Kamis, 10 Desember 2020

Mengenal Filosofi Charlotte Mason

Tak terasa kelas mingguan pengenalan metode CM selama 6 bulan sudah selesai.
.
Thanks mbak Arum Wulandari yang sudah memfasilitasi.. 😘 dan teman-teman seperjalanan.. 😘
.
Yang tadinya gelap banget don't know what to do and how to start, jadi agak2 terang (tetap perlu terus belajar mandiri - dan lebih baik tetap dalam komunitas).
.
6 bulan ? Lama amat ? Ngapain aja ?
Aih.. masih kurang itu.. haha..
.
Di awal2 kami belajar mengenai filosofinya.. bahas buku Home Education Vol.1 CM.. beberapa bulan..  2jam seminggu koq..😀
Seperti kebanyakan teman2 lainnya, sempat mikir kenapa tentang proses belajarnya belum disebut ya.. ? Coba2 langsung intip kurikulumnya, koq makin mumet.. koq bukunya banyak amat.. tebal pula.. mungkinkah ? Sanggupkah aku ? 🤣🤣
.
Tp belajar untuk setia mengikuti saja dl.. dan di perjalanan jadi paham kenapa perlu belajar filosofinya dulu... karena setelah tau filosofinya nanti akan menemukan metode yang pas untuk rumah masing2.
Dimulai belajar otoritas tertinggi tetap pada Allah, dan melatih beberapa kebiasaan anak (attention, obedience, thinking, perfect execution, dll..) yang akan menjadi modal ketika masa belajarnya tiba.
Membangun dasar dan rel di awal pasti tidak mudah dan tapi harus dipastikan kuat dan dibangun dengan hati-hati.
.
Menemani anak bertumbuh sambil ibu juga bertumbuh.
Dan sebelum melatih anak, ibu juga perlu melatih diri..
Sebelum minta anak narasi, ibu juga harus buat narasi tiap habis sesi.. 🤣🤣  dan setelah tau itu nggak mudah, ekspektasi ke anak pun akan menyesuaikan.. 😜😜
.
Aku sudah kepoin metode CM ini sejak 3 tahun lalu.. tp ya gitu, cuma sebatas kepo. Somehow (atas izin-NYA) di masa pandemi covid ini situasi mengarahkan untuk mengenal lebih dekat, dan mengirim pertemanan yang membuat lebih bersemangat untuk menjalaninya.
Benar-benar bersyukur untuk itu.
.
Belajar bahwa pendidikan itu adalah atmosfir, disiplin dan ide-ide hidup.
.
Ya, tak ku tau kan hari esok.. tp keyakinan yang ditumbuhkan-NYA hari ini kujalani dulu saja..
Eh, bukan ku.. tapi kita.. (kata ibu di kalimat2 di atas memaksudkan untuk bapak juga) 😉😘
.
Tuhan mampukan untuk terus bertumbuh yaa..😇🙏

Senin, 07 Desember 2020

Home Education (23) - Hati Nurani

Minggu lalu belajar tentang kehendak, dan kali ini diingatkan bahwa ada yang lebih powerfull dari kehendak. Kehendak memang menentukan, tapi ada hati nurani (conscience) yg lebih tinggi untuk menghakimi diri akan apa yang dilakukan itu.

Orangtua memegang peran terpenting dalam melatih hati nurani anak. Menanamkan nilai-nilai kebenaran dan moral yang menjadi "alarm" dalam hidup. Kita percaya ada kasih karunia Allah yang berkuasa atas segala sesuatunya, yang mungkin mengubah hidup seseorang. Tapi itu tidak menjadi alasan bagi orangtua untuk merasa "cukup berdoa saja agar anaknya beroleh kasih karunia" dan mengabaikan kewajibannya untuk mengisi gudang moral anak dengan hal-hal baik dan melatih hati nuraninya. Kasih karunia itu kedaulatan Allah, suka-sukanya Allah memberi ke siapa, jadi bagian orangtua haruslah tetap melatih hati nurani anak sedini mungkin.

Yang sering terjadi adalah orangtua mengira bahwa hati nurani itu bawaan lahir dan berkembang seperti halnya pertumbuhan manusia sehingga tidak merasa ada yang perlu disentuh/dilatih seolah hati nurani itu sempurna. Padahal tetap perlu dilatih. dengan memberi nilai-nilai moral yang baik.

Hati nurani itu bisa salah, bisa dimanipulasi, tapi dia kuat.

Hati nurani anak bisa dilatih sejak dari bayi, asalkan orangtua memberi sinyal yang jelas dan tidak membingungkan anak. Misalnya di anak bayi. Ekspresi muka kita yang berubah ketika anak melakukan ini atau itu akan membuat mereka tau mana yang baik (disenangi) dan mana yang tidak baik, dan sebenarnya anak akan memilih menyenangkan orangtuanya. Karena itu orangtua harus jelas dalam bersikap. Jangan sampai memberi respon yang sama ketika anak melakukan hal yang baik juga hal yang tidak baik, karena itu akan memberi ketidakjelasan bagi anak.

Sama halnya seperti kehendak yang belum kuat dalam diri anak, hati nuraninya  juga masih belum terbentuk benar. Karena itulah orangtua perlu melatihnya. Salah satu caranya bisa dengan mengajarkan dengan memberi ide2 melalui living book mengenai nilai2 yang baik dan sebaliknya.


#HomeEducation
#CharlotteMasonSeries
#OnlineDiscussion
#RefleksiNarasi