;">Diingatkan juga bahwa aritmatika adalah cara yang sangat baik untuk melatih akurasi/ketepatan. Karena dalam matematika hanya ada benar dan salah, tidak ada hampir benar. Ini adalah kesempatan melatih anak untuk melakukan yang benar untuk setiap kalinya, jangan sampai anak berpikir bahwa jika mereka bisa mengkoreksi ulang kesalahan yang sudah terjadi. Tapi juga kita harus menyemangati bahwa akan ada kesempatan lain dimana dia bisa melakukan hal lain dengan benar (tapi untuk yang sudah salah, tidak bisa diperbaiki). Aih,.. dalam sekali maknanya. #merinding</span></span></p><p><span style="background-color: white; font-size: 14.85px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia;">Sharing seorang teman menyampaikan pengalaman belajar bersama anaknya mengenai hal ini. Di anak sendiripun mereka tidak nyaman jika berkutat dengan kesalahan yang pernah dilakukan. Lebih baik lanjut ke hal berikutnya dan tolong anak untuk melakukan dengan benar berikutnya. Luas sekali jadinya ya.</span></span></p><p><span style="background-color: white; font-size: 14.85px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><span style="font-size: 14.85px;"></span></span></span></p><blockquote><i><span style="background-color: white; font-size: 14.85px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia;">"The student shouldn't be allowed to think that what wasn't done properly the first time can just be fixed to make it right. There is no going back. But he can move forward. Maybe he'll get the next one right; a wise teacher will make sure that he does." </span></span><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;"> </span><span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">(CM Home Education-Vol1, Modern English)</span></i></blockquote><p></p><p><span style="background-color: white; font-size: 14.85px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><br />Tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan sebelum belajar artimatika ini. Kita perlu memikirkan cara untuk mulai belajar aritmatika ini, tapi hindari memberi suasana yang terlalu serius atau tidak menyenangkan ke anak karena hanya akan membuatnya tidak menyukai aritmatika dan selanjutnya matematika.</span></span></p><p><span style="background-color: white; color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Tadinya masih agak bingung-bingung, apakah harus dimantapin dulu menulisnya baru masuk ke yang lain atau bisa berbarengan. Ternyata untuk memulai aritmetika ini, anak belum perlu menulis banyak. Cukup lisan. Dan jikapun perlu menulis, mungkin akan sangat sedikit sekali ya. Jadi di sesi yang lain copywork untuk latihan menulis bisa dilanjutkan.</span></p><p><span style="background-color: white; color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Hal yang mendasar dan penting sekali ya artimatika ini dalam kehidupan sehari-hari sekalipun.. dimana ada angka, disitu ada alasan kenapa perlu belajar artimatika.</span></p><div><span style="background-color: white; color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Setelah diskusi ini terpikir untuk buat penerapan dengan Ben. </span></div><div><span style="background-color: white; color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Sudah ada buku Baburina di rumah. Ada banyak stick ice cream yang belum terpakai, bisa difungsikan sebagai pengganti kacang hijau yang ada di bahasan tadi. Beli kacang hijau juga sebentar sih untuk mencoba mengelompokkannya dalam kantong plastik kecil-kecil sebagai variasi belajar nantinya</span><span style="background-color: white; color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">. </span></div><div><span style="background-color: white; color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;"><br /></span></div><div><span style="background-color: white; color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA-dRy8P5Sy5SuKb_LIMNHy-gbHKZg6eMUmtBhzLrByVknhLXCg-vw_rV-7nEfD2eQo7F_VhR4QXsCk7cvvV19kf8Iq-sAPdOSEUqXd7qh7wzkrDCZ6dHaj4ufHe6f6hSnMSO4jLLhqskV/s1600/1603103462231380-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA-dRy8P5Sy5SuKb_LIMNHy-gbHKZg6eMUmtBhzLrByVknhLXCg-vw_rV-7nEfD2eQo7F_VhR4QXsCk7cvvV19kf8Iq-sAPdOSEUqXd7qh7wzkrDCZ6dHaj4ufHe6f6hSnMSO4jLLhqskV/s1600/1603103462231380-0.png" width="400" />
</a>
</div><br /></span></div><div><span style="background-color: white; color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;">Selanjutnya mulai menerapkannya segera. Kan katanya tidak perlu persiapan khusus ya. ððŠ</span></div><div><span style="background-color: white; color: #800180; font-family: georgia; font-size: 14.85px;"><br /></span></div><p style="background-color: white; color: #005495; font-family: Molengo; font-size: 14.85px;"></p><p style="background-color: white; color: #005495; font-family: Molengo; font-size: 14.85px;"></p><div style="background-color: white; color: #005495; font-family: Molengo; font-size: 14.85px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#HomeEducation</span></div><div style="background-color: white; color: #005495; font-family: Molengo; font-size: 14.85px;"><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#CharlotteMasonSeries</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#OnlineDiscussion</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#RefleksiNarasi</span></div></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-26198713893117686862020-10-09T22:06:00.150+07:002020-10-11T23:07:07.698+07:00Home Education (16) - Jangan Biarkan Yang Salah Terekam<p><span style="color: #800180; font-family: georgia;">Diskusi kemarin melanjutkan pembahasan menulis dan masuk ke bagian mendikte.</span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;">Di bagian belajar menulis, cukup detail dibahas mengenai posisi duduk anak, bentuk kursi dan meja yang disarankan untuk mendukung posisi duduk anak yang baik untuk menulis.</span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;">Untuk posisi duduk, disarankan untuk duduk di tempat yang disitu dia akan mendapat cahaya yang cukup dari sisi kiri (jika anak menggunakan tangan kanan untuk menulis), dan meja yang digunakan ketinggiannya sesuai dengan kenyamanan anak. </span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;">Karena tangan nantinya akan sering digunakan untuk menulis, maka sejak awal belajar menulis sebaiknya anak diajarkan cara memegang alat tulis yang nyaman (bagi otot-otot tangannya) juga untuk jangka panjang. Alat tulis dipegang dengan jari telunjuk dan jari tengah, ditopang jempol dan jarak yang "pas" ke lembar kertas dimana dia akan menulis. Ketinggian posisi juga harus disesuaikan sehingga ketika menulis siku kanan terletak santai di meja. begitu juga tangan kiri terletak santai sambil menahan kertas/buku tempat dimana dia menulis. </span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;">Kursi yang disarankan juga sebaiknya yang bisa diatur ketinggiannya, bisa bebas maju, mundur, memiliki sandaran punggung, penopang kaki. Untuk meja atau bangku, disarankan yang memakai engsel di bagian atas, bisa buka-tutup, semacam laci bukaan atas. Ini akan menolong anak untuk belajar lebih rapih dan mengatur perlengkapan belajarnya dengan teratur dan mudah dijangkau. Haha, agak PR yah ini.. kita lihat nanti seperti apa yang bisa diusahakan untuk Ben. Intinya menurutku adalah, posisi tempat belajar anak haruslah nyaman untuk fisiknya dan juga melatih kebiasaannya untuk teratur/ringkas dan rapih.</span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;">Hal yang paling membekas di ingatakanku dari sesi kemarin adalah jangan biarkan anak mulai menulis yang salah, karena karena yang salah itu akan masuk di galeri ingatannya dan jikapun dia akhirnya belajar kata yang benar, akan ada kebingungan "yang mana yang benar ya ? Ya.. ini terjadi padaku setiap kali akan menulis beberapa kata dalam bahasa Inggris. Mana yang benar "tomorrow" atau "tommorow"; "success" atau "succes" atau suceess". Yang mana yang seharusnya double hurufnya ?? ð</span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;">Hal ini dibahas di bagian mendikte, yaitu saat anak diminta menuliskan ulang apa yang dibacakan. Cara yang disarankan adalah ketika orangtua/guru membacakan kata/kalimat, pastikan anak bisa membayangkan kata tersebut dalam keadaan mata tertutup. Ini melatih kebiasaan membayangkan. </span><span style="color: #800180; font-family: georgia;">Biarkan anak menulis di papan tulis huruf demi huruf, dengan begitu ketika kita melihat bahwa huruf berikutnya akan salah, kita segera mengkoreksi dengan yang benar supaya kata yang salah tidak sempat "terekam" mata dan memori anak.</span></p><p><span style="color: #800180; font-family: georgia;">Ah, begitu ternyata awal mula kesalahan itu terjadi ya. ð</span></p><blockquote><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><i>"The whole secret of spelling lies in the habit of visualising words from memory, and children must be trained to visualise in the course of their reading. They enjoy this way of learning to spell." (CM-Vol.1 page 242)</i></span></blockquote><p> </p><p></p><p></p><div style="background-color: white; color: #005495; font-family: Molengo; font-size: 14.85px;"><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#HomeEducation</span></div><div style="background-color: white; color: #005495; font-family: Molengo; font-size: 14.85px;"><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#CharlotteMasonSeries</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#OnlineDiscussion</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#RefleksiNarasi</span></div></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-45622085907768100902020-10-04T17:07:00.003+07:002020-10-04T17:07:23.654+07:00Home Education (15) - Narasi dan Menulis<div><div style="color: #800180; font-family: georgia;">Beberapa waktu belakangan ini di diskusi CM aku jadi lebih sering mendengar kata narasi. Setelah habit training, narasi adalah "andalan" dalam metode CM, sepaket dengan living book.</div><div style="color: #800180; font-family: georgia;"><br /></div><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><div>Terakhir mendengar kata narasi ini ketika aku di bangku SMP, tepatnya di mata pelajaran bahasa Indonesia. Seingatku narasi ini semacam mengembangkan paragraf, dan membentuk sebuah karangan. Sampai di situ saja yang kuingat. </div><div><br /></div><div><div>Tidak menyangka bahwa narasi ini cakupannya luas sekali dan sebenarnya adalah sesuatu yang alami di kehidupan sehari-hari <b>jika dibiasakan.</b></div><div>Apalagi dalam kehidupan keseharian anak, menceritakan ulang kejadian yang baru dia alami atau beberapa waktu lalu dia alami adalah bentuk dari narasi. Sesuatu yang membekas dalam ingatan nya yang disampaikan ulang dengan bahasanya sendiri (sebagai konsekwensi alami yang dia terima ketika menaruh perhatian penuh terhadap sesuatu).</div><div>Bukan hal yang baru ya narasi ini. Baik di anak maupun orang dewasa, narasi sudah ada dalam diri kita. Hanya perlu alasan untuk melakukannya dengan mudah, rajin, berurutan, detail dengan pilihan kata yang tepat tanpa melebih-lebihkan. Ya, seperti ketika saat ini aku menulis narasi ini (terasa agak sulit kadang, karena lama tidak membiasakan ð ).</div><div><br /></div><div>Bisa dikatakan narasi ini adalah kemampuan alami yag dimiliki setiap anak, tapi jarang dimanfaatkan untuk pendidikannya.</div><div><br /></div><div>Diskusi kemarin membahas bagaimana narasi ini dimanfaatkan dan itu runut dilakukan.</div><div>Sampai anak usia 6 tahum biarkan anak menarasikan apapun hanya ketika dia mau, tidak perlu meminta untuk menceritakan apapun jika dia tidak mau. Kecenderungan anak kecil adalah dia akan bercerita apapun kepada yang mau mendengarkan ceritanya.</div><div>Ah, iya ya, benar sekali. Begitu mereka bisa bicara, Ben dan Liv tak berhenti mencari waktu dan menceritakan apapun yang menarik buat mereka. ð</div><div><br /></div><div>Apa yang dinarasikan ?</div></div><div>Jika tujuan adalah untuk mengisi pikiran-pikiran anak dengan hal-hal yang baik, tentunya kita perlu memberi asupan bacaan dan pengalaman yang juga berkualitas baik. Pengalaman bermain dan mengamati di alam terbuka, membacakan buku-buku yang berisikan ide yang hidup (living book).</div><div><br /></div><div>Memanfaatkan narasi dalam proses belajar anak (usia di atas 6 tahun) bisa dilakukan dengan memintanya menceritakan apa yang telah dibacakan padanya setelah <b>sekali dengar</b>. Ini akan melatihnya untuk lebih memberi perhatian penuh pada pelajarannya. Tentunya dalam praktiknya kita perlu mengenali kemampuan anak, dan memberi bacaan/membacakan sesuai usianya dan biasanya durasi belajarnya tidak panjang.</div><div>Jika bukunya sesuai dan anak menaruh perhatian penuh kepada apa yang dibacakan, maka anak akan bisa menarasikan bacaannya. Beri anak waktu untuk menyelesaikan narasinya. Tidak perlu mengkoreksi anak saat anak sedang bercerita.</div><div>Pelajaran narasi waktunya biasanya tidak lebih dari 15 menit.</div><div>Haha.. ketika mendengar bagian ini rasanya mustahil. 15 menit ? beneran 15 menit ?</div><div>Belum mencoba, tapi rasanya masuk akal juga. Karena rentang konsentrasi yang efektif untuk mendengar/belajar di kebanyakan anak memang tidak terlalu panjang, dan memang lebih baik juga ya kalau durasi pendek tapi anak memang paham apa yang sedang dibaca/dipelajari daripada berlama-lama tapi jejak kejenuhan dan keruwetan mulai mendekat.</div><div><br /></div><div>Beberapa hari lalu papa nya membacakan free read ke Ben tentang nenek tua yang tinggal dalam sepatu raksasa (salah satu isi buku terjemahan Charlotte's Web). Cerita yang sama sekali baru juga bagiku yang mendengar di samping mereka. Selesai papanya membacakan, aku meminta Ben menceritakan yang didapat dari cerita itu dan awalnya terdiam sejenak, menginngat, menghela nafas ð.. lalu mulai cerita pelan-pelan, lalu mulai lancar dengan bahasanya dan ekspresinya, kemudia mencoba membuat aku mengerti dengan cerita itu. Ada bagian yang dia seperti mencoba menjelaskan padaku: "tadi gak dibilang sih di bukunya kalau naga itu di depan pintu penjara, tapi kayaknya abang rasa naga itu pasti di depan pintu penjara untuk jaga supaya si bapaknya itu nggak bisa kabur". (mungkin ekspresi wajahku tampak tidak paham sehingga dia merasa perlu menjelaskan ð).</div><div>Dalam benakku : "ini ya yang bisa dilakukan anak usia 6 tahun". Pesan yang disampaikan bacaan itu menurutku bisa diterima dengan benar.</div><div><br /></div><div>Masih mencoba mengeksplor dan melatih kebiasaan narasi ini ke diri sendiri dan juga anak-anak. </div><div>Makin terasa juga dengan buku-buku tertentu, ada "sesuatu yang hidup dan berkembag" di pikiran mereka sehingga bacaan itu tidak berhenti ketika buku selesai dibacakan.</div><div><br /></div><div>Sesi kemarin juga belajar mengenai menulis.</div><div>Urutan berikutnya setelah tahapan-tahanap mengenal huruf, suku kata, kata, kalimat, membaca, dan narasi.</div><div><br /></div><div>Diingatkan untuk sejak awal belajar menulis, anak harus dibiasakan untuk menyelesaikan dengan sempurna. Tidak membiarkan tulisan serampangan. Hal yang agak sedikit berbeda dengan yang selama ini umum dibiasakan di banyak tempat. </div><div>Meskipun sebuah huruf, sebuah lengkungan atau garis, haruslah diselesaikan dengan sempurna (perfect execution). Waktu belajar menulis ini singkat saja, tidak lebih dari 5-10 menit. Bisa dimulai dari huruf-huruf mudah, seperti : i, j, l. Huruf-huruf yang tampak mudah, tapi harus dilakukan dengan serius, benar, dan indah.</div><div><br /></div><div>Anak perlu dilatih menyalin sebelum mulai menulis. Kita perlu memastikan anak menyalin huruf dengan sempurna dan tidak boleh menyalin yang salah. Bisa dengan meletakkan karya tulis yang bagus di depannya untuk disalin, tidak perlu terburu-buru tapi perlu memastikan dilakukan dengan benar sejak awal.</div><div><br /></div><div>Teringat laying down the rail. Membangun sejak awal yang benar mungkin agak lama, tapi akan lebih mudah dan cepat daripada memperbaiki sesuatu kebiasaan buruk yang sudah terbentuk. Inipun berlaku untuk menulis.</div><div><br /></div><div>Sepertinya akupun perlu belajar ulang mengenai menulis. ð</div><div>Mari belajar bersama, nak.</div><div><br /></div><div><br /></div><div>#HomeEducation</div></span></div><div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#CharlotteMasonSeries</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#OnlineDiscussion</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#RefleksiNarasi</span></div><div><br style="background-color: white; color: #005495; font-family: Molengo; font-size: 14.85px;" /></div></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7319177437118778952.post-21953931210011898982020-09-26T05:38:00.003+07:002020-09-26T23:13:31.330+07:00Home Education (14) - Membaca <div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">CM sangat detail dengan proses mengenalkan pelajaran ke anak-anak. Setelah di awal menekankan habit training yang akan menjadi pondasi semua proses, masuk ke belajar mengenali huruf, lalu suku kata, kata, membentuk kalimat pendek, dan sekarang mulai membaca. Dan semua-semuanya selalu ditekankan bahwa fokusnya adalah anak, dan proses pembelajaran situasinya haruslah menyenangkan.</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><br /></span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">Anak haruslah belajar membaca dengan cara membangun kebiasaan baik, dengan penuh perhatian, tidak menganggap remeh atau ogah-ogahan. Penting bagi anak untuk menikmati pelajaran membacanya, ketika dia merasa berhasil menyelesaikan bagian yang direncanakan akan ada rasa percaya diri. Proses belajar membaca ini harus <b>dilakukan dengan benar sejak awal</b>, cara mengucapkan haruslah tepat dan jelas.</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><br /></span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">Resitasi adalah cara yang disarankan dalam proses membaca dengan anak. Ini juga disebut dengan seni anak-anak, karena sebenarnya resitasi sudah ada dalam diri anak-anak, tinggal menunggu waktu dan cara untuk dibangkitkan. </span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">Bacaan </span><span style="color: #800180; font-family: georgia;">anak menjadi indah karena dia mendapat makna apa yang dibaca. Tapi ini bukan tentang indah-indahnya, melainkan </span><span style="color: #800180; font-family: georgia;">anak tau cara menekankan kata-kata.</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">Read aloud termasuk resitasi.</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><b>Resitasi melatih anak menghidupkan bacaan. </b></span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><div><br /></div><div>Sejujurnya kata resitasi sangat asing buatku. </div><div>Kemarin di sesi diskusi sempat disebut: "membaca seperti Landong Simatupang mambaca cerpen"</div><div>Ketika aku mencari tau di youtube, jadi paham sehidup apa bacaan itu ketika pak Landong ini membaca. Ada yang menyebutnya dengan membaca dramatik.</div><div><br /></div><div>Tapi kembali ke pembahasan sebelumnya, bahwa resitaasi bukan soal indah-indah membaca, tapi keindahan itu muncul sebagai konsekwensi alami karena anak mendapat makna dari apa yang dibacanya.</div></span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;"><div>Terbiasa dengan hal ini akan membuat anak tumbuh menjadi manusia dewasa yang bisa berbicara efektif di depan umum.</div><div><br /></div><div>Anak juga perlu dilatih untuk menghafal. Tapi bukan menghafal seperti zaman aku sekolah dulu, yang dilakukan demi mengerjakan soal. Ternyata untuk menyimpan sesuatu di ingatan anak(menghafal), tidak harus selalu mengambil waktu khusus. Misalkan puisi. Membacakan ke anak secara berulang sambil melakukan aktifitas umum bersamanya (memandikan, menyisir, ketika dia bermain, dll) bisa membuat anak menghafal puisi yang tidak pernah dibaca secara khusus.</div><div><br /></div><div>Di bagian ini aku teringat Ben dan Liv dengan puisi di CF-Meeting:</div><div><br /></div><div>Ku lihat yang bicara, dengar dengan seksama</div><div>Ku duduk dengan tegak, bak tentara yang sigap</div><div>Aku takkan mengganggu, kan waspada tak lengah</div><div>Aku akan bertanya, agar aku mengerti</div><div>Komitmen sangat penting jagaku dari bahaya</div><div>Agar ku tetap ingat, ulangi lebih cepat</div><div><br /></div><div>Membacakan (read aloud) ini berulang ketika mereka sedang bermain, atau ketika kami sedang berjalan, atau waktu luang singkat lainnya. Liv yang juga mungkin belum tau itu tentang apa pun bisa menghafalkan tanpa bantuan. Ben mungkin karena usia lebih besar, lebih kritis dengan setiap kata. Dia menanyakan arti setiap kata asing yang dia dengar, setelah dia memahami arti setiap baris, barulah lebih cepat baginya dengan hidup membacakannya.</div><div><br /></div><div>Memiliki piliran terbuka untuk secara bebas menerima kesan yang menarik lebih penting daripada melakukan upaya sadar menghafalkan bait-bait puisi/bacaan.</div><div><br /></div><div>Ada bagian yang mengingatkan bahwa aktivitas otak yang tidak disadaripun bisa menyebabkan keausan jaringan otak, jadi jangan berlebihan melakukannya, dan jangan mulai sampai anak berusia enam tahun. Selama 6 tahun itu jangan bebani pikiran anak.</div><div>Ups,.. hold dulu buat Liv kalau begitu. ð seru-seruan aja buat Liv.</div><div><br /></div><div>Dalam menghafal, ada latihan kebiasaan mengingat.</div><div>Menghafal ini adalah proses mengisi pikiran anak dengan hal-hal yang menolong dia untuk karakter masa depan, jangan membuang waktu dengan mengisi pikirannya dengan omong kosong. Tidak boleh membuatnya kewalahan, tapi juga jangan menyia-nyiakan kesempatan.</div><div>Whew..! Harus berhikmad yah. Kenali anakmu wahai Ibu,.. perhatikan setiap responnya.. ð #selftalking</div><div><br /></div><div>Untuk anak usia 8-9, pendidik perlu memastikan anak terus mengembangkan kebiasaan membaca dan memastikan anak tidak terjerumus dalam kebiasaan membaca yang buruk.</div><div>Kebiasaan membaca perlu dibangun sejak dini. Segera setelah anak bisa membaca, biarkan dia membaca buku-buku yang berkualitas baik : living book. </div><div><br /></div><div>Kembali diingatkan bahwa membaca bukanlah mengenai cepat menyelesaikan bacaan buku, tapi bagaimana dia memaknai buku itu. Jadi, katakan tidak pada kursus baca cepat ya.. ð</div><div>Justru perlu dibangun kebiasaan membaca lambat. Lambat karena dia memaknai dan memahami setiap kalimat dengan sadar.</div><div><br /></div><div>Anak juga perlu dilatih membaca lantang. Ini akan melatih kemampuan verbal anak. Kata-kata indah layak diucapkan dengan indah, dengan nada yang jelas dan pengucapan yang tepat.</div><div><br /></div><div>Ketika anak membaca, orangtua/guru/pendidik haruslah memberi ruang kepada anak menjadi dirinya sendiri. Tidak mengarahkan gaya membaca anak harus seperti yang kita. Sempat teringat, beberapa kali gaya pengucapan dan bicara Ben menyerupaiku, dan sempat terpikir jangan-jangan aku sudah melakukan kesalahan sehingga dia jadi "peniru". </div><div>Tapi diingatkan juga oleh teman-teman diskusi, bahwa terasa mirik karena "atmosfir" nya. Adalah alami jika atmosfir diserap anak, yang penting jangan dikoreksi terus dengan ala kita.</div><div><div>Tak apa dia tampak meniru, tapi dia akan punya style sendiri ketika diberi ruang berekspresi.</div></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Diingatkan juga mengenai pelafalan yang ceroboh tidak boleh dibiarkan, dikoreksi sejak awal. Seperti Ben mengucap "jendela" dengan "jelenda", atau terbiasa dengan kata masa kecilnya mengatakan "ponek" untuk "penyet/gepeng" (apa bahasa Indonesianya ya ? pipih ??)</div><div><b>PR ya ini..</b></div><div><div><br /></div><div><b>Membaca dengan makna, membuat orang bicara bisa menyampaikan pesan dengan benar.</b></div></div><div><br /></div><div>#HomeEducation</div></span></div><div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#CharlotteMasonSeries</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#OnlineDiscussion</span></div><div><span style="color: #800180; font-family: georgia;">#RefleksiNarasi</span></div><div><br /></div></div>Malau Pudanhttp://www.blogger.com/profile/07343243332282794212noreply@blogger.com0