Minggu, 19 Juli 2020

Home Education (5) - Outdoor Life (2)

Penerapan pertemuan minggu sebelumnya adalah mengajak anak-anak terutama Ben mengenal alam lebih dekat dengan mengamati salah satu proses kehidupan tanaman. Kami menyemai benih kembang kol. Ben cukup exciting karena di hari ke-2 benihnya sudah sprout, meski di hari ke-3 harus agak kecewa karena penempatan tray semai yang salah, bibit semaian kami berantakan karena kena siraman deras hujan. Tapi dari situpun Ben mengamati banyak, daaan bertanya banyak (pastinya.. 😂).

Di sesi kedua mengenai kehidupan di alam untuk anak, CM menyampaikan bahwa anak belajar dengan indera.

Anak-anak memang tidak akan pernah bosan mencari tahu dengan cara mereka sendiri terutama tentang berbagai hal baru. Ini yang dibutuhkan oleh pikiran anak untuk tumbuh : rasa ingin tahu.

CM sangat menyarankan untuk membawa anak ke alam, karena ketika anak-anak membangun relasi dengan alam di situ mereka akan belajar banyak hal. Geografi, science, dll. Sempat mikir : "masa sih ? gimana cara ?"

Terlalu keliru mungkin bayanganku selama ini tentang science, geografi, dkk. Science langsung ngebanyangnya segala rumus, dan geografi langsung terbayangnya peta buta 😂.. sedangkal itu. Padahal alam bisa menjelaskan banyak hal dan memberi ide-ide hidup ke anak jika diberi keleluasaan untuk mengamati dan membangun hubungan. Mengamati air yang mengalir dari ketinggian yang berbeda, bayangan benda yang akan "berpindah tempat" sesuai waktu dan musim, arah mata angin (jadi ingat bagaimana dulu orang di Jogja memberi petunjuk lokasi menggunakan barat, timur, selatan, utara, dkk 😂), belajar batas wilayah (area rumah, area taman), membayangkan dan menggambarkan posisi jalan, dll. Banyak sekali konsep pengetahuan yang bisa dipelajari dan itu akan menjadi pengetahuan yang akan dipakai dalam kehidupan.

Anak dibawa ke alam bukan hanya untuk tahu banyak hal, tapi juga agar melihat banyak dan mengamati banyak hal. Ketika berada di alam terbuka anak perlu dilatih untuk menghargai kehidupan. Ini akan menolongnya tumbuh menjadi pribadi yang peduli dengan lingkungan dan tidak mengambil bagian dalam pengerusakan lingkungan dalam bentuk apapun (tidak memetik bunga sembarangan hanya karena suka, membuang sampah pada tempatnya,

Membawa ke alam juga berarti kita sedang menambah galeri pemandangan di memori anak. Ketika anak-anak melihat dan mengamati suatu tempat, maka itu akan tersimpan di memorinya.. Baik sekali jika alam yang kita kenalkan adalah alam terbuka yang indah dengan udara yang sejuk dan aneka kehidupan yang menarik. Di masa pandemi ini jika bepergian belum memungkinkan maka bisa melakukan nature walking ke tempat terbuka di sekitar rumah.

Anak punya kecenderungan untuk mengunjungi tempat yang sama secara berulang. Kenapa ? Karena mereka sudah membangun relasi dengan tempat itu, dan ada titik-titik yang sudah bisa dinikmatinya di sana.

Baru teringat kalau Ben dan Liv punya beberapa tempat favorit yang setia hari ketika dibawa keluar, akan berlama-lama di situ. Tempatnya mereka namai sendiri.

Sungai belakang (sebenarnya ini saluran pembuangan air semacam kali kecil yang melewati kompleks). Di sini mereka suka melempar daun kering, dan memperhatikan arah hanyutnya.

Rumah kaki seribu, ini tempat di blok belakang yang disitu entah kenapa memang banyak kaki seribu.. mereka menyapa binatang-binatang itu.

Dan pastinya sepulang dari situ selalu banyak pertanyaan 😂😂.

Teringat sharing seorang teman beberapa waktu lalu bahwa anaknya tidak terlalu suka dengan alam. Jikapun bepergian, yang disukai di hotel dengan perangkat elektroniknya. Terpikir kenapa anak di usia itu sudah tidak punya ketertarikan dengan alam. Kami menemukan jawabannya kemungkinam karena sudah terbiasa dengan informasi yang bersifat fakta, dan terpapar ketertarikan akan hal yang tersaji tanpa perlu banyak berpikir. Sama halnya dengan beberapa orang dewasa yang juga sudah tidak bisa menemukan keseruan ketika berada di alam. Karena sudah terbentuk pola menerima informasi yang berupa fakta, sehingga tidak ada rasa ingin tahu lagi mengapa begini dan begitu. Sudah tahu semuanya, dan kalaupun belum tahu dan ingin tahu, tinggal mencari di mesin pencari.

Ada bagian yang hilang : kebiasaan untuk berpikir, kebiasaan untuk mengamati,.. kebiasaan untuk menikmati proses.

Sering-seringlah kita main di alam,.. selagi masih terbatas bergerak di mana pandemi ini, bisa tetap dilakukan di tempat-tempat terdekat dari rumah. 


#HomeEducation
#CharlotteMasonSeries
#OnlineDiscussion
#RefleksiNarasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar