Sabtu, 03 April 2021

Pendidikan Mandiri

Ketika mendengar istilah pendidikan mandiri, yang terpikir adalah hal2 yang menyenangkan semacam kebebasan menentukan hal-hal dan cara-cara yang bisa diberikan pada anak di fase akademisnyam
(Aku jg sempat berpikir bahwa pendidikan mandiri adalah proses pendidikan anak dimana orangtua memikirkan/mengusahakan sendiri kurikulum yang diberikan ke anak, tanpa ikatan/panduan wajib yang harus diikuti dari lembaga-lembaga tertentu.)

Ada banyak teknik2 pendidikan yang bisa diberikan dalam rangka melatih tubuh, pikiran anak.
Tapi sebenarnya karakter dibangun dr dalam diri anak. Teknik2 pendidikan dr luar cenderung tidak membekas lama karena dilakukan seringkali cara menyampaikannya tidak dengan pengertian akan tujuannya.

Pendidikan anak seharusnya tidak dilevel permukaan saja (tidak hanya fokus pada yang bisa dipertujukkan).

Perumpamaan anak seperti tanaman tidak tepat, karakteristiknya jauh berbeda. Anak tidak bisa dibentuk suka2 seperti halnya tanaman di tangan tukang kebun, karena anak adalah pribadi yang utuh yang berkehendak.
Akal budi anak perlu bernafas dan berkembang, itu bisa terjadi hanya jika dapat asupan yang baik melalui ide2 (yang dilihat di lingkungan dia bertumbuh,  bacaan yg berisi ide2 hidup).
Anak akan mengasosiasi ide2 yg dia terima dengan atmosfir di sekitarnya.

Akal budi perlu makanan seperti halnya makanan untuk tubuh. -- menyajikan ide2 dan membangun atmosfir kebiasaan2 baik di rumah.
Mengenai kapan ide nya terpantik, bisa kapan saja, yg penting ide itu sudah ada dalam benaknya. Akan ada waktunya ide itu hidup.
Tindakan akan mengikuti jika kita merefleksikan sesuatu dengan sungguh2.

Progress perilaku/perkembangan anak perlu dilihat untuk mengecek kecukupan "gizi" akal budinya.

Kurikulum/ide2 kaya ttp harus diberikan (tetap memantik),.. tidak hanya di bagian yg diminati anak. 
Kita mengenalkan ke anak suatu hal bukan supaya dia pakar disitu tp supaya anak lebih bisa menikmati  dan menghargai nilai2 yg ada dlm hal itu.

Kita perlu secara berkala memeriksa apakah nutrisi / asupan ide2 yang kita berikan ke anak sudah memenuhi kebutuhan anak. Bisa dilakukan dengan mengamati perkembangan perilaku dan cara anak merespon sesuatu.
(Menurutku perlu membuat jurnal/catatan perkembangan anak, dengan bagitu kita bisa membandingkan anak saat ini dengan dia yang sebelumnya. Jangan membandingkan dengan anak lain yg sebaya sekalipun karena situasinya hampir pasti berbeda).

Hidup budi tergantung ide2 yang diberikan.. tetap harus dipaparkan berkali2, seperti halnya nutrisi yang diberikan pada tubuh.

Ketika kita memberi makanan utuh, kita harus menghargai kemampuan mengunyah anak.

Nutrisi yg tepat untuk akal budi adalah asupan gagasan atau ide sesuai usia/kemampuannya.
Budi anak bisa mencerna sendiri makanannya jika sesuai fasenya.

Pendidikan mandiri : pendidikan yang dilakukan oleh orangtua dengan memberikan ide-ide hidup kepada anak sesuai fasenya dan membiarkan anak mencerna sendiri, tapi tetap perlu mengamati apakah ide-ide itu bisa dicerna anak.

#Narasi #Refleksi #DiskusiSabtuPagi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar