Sabtu, 24 April 2021

Perjalanan Belajar

Dalam menjalani proses pendidikan dengan metode CM ini, tujuan akademis harus tetap diingat dan selalu kembali ke tujuan/visi awal : mendidik anak menjadi magnanimus person.

Seluruh teknis akan mengarah pada visi, dengan begitu kita bisa cek yg kita jalani benar atau tidak arahnya ke tujuan.
Tetap mengingat bahwa anak-anak adalah sosok pribadi yg utuh, dan ada proses masing2 ke arah magnanimus person. Tidak perlu membandingkan dengan pencapaian anak-anak lain, dan bukan soal menang atau kalah.

Teknis instrument pendidikan dalam metode pendidikan CM adalah kesatuan dari atmosfir, disiplin, ide.
Disiplin biasa ada jika ada ide, dan untuk membangun atmosfir perlu disiplin.
Kita perlu memasok ide, supaya bisa melatih kebiasaan baik dan kemudian akan terbentuk atmosfir.
"Education is an atmosphere, a disciplin, and a a life"

#Atmosphere#
Sebagai penyedia atmosphere, orangtua pun perlu punya kurikulum belajar.
Orangtua tetap punya jadwal belajar yg benar, karena Ibu/orangtua perlu bertumbuh. 
Perlu untuk:
* punya pasokan ide yg konsisten (misal: membaca);
* melatih kebiasaan baik dalam setiap rutinitas di rumah;
* manajemen diri, soal waktu, ekspektasi, dan emosi;
* refleksi teratur setelah ada ide yang masuk. Refleksi dengan ide akan berbeda dengan refleksi tanpa ide. 

#Discipline/Habit Training#
Sesi akademis sarana latihan untuk mbentuk karakter, sama sekali tidak terpisah.
Dari setiap pelajaran-pelajaran yang diberikan ke anak, akan ada kebiasaan-kebiasaan yang dibentuk. Jadi sesi akademis itu adalah bagian dari habit training.

Beberapa kebiasaan yang akan dibentuk melalui sesi akademis : 
* kebiasaan memusatkan perhatian (attention) - melalui narasi
* mengingat (remembering) - narasi, hafalan kitab, mendikte
* berimajinasi (imagining) - mencerna living book
* mengamati (observation) - nature walk, science
* berpikir (thinking) - mencerna living book
* fokus (consentration)
* perfect execution (mengusahakan yang terbaik) - penting untuk memberi yang sesuai kemampuannya
* ketepatan (accuracy) - matematika, copywork
* refleksi (reflection) - melalui narasi
* thoroughness (ketelitian) - melalui matematika
* art sense 
* dll

#Life - Ide Hidup#
"Tugas orangtua adalah menyuplai kehidupan anak dengan ide-ide, sama pentingnya dengan menyuplai tubuh mereka dengan makanan".
(Parent and Children, hal.39)

Pendidikan harus mampu memberikan pengetahuan yang menyentuh emosi.

Setiap hari minimal ada 1 ide yang diberikan ke anak.
Pasokan idenya melalui living book.

"Education is a science of relation".
Yang paling diperlukan manusia adalah relasinya dengan ilmu. Ini perlu diobservasi seberapa jauh berelasi dengan pengetahuan itu dari caranya narasi, bertanya, dan merelasikan satu pengetahuan dengan pengetahuan lainnya.

Anak usia dini (0-6 tahun) belum masuk fase akademis dan belum dibolehkan berkegiatan terstruktur wajib yang padat. 
Tapi di usia ini anak-anak sudah bisa dilatihkan habit training.
* Kebiasaan taat (habit of obedience), dengan kepercayaan diri orangtua, melatih anak apa mentaati yang harus dialakukan
* Kebiasaan memusatkan perhatian (habit of attention), bisa melalui membacakan buku yg menarik untuk usianya, atau membiasakan ketika bermain tidak langsung mengeluarkan semua mainannya, tapi satu persatu supaya fokus dengan mainan yang satu, baru beralih ke yang lain. Ini bagian dari melatih rentang fokus.
* Kebiasaan mengisi mental dengan ide hidup,  bisa dengan membacakan buku sesuai usianya, berulang-ulang.
* Masterly inactivity, membiasakan anak punya inisiatif akan beraktiftas apa. Tidak perlu diatur kegiatan terlalu banyak. Karena anak di usia itu punya agenda sendiri yang luar biasa banyak. Mereka sibuk sekali dengan segala "kekepoannya". Biarkan mereka puas dulu mengekplore yang dia ingini.
* Nature walk, membiasakan berada di alam untuk merasa nyaman menikmati kehidupan di luar ruangan.


Untuk anak > 6 tahun, sudah masuk ke sesi akademis. Tetap ingat bahwa sesi akademis adalah bagian dari habit training.
Setiap mata pelajaran punya cara tersendiri untuk memperlajarinya. Kebanyakan memang lebih sesuai jika melalui living book, tapi ada beberapa pelajaran yang tidak bisa melalui living book seperti matematika atau seni.
Selama tujuannya sama dengan metode CM, teknisnya bisa disesuaikan.

Hal yang paling penting dari sesi akademis metode CM adalah pengenalan akan Allah (knowledge of God).
"Pengetahuan tentang Tuhan duduk di peringkat pertama dalam hal arti pentingnya, tak boleh terabaikan, dan paling menentukan kebahagiaan (Philosophy of Education, hal 158).

Belajar awal mengenai ini adalah melalui atmosfir yang ditunjukkan orangtua. Cara orangtua memperkenalkan Tuhan, konsisten memasukkan kebiasaan spiritual melalu interaksi sehari-hari.
Di sesi terstruktur, pengenalan akan Allah bisa belajar langsung dari Alkitab, dan juga menghafal/resitasi ayat (tapi bukan hafalan kosong yang gak dipahami anak lho ya).

Melalui semua mata pelajaran, anak bisa menemukan keberadaan Allah.

Pengetahuan tentang Manusia
#Sejarah
Sejarah adalah hal yang penting dipelajari, melalui ini anak belajae mengenai peradapan manusia, kebijaksanaan dan kegagalan tokoh2 besar di masa lalu.
* Living book, adalah tools terbaik untuk mempelajarinya
* Book of centuries, anak-anak bisa mencatat/melihat kejadian2 parallel yang terjadi di belahan bumi yang berbeda
Melalui sejarah bisa belajar untuk melihat kejadian2 dari beberapa sisi, misal dari sisi pemenang perang dan juga dari sisi yang kalah perang. Jadi anak2 akan bisa berpikir dari banyak sudut.

#Sastra dan Puisi
Untuk belajar sastra disampaikan melalu living book. Bacaan yang perlu dicerna lebih berat dimasukkan ke sesi akademis, yang bisa dicerna biasa masuk ke bacaan bebas.

Untuk puisi tujuan utamanya adalah menikmati puisi. Tidak perlu meminta membahas lebih dalam jika belum bisa menikmatinya.
Jika anak sudah menikmati, dia akan menggali lebih jauh nantinya.

#Bahasa
Bahasa adalah alat berpikir.
Jika kemampuan berbahasa anak kurang maka dia akan kesulitan juga untuk berpikir.
Ini akan mempengaruhi bagaimana anak menyampaikan dan mencerna apa yang ada dalam hati/pikiran mereka. 
Menolong dalam mengelola emosinya juga ya.
Tidak sesimple yang selama ini terpikir euy.

Membaca bukan sekedar bunyi, tapi perlu menjiwai teks sepenuhnya.
Karenanya perlu terbiasa dengan membaca nyaring.

Menulis, dimulai dari huruf-huruf mudah.
Jika sudah nyaman dengan itu, masuk ke copywork/menyalin.
Jika sudah terbiasa dengan copywork di usia lebih besar, masuk ke dikte.
Remembering, attention akan diperlukan/dilatih di bagian ini.

Bahasa asing adalah sebagai tanggung jawab kita sebagai warga dunia yang punya tugas dan kebutuhan berelasi dengan orang-orang dari belahan dunia lainnya.
Perlu mendengar dulu, lalu menirukan dengan benar.
Anak tidak perlu melihat ejaan tertulis dari kata asing tersebut sebelum dia bisa mengucapkan dengan sempurna.

#Citizenship
Di sini belajar mengenai bagaimana menjadi warga negara yang bertanggung jawab juga bagaimana menjadi pemimpin.
Erat kaitannya dengan sejarah, bisa dipelajari dan biografi2 tokoh.

#Seni
Tujuannya adalah anak bisa mengagumi atau mengapresiasi seni.
Tidak semua orang bisa mendalami seni, tapi bisa mengapresiasi.
* Picture study
* Composer study
* Folksong (lagu rakyat)
* Drawing/painting

"Jiwa seni musti diasah pertama-tama bukan dengan pengetahuan teknis, melainkan dengan belajar mengagumi karya-karya para maestro".
(Philosophy of Education, page 302)

Pengetahuan tentang Semesta (Knowledge of Universe)

#Nature Study
Anak harus nyaman dulu dengan nature walknya barulah masuk ke nature study.
Nature study adalah pelajaran yang pendekatannya dengan rasa hormat pada sang pencipta.

Bisa dilakukan bertema di tiap term.

#Sains
Tidak sekedar fakta atau eksperimen, tapi tentang ketakjuban terhadap hukum alam, terhadap keberadaan Tuhan.

Pertama kali pendekatannya melalui living books, bukan eksperimen. Ide lebih dulu, terpantik, barulah eksperimen.

#Matematika
Diajarkan bahwa kebenaran mutlak itu ada. Belajar tentang Tuhan.
Tahap belajar dari konkrit dulu barulah ke abstrak.

#Geografi / Ilmu Bumi
Mengenali bumi yang adalah mengenali tempat dimana kita hidup.
Disini anak belajar lokasi, jarak, arah mata angin, peta, globe, dan banyak lainnya secara bertahap.

#Pendidikan Jasmani & Hasta Karya

Tubuh adalah pemberian Tuhan, kita perlu merawat karena untuk melakukan panggilan-panggilan Tuhan diperlukan tubuh dan pikiran yang sehat.

Tangan yang terampil adalah tujuan dari hasta karya.
Membuat sesuatu yang bermanfaat yang bisa digunakan, bukan yang setelah dibuat akan dibu,  ang.

Pasok Ide - Narasi - Dokumentasi Relasi
Dokumentasi relasi bisa berupa:
* Book of Century
* Nature jurnal
* Map (map perjalanan sendiri)
* Commonplace (buku yang berisi kutipan2 yang didapat dari buku)
* Calender of event
Pic. source : 
Slide WS Sesi Akademis CM by Ayu Primadini
------

Jadi pengingat buatku bahwa dari kesemua mata pelajaran yang banyak ini, yang menjadi fokus haruslah adalah anak, bukan semata-mata banyak pelajaran yang masuk ke anak. Karena dalam metode CM, mata pelajaran adalah instrumen pendidikan bukan tujuan pendidikan.

Memulainya dari baby step. Langkah kecil tapi dilakukan dengan konsisten.

Ben baru memasuki usia fase akademis, Liv masih di fase main-main.
Yang saat ini sudah rutin dilakukan adalah nature walk setiap pagi. Di awal2 muncul pertanyaan mereka "ngapain kita disini, ma ?"
Lama kelamaan, itu jadi sesuatu yang ditunggu.
"Kita jadi jalan kan, ma ?", pertanyaan mereka kalau mamaknya kesiangan bangun dan masih masak di waktu kita biasanya jalan pagi. 🤭

Mamak perlu konsisten dengan latihan habit training pribadi, bukan hanya untuk membangun atmosfir tapi karena memang penting.

Untuk setiap yang dilakukan dan dipelajari, memang kita harus tau kenapa dilakukan supaya bisa menyesuaikan bagaimana melakukannya.

Let's continue the journey, kids..!


#naration #catatanbelajar #diskusi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar